Kemajuan

2.4K 87 12
                                    

Keesokan harinya.
"Aku ke kampus dulu ya, sayang. Selalu kabari aku. Nanti malam aku kesini lagi" ucap Nae mencium bibir Batz
"Iya, sayang. Kalau kamu lelah gpp ga kesini"
"Aku ga akan lelah kalo cuma nemenin kekasihku" kali ini Nae mencium kening Batz
Batz mengangguk
"Makasi, sayang"
Nae mengangguk, mencium tangan Batz dan berangkat ke kampus.

"Sweet morniiiing" ucap Iyem
"Sirik lo. Pap mana?"
"Lagi sama Alul ngeliatin tubuhnya"
Batz mengangguk
"Lo masi lama disini?"
"Besok baru tes lanjutan. Ngopo?"
"Ga enak disini. Mau hunting dokter, udah pada punya pacar"
"Dasar hantu genit. Gw mau keluar loh. Bosen"
"Nanti. Jam 9 an"
"Kok lo tau?"
"Gw kan keliling kamar. Rata-rata dibolehin keluar jam segitu. Ga percaya? Tanya aja sama pak haji"
"Kebanyakan nonton sopo jarwo lo"
Mereka tertawa

"Ada apa, Batz?" Dr. Jeab masuk ke ruangan
"Gpp, dok. Saya boleh keluar ga, dok? Bosen"
"Boleh, jam 9 ya. Mana pacarmu?"
"Okesip. Lagi kekampus, dok. Nanti malam kesini lagi"
Dr. Jeab mengangguk
"Sip. Keadaanmu membaik. Pacarmu sangat telaten merawatmu. Besok tes ya"
"Siap, dok"
Dr. Jeab keluar ruangan

"Benarkan?"
"Iyaaa, Iyeeem"
"Kabaaattt" ucap Alul ngos-ngosan
"Kenapa?" Tanya Iyem
"Bentar. Nafas dulu"
"Lo kan hantu, ngapain lari?" Ucap Batz
"Oh iya juga ya. Lupa"
Kabat dan Kayem menggelengkan kepalanya.

"Ada apa?"
"Opa.. Tadi ketemu ibu-ibu...."
"Pagi, Batz" ucap Mamah Nae
"Pagi, Mah"
"Ini ibu-ibu itu" ucap Alul
Batz dan Iyem melihat ke arah Alul
"Gimana keadaanmu, nak?"
"Membaik, Mah. Mamah darimana?"
"Dari rumah. Mamah jenguk seseorang. Sekalian liat calon mantu aja"
"Makasi, Mah" ucap Batz merona
"Ini Mamah bawain buah. Kamu lekas sembuh ya. Maaf Mamah ga bisa lama. Mau ke kantor"
"Iya, Mah. Gpp. Ini aja udah makasi banget jenguk aku pagi-pagi"
"Ga perlu sungkan. Kan kamu juga calon anak Mamah. Nae udah ke kampus ya?"
"Iya, Mah. Nanti malam katanya mau minep lagi"
"Iya. Gpp. Dia udah ijin sama Mamah"
"Makasi ya, Mah. Mamah hati-hati"
Mamah mencium pucuk kepala Batz dan pergi.

"Ada apa, Lul?" Tanya Batz
"Tadi Alul sama Opa lagi liat tubuh Opa, terus ibu-ibu tadi dateng, Opa sakit kepala, tubuhnya konstraksi"
"Reaksi!" Ucap BatzIyem kompak
"Ya itulah"
"Terus?"
"Ibu tadi nangis. Opa kayaknya inget sesuatu"
"Pagi, Batz" ucap Pap masuk kamar
"Pagi, Pap. Ada apa?"
"Tadi ada wanita"
"Iya. Itu istri Pap. Dia Mamahnya Nae"
Pap mengangguk
"Pap inget dikit-dikit. Pas Pap reaksi, dia nangis. Hati Pap sakit ngeliatnya. Pap pengen megang ga bisa. Rasanya Pap pengen meluk"
"Pap inget apa?"
"Pap inget, entah dimana, mungkin dirumah, Pap lagi nonton tv sama dia. Pap rangkul dia, dia bersandar di bahu Pap"
"Kemajuan"
"Terus kita gimana?"
"Tadi dia darisini, Pap. Gpp. Pulang aku dari rumah sakit. Kita coba segala cara"
Semua mengangguk

Pukul 9 am.
"Nona Batz katanya mau keluar ya?" Ucap suster
"Iya nih, mb. Bosen"
"Hahaha.. Baiklah. Saya antar. Nanti di taman, sendirian gpp? Nanti kalo udah bosen bisa panggil saya. Soalnya keadaan Nona makin membaik. Kata dr. Jeab gpp ditinggal. Mungkin Nona butuh waktu sendiri"
"Wah.. Makasi ya, mb. Baiklah"
Suster tersebut mengangguk

Batz tiba di taman bersama trio arwah. Suster sudah kembali.
"Batz..." Ucap Pap
"Iya, ada apa Pap?"
"Itu.. Orang itu.. Sepertinya tidak asing"
"Mana??"
"Itu. Lelaki itu"
"Bentar, Pap. Aku poto dulu"
Semua mengangguk.
"Ini, Pap?"
"Iya. Dia. Siapa ya? Aw..."
"Pap..." Ucap BatzIyem
"Pasti kontraksi lagi" ucap Alul santai
"Reaksi!" Tegas BatzIyem
"Yayaya.. Apapun itu"
"Pasti ini ada hubungannya" ucap Batz.
Iyem mengangguk

Setelah Pap tenang,
"Gimana, Pap?" Tanya Batz
"Aku gatau. Tapi aku ingat, aku dan dia pernah berdebat sampai aku emosi"
"Kemajuan yang baik" ucap Batz
Semua mengangguk.
"Besok aku tes, Pap. Besok biar Iyem sama Alul nemenin Pap nyari info lagi. Kalo aku lekas membaik, tiga hari lagi kita bisa langsung cari info. Gimana, Pap?"
Semua mengangguk.
"Baiklah, nak. Terima kasih ya"
"Untuk camer. Apapun deh"
"Hahahaha calon menantu yang baik"
"Berarti boleh dong aku nikahin Nae?"
"Wajib lah. Udah dapet seluruhnya juga. Enak aja kalo mau ninggalin dia"
"Siap! Kalo Pap sadar, aku akan langsung lamar Nae"
"Ga usah buru-buru. Lulus dulu"
"Eh iya. Hehehe"
"Udah ga tahan itu, Pap" ucap Iyem dan mendapat tatapan tajam dari Batz dan Pap.
Lalu mereka tertawa.

Black WhiteNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