DEAR DIARY : BEFORE I GO

I TRY TO FORGET

" eh habis ini loe mau ke mana na?" tanya ninda " pulang mungkin tapi aku mau ke cafe favoritku dulu kalau loe di jemput pacar loe ya ricko ?" tanya ku " hehe loe mau ikutan gak sama mita dan winda juga jalan jalan ke puncak ," kata ninda " kapan kapan aja dech gue mau periksa juga ci," ujarku " oh ya maaf habis kalau gak ada loe kan gak seru," kata ninda aku hanya tersenyum .

    lalu setelah aku lumayan sehat aku dan ninda pun berpisah karena dia ada acara ke puncak aku menuju ke parkiran dan melihat sesuatu yang tidak ingin ku lihat sebenarnya

        dear diary aku lihat kak radith dan pacarnya sedang bertengkar aku tidak tahu apa masalahnya tapi kayaknya pertengkaran itu hebat sekali apa lagi ceweknya yang marahnya terlalu kak radith berusaha tenang tapi ceweknya itu loe sampai meninggalkan nya di parkiran tanpa sadar ia menoleh ke arahku membuat aku takut aduh ketahuan lagi nich aku berusaha berbalik tapi malah dia memanggilku

" ada apa kak ?  tanyaku " gue sms loe kok gak di bales bales si gagal terus ," ujarnya " maaf kak sebelumnya aku udah ganti nomer , nomerku dulu udah hangus gak pernah ku pakai lagi," jawabku aku berniat untuk  menuju montorku tapi tangan ku di cekal nya .

   diary bagaimana ini aku merasa tidak sanggup jika bertemu denganya lagi lagian dia juga udah punya cewek aku gak mau di cap sebagai cewek perusak hubungan orang lain . aku harus bagaimana ini ya Allah aku aku berusaha untuk melupakanya

" gue mau minta nomer loe yang baru boleh kan," katanya " maaf kak sebaiknya kakak jauh jauh dari gue lagian kakak sudah punya pacar kita kan juga sekampus jadi kita juga akan sering bertemu kan ," kataku " hubungan ku dengan dia sudah berakhir ana," ujarnya lirih perkataanya itu membuat aku kaget bercampur senang dan lega tapi membuat aku  ragu  karena sedikit demi sedikit aku berusaha untuk move on dan tidak memikirkan harapan yang tidak mungkin dapat terjadi itu.

aku melepaskan tanganya dari tanganya lalu aku berlalu dari hadapanya dengan montorku yang melaju keluar dari kampus . tanpa sadar ada yang mengawasi kami sedari tadi. " kasihan kamu an ," sedih rahma dalam hati .

di caffe aku tidak tahu kalau sedari tadi aku di awasi seseorang . "sialan kakak kelas itu baru juga putus mau mendekati aku jangan jangan dia playboy lagi," gumamku " loe cewek yang waktu itu kan ," ujar seorang cowok tampan dan keren duduk di depanku .

DIary saat aku sedang bergumam sendiri di caffe langgananku ada cowok super tampan , seksi yang menghampiriku . ada gerangan apakah ya ini apa aku mimpi seorang cowok sekeren ini menghampiriku tapi pakaian juga kayak bukan pelayan di sini . pakaian nya seperti orang kaya pemilik restaurant ini saja. dia masih mengembangkan senyum mautnya seperti ingin memamerkan senyumanya itu agar bisa membuat ku tergoda tapi dari awal aku sudah tergoda sich oleh ketampananya

" loe siapa ?" heranku " gak inget ya waktu loe nangis di sini aku memberikan loe tissu waktu itu ," katanya " gue lupa ," ujarku aku emank gak mengingat wajahnya kala itu karena aku sedang broken heart waktu pertama kali melihat kak radith dengan pacarnya itu di sini.