24th ↪ always together.

14.3K 687 24
                                    

Part selanjutnya tamat ya, babay, bhakssss. :v

Budidayakan Vote sebelum membaca.

Author's POV.

Xeno akhirnya pulang, disaat dia baru saja sadar, alasannya klise, yaitu gak nyaman.

Karena Axel merasa dirinya Gentle, jadi dia terpaksa menurut perintah Xeno.

Walaupun sebenarnya Xeno diizinkan besok pulang, tapi Xeno tetap mau pulang hari ini, titik.

Yeah, keras kepala.

Entah apa yang ada dipikiran Xeno, pasti ada sesuatu yang disembunyikannya, gak mungkin dia ingin cepat-cepat pulang dengan alasan se-klise itu.

"Beneran mau pulang? Besokkan bisa, Xen," bujuk Axel yang ingin membuat Xeno tetap tinggal dirumah sakit ini.

"Gak mau, pokoknya hari ini, kan hemat tuh," jawab Xeno membuat Axel tidak bisa berkata lagi.

Dia lemah dihadapan Xeno.

Lemah, bukan berarti lesu. Apaan ini.

Axel hanya melihat kearah Xeno yang masih duduk diatas ranjang rumah sakit, sambil menoel-noel pipi Xezio. "Yakin Xen? Nanti jahitannya bisa lepas, lho."

Xeno yang merasa kesal langsung berdiri sambil meletakkan Xezio diatas ranjang, setelah itu berjalan kearah Axel.

"Aw!" ujar Axel kesakitan setelah mendapatkan injakan kaki oleh Xeno dengan keras.

"Gila! Sakit amat," ujar Axel sambil loncat-loncat karena sakit dikakinya masih terasa sakit.

"Nah, itu hukuman, nanya mulu," ujar Xeno sambil berjalan lagi menuju keatas ranjang.

Axel hanya menatap Xeno cemberut, sialan. Sakit amat injakan kakinya xeno.

Besi atau Beton sih.

Xeno yang merasa ditatapin, segera menoleh kearah Axel. "Ngapa liat-liat? Mau nambah lagi?"

Axel yang mendengar itu langsung menyingkir kearah. "Gak makasih."

Setelah itu dia duduk, karena kakinya masih nyeri.

Xeno yang merasa injakan kakinya terasa keras kepada Axel, akhirnya berjalan kearah Axel.

Axel yang melihat Xeno berjalan kearahnya, membuat Axel segera mengangkat kakinya dan menyembunyikan kakinya dengan jaket yang dia gunakan.

Xeno terkaget, Axel kenapa?

"Kamu kenapa?" tanya Xeno dengan cemas, dan mempercepat jalannya kearah Axel.

Axel masih saja menyembunyikan kakinya. Setelah itu diapun menjawab. "Gapapa."

Xeno mengangkat alisnya sambil menatap kearah Axel.

"Beneran? Berarti bisa diinjak lagi kakinya!"

"Gak makasih."

Padahal Xeno turun kebawah dan mendekati Axel karena mau minta maaf, tapi gak jadi karena melihat Axel sekarang sudah baik-baik saja, walaupun masih saja dia menyembunyikan kakinya.

"Yaudah," ujar Xeno yang melangkah lagi kearah ranjangnya.

"Aneh." gumam Axel sangat kecil.

Axel langsung menoleh kearah Xeno, dan sepertinya Xeno tidak mendengar ucapannya tadi, syukur.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, dan memunculkan seorang wanita cantik.

Xeno yang kaget langsung berdiri dan berjalan mendekati Axel.

Marrying With The Bad Boy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang