Part 17

1.5K 48 0
                                    

KAYLA POV
Anika Talitha.

Setelah kemarin Kafka secara mendadak datang ke rumahku untuk memberitahu nama perempuan itu, hanya nama itu yang sekarang terngiang di otakku.

"KAYYYY! LU KERJAIN PR MAT GAK?!" teriak Nadine yang langsung menyadarkanku.

"NADINE INI MASIH JAM 06.30 YA, JANGAN BUAT ORANG JANTUNGAN TIBA2 DEH" teriakku balik.

Nadine hanya terkekeh dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia segera duduk di sebelahku dan meminta PR matematikaku.

Aku hanya memandangi Nadine yang sedang menyalin PR ku. Aku tidak keberatan sama sekali jika ada teman yang meminta PR ku, karena mereka pasti akan membantuku jika aku membutuhkan bantuan dari mereka.

"Nad.."

"Hmmmm"

"Nad......."

"APE MONYONG" jawab Nadine yang membuatku terkekeh.

"Gue mau kasih tau rahasia juga, yaudah kalo gamau" ucapku sambil langsung membuang muka.

"EHH IYA IYA ADA APA??" ucapnya menarik-narik lenganku.

"Gue udah tau siapa cewe itu" bisikku yang membuat Nadine langsung berhenti menyalin PR ku.

"Eh udah nyalin dulu sana" ucapku yang disambut dengan gerakan menyalin Nadine yang super duper cepat.

"Nah udah selesai, siapa cewe nya?" ucap Nadine sambil menyerahkan buku PR ku.

"Namanya Anika Talitha, dia adik kelas kita" ucapku sambil menghela napas.

Nadine sempat berpikir sejenak lalu akhirnya membuka mulutnya.

"Kayaknya gue kagak pernah denger tuh nama, ntar gue cari ah penasaran" ucap Nadine.

Aku hanya mengangguk perlahan sambil mengalihkan pembicaraan dengan topik lain. Percakapan ku dan Nadine terputus karena suara bel mulai pelajaran yang menggema di sepanjang koridor sekolah.

-----------------------
Aku tidak menyangka sebegitu penasarannya Nadine dengan Anika. Dia sampai rela untuk mengorbankan waktu istirahatnya untuk mencari perempuan itu. Aku yakin berbagai cara sudah dilakukan olehnya.

Aku tidak berniat untuk ikut mencari Anika dengannya. Nanti aku kelihatan seperti mantan yang super posesif lagi. Aku tak mau menyandang gelar tersebut.

Tetapi, jujur, aku sangat penasaran siapakah Anika itu.

Nadine menghampiriku setelah jam pelajaran terakhir selesai.

"Wah gila si Anika kayaknya murid gelap tuh Kay. Masa gue tanya-tanya pada gatau dia dimana" ucapnya yang dibalas dengan kekehan dariku.

"Lagian niat banget si, kalo takdir nih ya pasti ntar juga muncul dia" ucapku sambil memasukkan buku-buku yang berserakan di mejaku ke dalam tas ranselku.

"Mending gue makan tadi, eh btw lu langsung balik?" ucapnya penuh sesal.

"Engga, gue ada rapat OSIS dulu. DAN SEBELUM LU TANYA INI RAPAT TENTANG APA. Rapat ini mau omongin tentang wawancara pengurus OSIS baru besok" ucapku penuh penekanan.

Nadine hanya mengangguk mengerti dan mengajakku untuk turun bersama. Kami berpisah di lantai 2, karena aku akan menuju ruang OSIS untuk rapat, dan Nadine akan pulang dengan rasa laparnya karena telah mengorbankan waktu istirahatnya dengan sia-sia.

Suasana di ruang OSIS cukup ramai, anak buahku masih mengobrol satu sama lain dengan bahagianya karena guru belum terlihat.

Setelah Bu Yaya dan beberapa guru masuk, suasana ruangan langsung berubah hening dan serius.

About Love and YouWhere stories live. Discover now