Let's Start A New Begining!

33 1 0
                                    


Pasca interview di MDS Fani mendapat email baru dari SuryaGroup untuk sesi interview ke dua, Fani mulai bingung saat dirinya sudah membuka jalan untuk mendapatkan karier yang bagus, ia malah bimbang! dan saat tidak ada pilihan sama sekali ia juga galau, itu lah hidup! manusia tidak akan pernah puas dengan pencapaiannya. Begitu juga Fani yang sabar atas penantiannya dan tekad ingin mandiri secara penuh meski ia hidup di keluarga yang mampu memberikan segalanya.

setelah pergolakan batin yang panjang, Fani akhirnya memutuskan membuang opsi untuk berkarier di SuryaGroup. Fani lebih memilih untuk menunggu jawaban dari MDS meski ia sadar orang tuanya tidak akan suka dengan pilihannya. Tapi Fani tetap yakin sebagai orang yang hidup di era saat ini, memilih bekerja di perusahaaan yang berafiliasi di luar negeri adalah pilihan yang bagus dan bisa memberi satu kesempatan yang baru suatu hari nanti.

Setelah hampir 5 hari menunggu, akhirnya email dari MDS muncul di akun pesan elektronik Fani, yang isinya seperti dugaan Fani adalah proses penanda tanganan kesepakatan kerja dan pemberitahuan berkas-berkas yang harus Fani siapkan. Tanpa berfikir panjang Fani langsung membalas email tersebut dan akan segera menghadap HRD Nico Hartanto alias Nico atau orang yang meng-interviewnya dulu dalam jangka waktu 2 hari kedepan.

Hari Rabu saat semua berkas beres, Fani bersiap untuk memulai petualangan baru di hidupnya. Kontrak kerja telah menanti di depan mata, Pagi yang ceria untuk Fani memulai harinya. Fani juga telah memberi tahu kedua orang tuanya tentang pilihannya untuk bekerja di MDS. Ibu Fani mendukung tentang pilihan anakanya, namun tidak dengan Ayah Fani yang masih terlihat kecewa dengan keputusan Fani yang tidak mau melanjutkan salah satu bisnisnya. Fani tau tentang kekecewaan Ayahnya, dan Fani juga mengerti bahwa suatu hari akan ia tunjukan bahwa dirinya mampu membuat orang tuanya bangga entah bagaimana caranya.

Melalui rutinitas jalanan Jakarta yang padat, Fani pun sampai di kantor MDS yang nyaman dan penuh hal unik. Dengan langkah yang lugas Fani berjalan ke ruang informasi dan selanjutnya bergegas menuju kantor HRD untuk melengkapi berkas dan tanda tangan kontrak. Di ruang HRD ternyata Fani di arahkan ke ruang meeting oleh salah satu petugas disana. Fani bergegas menuju ruang meeting dan disana telah ada 4 orang calon rekan kerja Fani bersama Nico, untuk proses brefing dan tanda tangan kontrak. 

''Ohh Fani, ayo duduk!" perintah Nico (HRD) setelah melihat Fani berdiri di depan pintu.

"Maaf pak, eh kak! aku telat ya!" ucap Fani ke Nico sembari menunduk.

"Ah engga kok, santai aja! oh ya sebelumnya aku kenalin ini ada Asyifa, Michael, Dino, sama Meilani. mereka nanti akan satu team sama kamu di kantor" sembari berdiri Nico memperkenalkan calon rekan kerja Fani, dan di balas dengan salaman hangat Fani ke calon rekan kerjanya.

Setelah Fani dan semua teman barunya bersalaman mereka pun kembali di beri arahan oleh Nico. "okey, kalo gitu sekarang uda lengkap, silahkan duduk berhadapan ke saya."

"Jadi selamat datang di MDS, kalian semua nanti akan kerja dalam satu team. Sebelum saya kasi kontrak kerjanya, ini ada SOP dan prosedur perusahaan, seperti pengajuan cuti, peraturan dll, silahkan di baca di rumah, dan ini ada kontrak yang harus kalian tanda tangan, semoga berkenan dan jika ada yang kalian anggap masih meragukan silahkan di tanyakan dulu." Ucap Nico ke seluruh karyawan baru MDS.

Suasana sejenak hening, semua fokus akan kontrak kerja yang akan mereka tanda tangani. dan tanpa ada pertanyaan satu persatupun membukukan tanda tangan mereka di atas matrai termasuk Fani. "hmmmm Gimana ada pertanyaan ga?" jelas Nico.

"Ga kak, uda jelas!" jawab semua serempak dengan senyum lebar.

