Chapter 3

111 7 2
                                    



Aku baru sadar bahwa ternyata aku melongo ketika Brenda menyikut lenganku. Buru-buru aku mengalihkan pandanganku dan mencoba bersikap normal. Demi Tuhan, kami ada disini untuk masalah bisnis! Jangan sampai pihak Hanyang Tour mengira kami tidak profesional dan tidak serius.

Dari sudut mataku aku melihat bahwa Joongie oppa, atau mungkin orang yang teramat sangat mirip dengannya, juga telah duduk dan sedang mengobrol dengan staff wanita yang duduk di sebelahnya. Wajahnya terlihat biasa saja, seolah kekagetannya tadi itu hanyalah imajinasiku saja. Mungkinkah aku salah lihat tadi?

"Ms Brenda dan Ms Felicia, let me introduce you to Mr. Jay Kim, one of our most dedicated staff who will work with you directly for this project. After the signing, he will report all progress and development of the project to me directly, so you only have to report to him.." Mr. Park memberi isyarat dengan tangannya ke arah Joongie oppa, eh bukan, Mr. Jay Kim duduk. Mr Jay mengangguk memberi salam pada kami sambil tersenyum.

"It's a pleasure to meet you, I'm Jay Kim," sapanya singkat.

Aku dan Brenda membalas sapaannya, dan Mr Park segera memulai meeting. Sepanjang meeting berlangsung aku nyaris tidak dapat berkonsentrasi mengikuti topik dan juga presentasi yang dilangsungkan. Aku terlalu sibuk dengan isi pikiranku sendiri. Jay Kim? Kim Jaejoong? Namanya sangat mirip, setahuku Joongie oppa tidak memiliki nama barat pada waktu kami berkenalan dulu, namun kadang Appa memanggilnya Jae, mungkinkah benar ini Joongie oppa?

Lalu jika benar apa yang harus aku katakan padanya nanti? Ia pasti akan menanyakan sebab mengapa aku berhenti mengirim email beberapa tahun yang lalu. Eh tunggu dulu, kenapa aku heboh sendiri sih, sepertinya Jay Kim tidak mengenalku sama sekali. Tuh buktinya dia bersikap biasa saja, bahkan teramat sangat formal pada kami. Huft, sudahlah Felicia, jangan terlalu banyak berkhayal.

Aku memaksakan diri untuk menyimak pembicaraan dalam meeting tersebut. Mereka tengah membahas berbagai obyek wisata alternatif yang ada di berbagai penjuru Korea sebagai tujuan-tujuan wisata yang baru. Brenda kemudian menjelaskan tentang obyek-obyek wisata di Indonesia, dan konsep baru yang dimiliki oleh agen perjalannya, yakni membuat paket wisata budaya. Dalam paket wisata ini, turis asing yang berkunjung ke Indonesia tidak hanya sekedar berwisata di berbagai obyek wisata, namun juga diberikan kesempatan langsung untuk berkenalan dan mengalami berbagai seni budaya Indonesia.

Brenda telah mempersiapkan beberapa foto-foto atraksi tradisional seperti tari Gambyong, tari Kecak, dan juga sendratari Ramayana yang akan ditawarkan pada turis asing ketika mereka memilih untuk berwisata dengan paket yang ia tawarkan. Pihak Hanyang Tours sepertinya sangat tertarik dengan wisata budaya yang kami tawarkan tersebut. Mr Park dan Donny bahkan dengan terang-terangan mengatakan bahwa mereka akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat untuk mencoba sendiri paket wisata tersebut.

Untuk detail teknisnya, aku dan Brenda memiliki waktu sekitar seminggu untuk merancang rute-rute wisata yang sekiranya akan menarik bagi turis Indonesia. Agar lebih akurat, kami perlu mengunjungi obyek-obyek wisata tersebut dan melihat sendiri keistimewaan masing-masing lokasi. Setelah itu, dalam waktu dekat akan ada staff Hanyang Tour (kemungkinan besar Mr Park sendiri dan juga Donny, karena mereka begitu antusias untuk mengenal kebudayaan Indonesia) yang akan ke Indonesia untuk melakukan hal yang sama.

Kami menutup acara meeting pada hari itu dengan penandatanganan kontrak. Setelah ramah tamah pasca penandatanganan selesai, Mr Park mengundang kami untuk makan malam bersama di restoran. Menurutnya, makan malam ini adalah bentuk penyambutan mereka atas kedatangan kami, sekaligus perayaan atas kerjasama telah kami sepakati.

***

"Wah kukira yang kulihat di drama-drama Korea kesukaanmu tuh cuma hiperbola aja, ternyata beneran ya, orang Korea makannya banyak-banyak dan kuat minum. Buset, sudah pada habis berapa botol soju tuh mereka?" bisik Brenda di telingaku.

Love Will Find YouWhere stories live. Discover now