Chapter 9

58 5 5
                                    


"Are you really that hungry?" tanya Matt oppa heran saat melihatku memesan seporsi oden setelah kami menghabiskan budae jjigae yang kami pesan. Kami berdua sedang makan malam berdua setelah hari sebelumnya kami sama sekali tidak dapat bertemu karena ia harus bekerja, dan aku sendiri dua hari ini selalu pergi ke luar kota dengan Joongie oppa, dan baru kembali pada malam hari. Hari ini kami cukup beruntung karena dapat kembali ke Seoul tepat pada jam makan malam, sehingga aku bisa bertemu dengan Matt oppa sebelum aku pulang ke Indonesia besok malam.

"Give me a break oppa, this is my last night here and I don't know how soon I can come back here to eat all these delicious food. Also.. I'm a bit hungry," jawabku sambil menyeruput udon yang masih tersisa sedikit di wajan tempat budae jjigae kami tadi disajikan.

"Jaejoongie didn't feed you well today?" tanyanya sambil memperhatikan aku makan.

"Feed me? Please oppa, I can feed myself well thank you. I'm not a pet or something," Jawabku sebal.

Matt oppa hanya tertawa geli mendengar jawabanku.

"What I meant is, he usually buys you food non-stop and always asking whether you're hungry or not. He always takes care of you well. So, did he starve you today?"

"Well for the record, he didn't. We actually ate before we head back to Seoul. I don't know why I'm still hungry though, maybe it's the weather. Cold weather makes everything tasted better, and makes you hungry faster," jawabku ngeles.

"Always a food lover huh? You really haven't change a bit, dear dongsaeng," Matt oppa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil melihatku.

"Does that include your feeling then? Are they still the same?" tanyanya lagi dengan tatapan tajam penuh menyelidik ke arahku.

Deg, tiba-tiba rasanya makanan yang sedang kutelan ini berhenti di kerongkonganku. Buru-buru aku minum air putih untuk mengulur waktu sekaligus berharap Matt oppa tidak mengharapkan jawaban dariku, yeah right.. hal itu "mungkin" banget terjadi.

"Well?" desaknya melihatku tak kunjung menjawab.

"I don't know what you're talking about," jawabku gugup sambil berusaha tidak menatap matanya. Ia pasti akan tahu aku berbohong jika ia melihat mataku.

"Do you really think I believe that?" tanyanya sambil mengangkat sebelah alis dengan skeptis.

"I really don't know what you're talking about," jawabku dengan nada tegas (kuharap suaraku terdengar mantap dan tegas). Beruntung, pesananku datang dan aku buru-buru menyibukkan diri makan dan berusaha mengganti topik pembicaraan kami.

"So, any news from your mother?" tanyaku sambil memasang tampang se-innocent mungkin.

"I know what you're trying to do, but I'm going to let it slide this one time. You'll tell me yourself when you're ready. I know you can't keep anything from me," katanya sambil menggelengkan kepalanya dan menghela nafas panjang.

***

Keesokan harinya aku sudah check-out dari hotel pukul 9 pagi. Kemarin aku mendapatkan kabar bahwa penerbanganku pulang ke Indonesia diundur karena masalah teknis. Dari yang seharusnya jam 9 pagi menjadi jam 9 malam. Oleh karena itu aku memutuskan untuk memanfaatkan waktu luang yang kupunya untuk mengunjungi Appa dan Umma sebelum aku pulang ke Indonesia. Kebetulan sudah beberapa hari yang lalu Umma meneleponku untuk mampir ke rumah sebelum aku pulang.

Akhirnya pada Sabtu pagi itu Joongie oppa menjemputku ke hotel untuk pulang bersama. Rencananya aku akan berangkat ke bandara dari rumah Umma. Setelah memasukkan barang-barangku ke dalam mobil, kami segera berangkat. Rumah Umma cukup jauh dari hotel tempatku menginap, dan karena jadwal kami yang tidak menentu aku sama sekali belum sempat berkunjung kesana, meski aku telah seminggu berada di Korea.

Love Will Find YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang