Suasana Malam

2.9K 90 7
                                    

Usai dari kantin, Mamah Batz langsung pulang. Beliau hanya menelpon Batz,
"Nak, Mamah pulang ya. Maaf Mamah ga ke atas lagi. Kamu lekas sembuh. Besok Mamah kesana lagi"
"Iya, Mah"

Mamah Nae masuk,
"Batz.. Nae.. Mamah pulang ya. Sudah larut. Semoga kamu lekas sembuh"
"Iya, Mah. Makasi ya, Mah. Hati-hati"
Mamah Nae mengangguk
"Gw juga balik ya. Maen alus braaayyy" ucap Aom
BatzNae tertawa

Saat ini, hanya BatzNae di ruangan.
"By.. Aku kangen" ucap Batz menatap dalam mata Nae
"Kan udah ketemu. Aku juga akan minep disini" ucap Nae yang sedang menyuapi Batz buah-buahan
"Udah. Kenyang"
"Minum dulu ya"
Batz mengangguk
"Kamu naik sinih" ucap Batz menepuk kasurnya
"Sempit, sayang"
"Aku mau tidur dipelukanmu" ucap Batz manja
Nae tersenyum gemas melihat ekspresi Batz
"Baiklah. Kamu geser dulu"
Batz mengangguk cepat.

Nae mengambil posisi, saat ini Nae tidur terlentang, sedangkan Batz separuh badannya di atas badan Nae, separuhnya di kasur. Ia menjaga tangan yang diinfus tetap dikasur. Batz menaruh kepalanya diantara dada dan leher Nae. Tangan kanan Nae mengelus rambut Batz sementara tangan kirinya mengelus lengan kanan Batz.
"Tidurlah, sayang. Sudah malam"
Batz mendongak dan tersenyum nakal.
"Jangan, sayang. Ini rumah sakit"
"Yah... Padahal aku kangen"
"Kamu sembuh dulu ya"
"Yah..."
Nae mencium bibir Batz. Batz membelas ciuman Nae. Tangan Batz kini sudah menelusup di balik kaos di dada Nae. Batz menyingkap bra Nae ke atas dengan bibir masih bertagutan.

Ciuman Batz kini turun ke leher Nae.
"Emh.. Sayang.."
Tangan Nae yang tadi hanya mengelus rambut Batz, perlahan menekan tengkuk Batz. Batz memberi tanda merah keunguan di leher Nae.
"By.. Emh.. sayang"
Lalu ciuman Batz beralih ke dada Nae. Batz sudah terbawa nafsu, ia kembali memberikan tanda disana.
"Ah.. Sayang"

Namun Nae kembali tersadar. Ia menghentikan aktifitas Batz. Nae mendorong pelan bahu Batz. Batz mengatur nafasnya.
"Sudah ya, sayang" ucap Nae dengan nafas terengah
"Maafkan aku, sayang. Aku terbawa nafsu" ucap Batz dengan nafas takbkalah memburu
"Iya. Sudah. Tidak apa-apa. Sekarang kita tidur ya"
Batz mengangguk lalu mencium kilat bibir Nae.
"Terima kasih, sayang. Maafkan aku"
Nae mengangguk lalu mencium pucuk kepala Batz.

Batz merapikan bra dan baju Nae akibat kelakuannya tadi lalu mengecup dada Nae. Nae mengelus rambut Batz.
"Tanganku gpp ya disini" ucap Batz manja
Nae mengangguk.
Tangan Batz ditaruh di dada kiri Nae.

Nae yang lelah karena seharian menangis sudah terlelap lebih dahulu.
"Yailah, Batz.. Rumah sakit loh. Harus banget ya?" ucap Iyem yang sudah duduk di sofa
"Kyaaaaa! 😨😨😨 sejak kapan lo disana?" Ucap Batz kaget
"Emh.. Ada apa, b?" Ucap Nae terbangun.
"Tidak apa, sayang. Maafkan aku membangunkanmu. Tidur lagi ya" ucap Batz mencium kilat bibir Nae
Nae mengangguk dan kembali tertidur.

"Jangan bikin kaget, Iyem"
"Lo aja lebay"
"Lo dari kapan disana?"
"Dari kalian mulai berciuman"
"Shit! Lo ngeliat semuanya?"
"Menurut ngana??"
"Eh.. Berarti lo ngeliat tubuh Nae dong?"
"Gak. Kan ketutup badan sama wajah lo"
"Bagus deh. Awas aja. Tubuh Nae cuma punya gw"
"Hih.. Pede banget lo"
"Iyalah.."
"Percaya sih yang udah berbagi di villa mah"
"Hah?? Kok lo tau?"
"Gw kan bisa kemanapun, Batz. Gitu doang mah tau lah"
"Yatapikan jangan kegiatan ranjang gw juga lo liatin"
"Pas aja, pas gw pengen liat lo, eh liat lagi begitu"
"Kok gw ga liat lo?"
"Kan lo lagi fokus"
"Lo merhatiin?"
"Ga. Gw dateng pas lo nyusu. Udah tu gw pergi. Ntar mupeng"
"Hahahahaha Alul?"
"Dia ga ikut. Saat itu lagi nemenin Pap"
"Sekarang mereka dimana?"
"Hai Kabat.. Kangen ya sama Alul?" Ucap Alul dari bawah kolong
"Astagaaaa.." Ucap Batz masi dengan bisik-bisik agar tidak membangunkan Nae.

Batz menarik selimut agar menutupi tubuh mereka berdua. Batz kembali menaruh tangannya di dada Nae namun sekarang tidak ada yang melihat.

"Darimana lo?" Tanya Batz
"Keliling disini aja. Tadi Alul ketemu temen disini"
"Gimana keadaannya Kabat?"
"Udah mendingan kok. Cuma perlu tes lanjutan"
"Jadi tesnya?"
"Iya. Harus"
"Nakal sih. Pasti ngelanggarnya fatal"
Batz mengangguk
"Gpp. Kabat dikelilingin orang-orang tersayang. Pasti cepat pulih. Kami jug akan selalu disini. Ya ga Kayem?"
"Waw! Dapet kata-kata darimana lo?" Tanya Iyem takjub
"Tadi ada keluarga di ruangan sebelah ngomong gitu Ibunya"
Batz Iyem mengangguk

Tak lama Pap datang dengan muka panik.
"Pap" ucap BatzIyemAlul kompak
"Kenapa, Pap"
"Aku.. A-aku.. Aku melihat sesuatu" ucap Pap menatap mereka bertiga

Black WhiteWhere stories live. Discover now