"Oke, kalo gitu mungkin saya anggap semua uda cocok dengan isi kontrak ataupun nominal gaji dan tunjangan yang di tawarkan, nah sekarang kalian resmi bergabung dengan MDS. Baca peraturan dan SOP perusahaan, tugas divisi kalian apa!?, nanti senin silahkan kembali untuk hari pertama dan nanti jelas akan diarahkan lebih lanjut, okey guy's congrats!" tutup Nico dengan menyalami semua pegawai baru MDS satu persatu. 

******

Setelah resmi menjadi bagian dari MDS, Fani dan calon teman kantornya mamutuskan untuk mengadakan meeting kecil di kantin kantor. Mereka ingin mengenal satu sama lain lebih dekat, sebelum mulai bekerja bersama pada hari senin depan. Kesan pertama Fani saat bertemu dengan teman kantornya lumayan positif, dimulai dari Asyifa gadis cantik dengan balutan hijab dan senyum yang ramah. Asyifa memiliki kulit yang sangat putih dan wajah yang cerah, dari penglihatan Fani dirinya menduga Asyifa adalah orang sunda dengan logat bicara yang ramah dan penuh senyum. Selain Asyifa ada juga Meilani seorang wanita berkacamata dengan sifat yang lumayan pendiam dan pemalu, Setelah itu dalam kelempok Fani juga ada dua orang pria yaitu Michael dan Dino. Michael menurut pandangan Fani adalah orang yang cool dan penuh tanggung jawab, itu bisa dilihat dari tatapan matanya yang paling serius saat bertemu di ruangan meeting saat pagi harinya. Dan yang terakhir ada Dino orang yang agak kemayu dan memiliki tingkat percaya diri yang tinggi! bagi Fani, Dino adalah orang yang akan sangat mudah bergaul dan mungkin akan menjadi teman yang menyengkan.

"Jadi kita ceritanya bakal sering ketemu ni guys, gue Dino salam kenal ye semua, ngomong-ngomong kenalin diri kalian satu-satu dong biar makin akrab!" ucap Dino dengan gaya centil dan suara melengking membuka percakapan, sekilas mirip Ivan Gunawan.

"Hei, aku Asyifa! panggil sifa atau Ifa hehe"

"Aku Stefani, panggil aja Fani! salam kenal guys"

"Aku meilan panggil aja meimei"

"hmm Gue Michel, panggil mike aja!"

Hari itu diisi oleh perkenalan kecil di antara Fani dan teman-teman kantornya, semua nampak berjalan sangat baik, mereka membicarakan mengenai tugas  dan tanggung jawabnya masing-masing. Di MDS Fani berada di bawah team riset yang akan banyak bekerja ke luar kota dan ke tempat-tempat baru untuk melihat potensi dan kemajuan infrastruktur sektor pariwisata di indonesia. Sejenak suasana mencair antara kelompok kecil mereka dan itu juga di selingi oleh tatapan mata Mike yang seolah-olah tidak bisa lepas memandang Fani, sejenak Fani juga merasakan bahwa ada yang sedang mencoba curi-curi pandang padanya, namun Fani tetap fokus kedepan tanpa memikirkan hal-hal yang lain terlebih dulu.

******

Hari senin menjadi hari awal Fani bekerja di MDS, dengan semangat Fani turun menuju meja sarapannya. Dengan ceria Fani menyapa adik, ayah, dan juga ibunya. Dengan wajah berbinar Fani mengawali pagi hari pertama petualangan barunya, namun satu hal yang masih mengganjal adalah raut wajah ayah Fani yang seakan masih belum rela anakknya menjadi karyawan dan bukan melanjutkan salah satu bisnis yang dirintisnya.

Di pagi yang cerah Fani memacu mobilnya ke tempat ia akan memulai petualangan barunya. sesampainya di kantor Fani dan rekan-rekan kerjanya langsung di arahkan ke ruang meeting, disana telah menanti seorang staf senior bernama ibu Lili yang akan menjelaskan cara kerja team Fani di MDS. Dan singkat cerita hari itu adalah berisi full penjelasan serta pembekalan apa yang harus mereka lakukan di perusahaan tersebut, mulai dari pengenalan SOP kerja dan alat-alat penunjang pekerjaan mereka.

Hari demi hari Fani nikmati dan coba mulai masuk ke dunia baru yang ia tekuni, semua berjalan normal sejauh ini dan Fani sangat menikamati perannya melakukan survei ke lokasi-lokasi destinasi pariwisata, walau itu masih sebatas di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Dan satu hal yang paling membuat Fani sangat bahagia adalah gaji bulan pertama ia bekerja, tanpa berfikir panjang Fani langsung menghubungi  sahabat-sahabatnya, namun sayang semua sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, dan satu pelajaran baru adalah, saat anda memiliki waktu mungkin anda tidak akan memiliki uang, dan saat anda memiliki uang mungkin waktu yang tidak anda miliki untuk menikmatinya, dan itulah siklus akhir kuliah.




Tidak Ada Cinta Di Manhattan!On viuen les histories. Descobreix ara