9. Definition of Love (21+)

36.7K 2K 136
                                    

Bandung 2015
Kinara

"Bun wake up! It's time to go," Teriak Jared tepat ditelingaku. Oh telingaku sungguh berdengung akibat upah Jared. Tanganku  mengusap telinga berharap dengungannya hilang.

Dengan mata yang masih terpejam aku bisa merasakan kasurku bergoyang dahsyat. Jared pasti sedang melompat-lompat di atas kasur sambil terus memanggilku. Usahaku untuk tidur lagi sepertinya sia-sia.

Guncangan di kasur semakin dahsyat lagi. Oke ini tidak akan berhenti jika aku tidak bangun. "Oke. Oke bunda bangun. Bunda bangun. Bisa kamu berhenti lompat-lompat di kasur bunda?"

Aku mendengar tawa cekikikannya. "Nope! Mata bunda harus buka dulu baru Red berhenti," ucapnya.

Jared mengambil tanganku menarik-nariknya agar bangkit dari posisi meringkukku. "Ya ya ini bunda melek."

Akhirnya aku menyerah, aku bangun dari tidurku, membersihkan mataku yang penuh dengan kotoran lalu berjalan ke kamar mandi.

Lalu gedoran di pintu mengagetkanku, "Buna, don't sleep in toilet!" teriak Jared di balik pintu.

Aku hanya terkekeh sifatnya sangat menyerupai orang itu, tak ada sama sekali sifat yang menurun dariku. "Iya iya bunda gak tidur lagi kok. Bentar lagi keluar," jawabku.

Aku mendengar suara langkah kecilnya menjauh dari balik pintu. Aku keluar dari kamar mandi mengenakan bathrobe. Mendengar cekikikan Anak kecil, aku melirik ke arah tempat tidur yang spreinya sudah berantakan akibat ulah Jared. Jared yang masih mengenakan piyama bergambar Batman sedang asik menonton Spongebob dan Patrik. Aku mendekat ke arah kasur menyergapnya dari samping, lengkingan suara Jared menggema di kamarku.

"Hay baby boy, cepet mandi. Kamu ya bangunin bunda sendirinya belum mandi."

"Abis bunda tidurnya lama banget, bunda udah janji mau ajak aku sama si anet pergi jalan-jalan bun ke floating market sekalian pulangnya beli stationary. Seminggu lagi kan masuk sekolah."

Astaga aku lupa hari ini janji bersama anak-anak buat jalan-jalan. Aku menepuk jidatku.

"Tuh kan bunda pasti lupa kan. Untung Red bangunin," gerutu Jared

Aku merengut, "Ih bunda gak lupa kok."

Jared menatapku tajam, tatapan khasnya jika sedang menghakimiku. "Bunda bohong, bunda tadi mukul jidat bunda. Biasanya kalo bunda mukul jidat bunda lagi lupa," jelasnya.

Oh tuhan. Mengapa engkau mewariskan gen kepintaran ayahnya pada Jared... "Engga kok. Ih kamu sotoy ya. Yaudah sana kamu mandi. Bunda mau bangunin Anet dulu," perintahku.

"Sotoy itu apa bunda?"

Bagaimana aku menjelaskan pada Jared.... God...... Saat saat ini Jared dan Janet sedang dalam masa masa bertanya semua hal dengan kritis. Mereka akan menanyakan apapun yang mereka ingin tahu. Aduh! Salah ngomong nih. BODOH BODOH KINARA!

"Bukanya sotoy itu makanan ya bunda?"

Ya Tuhan... Aku ingin tertawa melihat wajah Jared yang polos.  "Sotoy itu sok tahu, sayang. Udah mending sekarang kamu cepet-cepet siap-siap katanya mau ke floating market," ucapku.

"Jadi aku sok tahu bunda? Sok tahu itu apa bun?" Tanyanya lagi.

Oh tuhan bagaimana aku menjelaskannya. Pertanyaan-pertanyaan Jared malah membuat aku semakin frustasi dari hari-ke hari. "Jared.. Bunda batalin pergi ke floating market nih kalo kamu masih nanya nanya, gak cepet-cepet mandi" amcamku pada Jared

Broken Vow (SERIES 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang