Trio Arwah

1.8K 84 9
                                    

"Batz.. Besok kita ujian. Gw sama Nae ga kesini dulu ya" ucap Aom
Nae yang baru keluar dari kamar mandi, bertanya ke Aom
"Ujian apa?"
"RPL"
"Oh.. Iya, b. Maaf ya, sayang. Nanti malamnya aku minap lagi"
"Gpp, sayang. Kamu ga minap juga gpp. Nanti kamu lelah" ucap Batz mencium tangan Nae
"Ga kok. Kan cuma nemenin kamu tidur"
"Nemenin kadang emang suka typo, Nae" ucap Aom santai
"Aoooommmm.." Ucap Nae geram
"Hah? Maksudnya, sayang?"
"Gpp kok, Batz. Ga usah dipikirin"

Mereka bersenda gurau. Batz juga sudah diperbolehkan mandi. Nae yang membantunya. Tentu dengan pengawasan Mamah agar mereka tetap menahan nafsunya.

Sore hari.
"Mamah pulang dulu ya, besok Mamah kesini lagi"
"Gw juga ya. Gw ga kesini lagi hari ini. Mungkin besok bareng Tina"
Batz mengangguk.
"Oke. Makasi yaa"

10 menit kemudian.
"Sayang.. Aku keluar dulu ya. Mau beli paket. Udah abis nih. Di bawah kayaknya ada. Kamu gpp kan aku tinggal sendiri? Bentar kok"
"Iya, gpp, sayang. Santai aja. Aku bisa nonton tv dulu kok"
Nae mengangguk lalu mencium kilat bibir Batz. Batz tersenyum.

"Pap..." Panggil Batz
Tak lama PapIyemAlul datang.
"Ada apa, Batz?" Jawab Pap
"Ada yang mau aku jelaskan"
"Tentang?"
"Keluarga Pap"
Semua mengangguk.
Batz memulai ceritanya. Ia menjelaskan apa yang pernah Nae ceritakan. Semuanya.
"Aw.." Pap memegang kepalanya yang terasa nyeri.
"Tunggu bentar. Gw keruangan Pap dulu"
Mereka semua mengangguk.

Benar saja, saat ini tubuh Pap sedang bereaksi. Dokter sudah sibuk dengan tugasnya masing-masing. Kali ini pengecekan dilakukan lebih lama. Iyem kembali ke ruangan Batz.

"Tiap Pap merasakan sesuatu, tubuhnya bereaksi" ucap Iyem
"Itu keluargaku?"
"Nae menceritakan itu. Aku harap dapat membantu"
Pap mengangguk.
"Sepertinya ada yang Pap inget. Soal anak tertua Pap. Ya. Pap ingat. Pap sangat murka kala itu. Pap ngotot agar pelakunya di hukum berat. Namun tidak dengan dalangnya. Belum ketahuan. Pap cuma inget itu"
"Bagus. Kita pecahkan satu. Kita punya masalah baru" ucap Iyem
Semua tertawa

Tak lama Nae datang.
"Kenapa, sayang?"
"Apanya?"
"Kamu tertawa"
"Pilm nya lucu"
"Lucu? Itu animal, sayang. Dan sedang berburu. Apanya yang lucu?"
Nae heran
"Ya itu, tadi pas berburunya lucu"
"Kamu aneh"
"Tapi cinta kan?"
Nae tersenyum dan mencium kening Batz.
"Kamupun tahu jawabannya. Aku makan dulu ya"
Batz mengangguk.

"Batz, anakku sangat menyayangimu" ucap Pap
Batz mengangguk.
"Aku juga" ucap Batz
"Hah? Aku juga kenapa, b?" tanya Nae
"Ah gpp"
Nae menggeleng dan melanjutkan makannya.
Semua tertawa melihat respon Batz
"Hahahaha calon istri takut istri nih, Pap" ucap Alul
Semua kembali tertawa namun Batz cemberut.
Nae melihat ke arah Batz.
"Kamu kenapa cemberut?"
"Ah.. Itu.. Anu?"
"Kenapa anumu?"
"Ah.. Bukan itu maksudku"
"Hahahaha kenapa, sayang" ucap Nae menatap Batz lembut
"Astagaaaa beruntungnya gw miliki dia" batin Batz
"Kamu makannya fokus banget. Aku cemburu"
"Astagaaaa.. Cemburu sama makanan??"
Batz tertawa melihat ekspresi Nae
"Ekspresimu, sayang. Lucu sekali"
"Aneh kamu. Cemburunya ga penting. Makanan lah dicemburuin"
Semua tertawa melihat kelakuan Batz yang menggoda Nae.

"Bahagiakan dia, Batz. Aku mempercayaimu. Cintai dia sepenuh hati. Dan aku mau kamu menikahinya saat aku sudah sadar"
"What???" ucap Batz kaget
"Kamu kenapa sih, sayang?? Aneh. Bikin kaget terus"
"Eh.. Gpp sayang. Itu serem ularnya"
"B... Kamu terlalu ekspresif 😒😒😒"
"Hehehe maafkan aku mengangetkanmu"
Nae mengangguk.

IyemAlulPap tertawa terbahak-bahak melihat Batz mencari alasan.
"Kalian ini. Ampun deh" gumam Batz sangat pelan
"Awas aja kamu udah dapet Nae seutuhnya tapi gamau nikahin dia" ancam Pap
"Bapak anak sama aja, suka ngancem"
"Aku dengar itu, Batz"
"✌✌✌ iya, Pap.Aku janji akan membahagiakan Nae. Mencintainya jiwa raga dan juga menikahinya nanti"
"Aku pegang janjimu"
Batz mengangguk

"Are you okay, b?"
"Ya, of course. Kenapa, sayang?"
"Kamu aneh hari ini"
"Ah.. Cuma perasaanmu aja"
"Perasaanku kan cuma untukmu"
"Hahahahaaha udah mulai ngegombal nih yee"
"Apaan sih" ucap Nae mencubit pelan lengan Nae.
Mereka saling tersenyum begitu juga dengan trio arwah.

Black WhiteWhere stories live. Discover now