Itu Sudah Berlalu, Biarlah!

86 6 2
                                    

{DAVID POV }

Saat ini sudah hampir lebih satu tahun bagi David tidak bertemu dengan Fani, mendengar undangan acara dari Angel tentang pesta kelulusan Fani membuka harapan baru bagi David, Angel selain juga sahabat dekat Fani, bagi David adalah media untuk tetap tau bagaimana keadaan Fani dan update tentang Fani. Setelah putus semua akses media sosial Fani di tutup karena Fani memblokir dirinya untuk melihat segala aktifitas Fani di media sosial. Pernah David menyamar dengan akun bayangan untuk masuk mencari tau, tapi Fani memang bukan orang lugu, semua aksesnya untuk masuk melihat ke media sosial Fani tidak ditanggapi sama sekali.

Dengan Menyetir mobilnya menuju rumah Fani, David sudah mempersiapkan yang terbaik bagi dirinya. Mulai dari busana hingga ke barbershop untuk mengubah style rambutnya. Ditengah kemacetan lalu lintas Jakarta David kembali tidak menyangka ia benar-benar belum bisa Move:on dari Fani, Flashback ke kejadian yang dulu dalam benak David ia akui sempat merasa di atas angin dengan Hubungannya dengan Fani, dipertengahan kisah cintanya, saat memasuki masa kuliah David merasa Fani sangat Takut kehilangan dirinya, David sangat menikmati dimana ia selalu seolah-olah terkesan marah ke Fani, dan Fani pun lekas memberi perhatian ke dirinya. Begitu juga yang membuat David mulai tergoda dengan beberapa wanita di kampusnya, dengan perasaan jumawa bahwa Fani yang tidak ingin kehilangan dirinya, David malah selalu menuduh Fani ada affair jika sewaktu-waktu Fani keluar dari kebiasaan hubungan mereka, seperti tidak menelfon atau memberi kabar, padahal di luar David dengan bebas menggunakan kepercayaan Fani dengan mencoba mendekati beberapa wanita di kampusnya.

sampai Puncaknya saat David memang sangat kagum dengan Frisya Adelia Tan atau (aya), Frisya adalah teman satu kampus yang sebenarnya David anggap sebagai sebuah permainan ke Fani untuk membuat Fani was-was, dan menegaskan lebih jauh akan ketakutan Fani kehilangan dirinya. Namun dibalik permain yang David lakukan, David terjebak lebih jauh oleh Frisya, kedekatannya dengan Frisya dan kejumawaan David atas hubungannya dengan Fani, membuat David merasa sangat berharga sebai seorang pria yang di hadapkan oleh dua wanita idamanan. David merasa tenang dekat dengan Frisya yang juga selalu curhat ke David tentang banyak hal, begitu juga kedekatannya dengan Fani yang membuatnya sangat nyaman karena David merasa Fani sudah terlanjur cinta denganya dan merasa Fanilah yang takut kehilanggan dirinya.

Namun dibalik itu, semua hanyalah angan-angan, saat David benar-benar dimabuk cinta oleh Frisya tanpa merasa takut kehilangan Fani, David harus menerima bahwa akhirnya Fani tau atas semua yang dirinya lakukan dengan Frisya, dan Fani meminta mengakhiri hubungan yang telah 6 tahun mereka jalin. Semula David merasa  tenang karena mengira Fani hanya emosi sesa'at menanggapi kejadian antara dirinya dan Frisya. Namun ketenangannya terusik karena Fani benar-benar menjauh bahkan memilih menghilang dari hidupnya.

David seakan terkena bumerang atas permainanya sendiri, selama satu tahun dirinya di buat kacau, karena sejatinya dirinyalah yang sangat kehilanagan. Perasaan jumawa yang semula David tunjukan seakan hilang dan berbalik seperti orang kebingungan mencari cara untuk kembali menjalin hubungan seperti dulu dengan Fani.

*****

kembali ke acara Fani, setelah memecah kemacetan kota Jakarta David akhirnya sampai di depan rumah Fani, dimana halaman rumah yang dulu dirinya anggap sebagai rumah keduanya, namun sekarang entah kenapa perasaan canggung dan keringat dingin yang keluar. Semula David ingin membawa Frisya untuk menjelaskan apa yang terjadi, namun setelah berkonsultasi dengan Angeline hal itu urung dirinya lakukan, karena mungkin nanti hanya akan memperkeruh suasana yang ada. Saat sampai di rumah Fani banyak kendaraan sudah terparkir rapi baik di halaman rumah Fani maupun di jalan depan komplek perumahan yang lumayan lebar. David sadar dirinya terlambat, dan saat turun dari mobilnya kebetulan Mama Fani, Tante Karin sedang berada di halaman depan.

''Malem Tante, apa kabar?, Maaf ya David telat.'' David menghampiri Orang tua Fani sembari mencium tangannya.

''Eh David kemana aja kamu?, tante baik, kamu gimana?'' Tanya Mama Fani ke David.

Tidak Ada Cinta Di Manhattan!حيث تعيش القصص. اكتشف الآن