-PROLOG-

33.6K 1.1K 28
                                    

The Prince Vampire : Empress Of The Pure Blood - By Putrii Rahman


Di sana, di tengah kerumunan para undangan pesta yang sedang asyik berbincang satu sama lain. Shinta menghampiri kakak kembarnya yang tengah duduk di sudut aula pesta, lalu mendudukkan dirinya di samping Rama.

"Selamat ulang ke-dua puluh untukmu." Gumam Shinta, ia menoleh pada Rama sambil tersenyum.

Rama membalas senyum Shinta, lalu mencubit pelan hidung sang adik. "Selamat ulang tahun ke-dua puluh juga untukmu."

Shinta terkekeh sejenak, "Rama?" Panggilnya lagi.

"Hm, apa?"

"Apa yang sedang kau pikirkan sejak tadi?"

Rama menatap Shinta sejenak, lalu balik bertanya pada sang adik, "Menurutmu?"

"Apakah itu tentang Daddy?" tanya Shinta, dan Rama mendesah.

"Tepatnya tentang apa yang dia katakan kemarin malam." jawabnya.

Pikiran Shinta seketika melayang, teringat kembali akan pembicaraan mereka berdua dengan orangtua kemarin malam. Mereka bahkan sangat terkejut saat mengetahui bahwa sang ibu pernah mengalami kematian satu kali, tetapi berhasil dihidupkan kembali oleh sang ayah.

"Hm, memang cukup aneh jika dipikirkan... Dad adalah manusia, tetapi memiliki kekuatan untuk menghidupkan Mom." sahut Shinta.

Rama yang mendengar itupun seketika mendengus, "Kau masih berpikir bahwa Dad adalah manusia?" Cetusnya.

"Apa maksudmu? Apa kau berpikir jika Dad bukan manusia?" tanya Shinta balik.

"Oh ayolah, justru aneh 'kan jika aku tidak berpikir seperti itu..." Rama menghela napas, "Sungguh mustahil jika ada seorang manusia biasa, bisa menghidupkan orang mati seperti itu."

Shinta terdiam sejenak, lalu mengangguk ragu seraya mengiayakan, "Kau benar juga... Tetapi, Rama, jika bukan manusia, lalu Dad itu apa?"

"Entahlah, mungkin semacam penyihir...." Rama menyahut sekenanya, sambil mengangkat kedua bahunya. Shinta seketika menyemburkan tawanya ketika ucapan sang kakak ia cerna dengan baik.

"Demi Tuhan, Rama! Usiamu bahkan sudah dua puluh tahun hari ini, mengapa pikiranmu sekonyol ini?! Astaga, Penyihir apanya? Kau pikir kita hidup di dunia dongeng?!" Pekik Shinta geli.

Rama mendecak. Ia menatap Shinta dengan jengkel,

"Ck, lalu, apa menurutmu? Kau juga akan menyebut Dad seperti Mom menyebutnya begitu? Alien?! Malaikat kematian?!" Sindirnya.

"Ya, setidaknya malaikat kematian atau Alien itu lebih terdengar masuk akal daripada seorang penyihir 'kan." Balas Shinta tak mau kalah.

Rama membuka mulutnya sekali lagi. Ketika ia baru saja berpikir untuk kembali menyahut ucapan Shinta, mereka justru mendengar suara deheman yang sangat dikenal, hingga Rama mengurungkan niatnya.

Mereka menolehkan kepala secara bersamaan, kemudian tersentak kaget saat melihat Kyle tengah berdiri di depan mereka sambil bersedekap, sedangkan Mikha hanya terkikik geli di belakang sang suami. Dengan sedikit salah tingkah, Shinta dan Rama mendirikan tubuh mereka.

"Sudah selesaikah pembicaraan kalian tentang diriku?" Ucap Kyle.

Shinta menggigit bibir bawahnya sekilas lalu membuka mulutnya hendak menyahut, tetapi Mikha sudah terlebih dahulu mengucapkan sesuatu pada Kyle.

The Prince Vampire : Empress Of The Pure BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang