Extra : Episode 1

Mulai dari awal
                                    

"Ayah... Jangan mulai lagi..," pinta Jared memelas.

"Okay kita bahas ini nanti sama bunda." Baru sadar Kinara yang biasa menyambutnya dari rumah sakit tidak muncul. "Kok sepi, Bunda mana?"

"Bunda lagi belanja sama Auntie Kat. Aku sendirian."

"Anet gak pulang sama kamu?"

Setelah anak-anak lulus SMP, mereka tidak lagi diantar jemput Kinara atau supir. Jared mendapatkan izin mengemudinya dan berkendara ke sekolah menggunakan sepeda motor. Memastikan selama tiga tahun terakhir tidak ada satupun laki-laki yang mengajak adiknya kencan sepulang sekolah. Jared sudah bersekutu dengan ayahnya untuk menjauhkan Janet dari pria manapun sampai masuk kuliah. Hari ini dengan segala bujuk rayu Janet, Jared melepasnya pulang bersama teman sekelasnya yang lain, tapi Jared tidak bodoh untuk tahu itu hanya alasan agar Janet pulang dengan kencan barunya. Entah, mungkin karna pengaruh euphoria hari kelulusan Jared memberi Janet kelonggaran. Tapi jika ayahnya tahu, dipastikan akan terjadi perang dunia ketiga.

"Red... Ayah nanya, Janet mana? Kalian gak pulang bareng?"

Jared mendelikan bahu, memilih menghindari Raka dengan membawa piring kosong ke dapur. Sekalian memberi waktu dirinya untuk merangkai kebohongan yang masuk akal untuk adiknya. Tapi begitu Jared keluar dari dapur, semuanya nampaknya sia-sia karna ia menangkap Raka sedang mengintip ke luar jendela. Raka yang menyadari kehadiran Jared langsung menoleh pada Jared tanpa melepaskan pegangan tanganya dari gorden.

"Jared... Adik kamu itu punya pacar?" Tanya Raka was-was.

Jared mendekat pada Raka, ikut mengintip apa yang ayahnya lihat. Di luar gerbang terlihat Janet tersenyum membuka gerbang dengan menenteng helm yang biasa ia pakai bersama Jared. Tak jauh seoarang pemuda bersandar pada mobil, Raka yakin itu bukan sopir taxi karna laki-laki itu memakai seragam yang sama dengan Janet. Kembali Raka bertanya siapa laki-laki itu tapi belum sempat Jared menjawab, pintu depan sudah terbuka. Buru-buru Raka dan Jared kembali duduk di sofa. Raka dan Jared langsung otomatis pura-pura asik menonton NBL.

Janet yang memasuki ruang keluarga sedikit tersentak melihat Raka sudah pulang, tapi ia berusaha supaya terlihat normal. Ia masih dengan seragam SMA penuh dengan coretan tanda tangan dan wish teman-temannya. Jantungnya berdebar keras, dalam hatinya benar-benar takut Raka mengetahuinya diantar oleh laki-laki.

"Siang ayah! Ayah kok udah pulang?" Tanya Janet duduk masuk ke pelukan Raka setelah ia mencium pipi ayahnya.

"Ayah baru pulang, gak sabar nunggu hasil ujian kalian. Gimana hasil ujian kamu?"

"Aku lulus dong! Walau nilainya gak sesempurna Kak Red, yang penting aku lulus," ujar Janet mengeluarkan surat kelulusan yang ia dapatkan tadi pagi.

Janet langsung mendapatkan pelukan dan ciuman di pipinya dari Raka. Seperti Jared, ia mencoba menghindari pertanyaan Raka dengan buru-buru kabur menuju kamar. Tapi terlambat, Raka menyuruhnya duduk di sofa sampingnya.

"Siapa yang nganter kamu tadi?"

Pertanyaan Raka benar-benar membuat Janet salah tingkah. Ia merutuki Ignatius yang tadi membuka pintu penumpangnya untuk Janet. "Temen aku, Yah...."

"Temen kamu pasti punya nama," tanya Raka dengan nada manis namun membuat bulu kuduk Janet meremang.

"Namanya Ignatius," cicit Janet. "Ayah... Jangan marah dulu ya, dia baik kok, dia– "

"Dia si dungu," celetuk Jared dengan tatapan yang masih tak lepas dari teve.

Janet melewati badan Raka lalu beberapa kali memukul Jared dengan bantal sofa. Tapi pukulannya banyak meleset karna Jared menghindar. "Dia gak dungu, dia cowok terkeren di sekolah. Semua mau pacaran sama dia! Selain atlet renang dia juga tajir melintir."

Broken Vow (SERIES 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang