Enambelas

5.2K 410 105
                                    

16. Goyah? (3)

~Greyson chance - Broken Heart~

(Revisi)
~~~
Hari keenam

Senja meremas rambutnya karena terlalu bingung harus melakukan apa. Pagi tadi orang tuanya memaksa dia untuk menunggu seseorang di gerbang depan. Kata orang tuanya, orang itu ingin sekolah di tempat yang sama dengannya. Tapi saat dia bertanya orang itu siapa, orang tuanya tidak menjawab dan menyuruhnya untuk menunggu saja.

"Nyuk!!!!" Senja yang kaget langsung menoleh dan melihat seorang cewek berlari ke arahnya sambil merentangkan tangannya. Aksinya itu membuat beberapa orang yang buru-buru masuk kelas berhenti dan melihat kejadian selanjutnya.

Dan seperti sudah tau apa yang akan terjadi Senja mencoba menghindar dari cewek itu, tapi terlambat karena cewek itu menubruknya dari belakang dan memeluknya begitu erat. Senja jadi panas dingin, bagaimana jika ada yang melihat kejadian ini. Matilah dia jika guru BP tau.

"Duh nyuk gue kangen. Dua belas tahun nggak ketemu ternyata lo jadi tinggi banget ya." Senja menoleh dengan kening berkerut. Cewek itu seperti tau apa kebingungan Senja langsung melongo di tempat. "Lo nggak inget gue siapa?!" tanya cewek itu hampir berteriak. Senja menggelengkan kepalanya dengan lemah.

---
To : Dipa
Dip lagi apa?

Setelah menekan send, Caca menaruh ponselnya di laci meja dan kembali mendekatkan novel di hadapannya. Sebentar lagi bel pulang berbunyi, dan Bu Inggrit, guru bahasa indonesia yang harusnya mengajar di kelas tengah cuti hamil, jadilah kelas 11-2 kosong. Beberapa anak tertidur, ada juga yang sibuk dengan ponsel di tangannya. Caca sendiri sejak tadi menghadapi sebuah novel yang dia pinjam di perpustakaan tadi.

Sebenarnya Caca tidak terlalu suka dengan novel, Caca malas membaca bacaan yang yah menurutnya membosankan. Caca lebih suka nonton film atau drakor bersama sahabat-sahabatnya daripada membaca novel.

Drtt drtt

Getaran di laci mejanya membuat Caca cepat-cepat mengambil ponselnya dan tersenyum saat melihat pesannya di balas.

From : Dipa
Belajar di kelas.

Tapi senyum Caca memudar saat mendapat balasan singkat dari Dipa. Tuh cowok emang pelit ngomong atau emang lagi ada guru makanya balesnya cuek?

To : Dipa
Dip pulang nanti jalan yuk.

Caca mengetikan balasan itu dengan wajah serius dan berharap semoga permintaannya diterima. Tak sampai satu menit, ponselnya kembali bergetar menandakan pesan masuk.

From : Dipa
Maaf Sa, saya ada urusan.

Caca lemas seketika, dia ingin menangis. Sebenarnya sejak tadi dia mencoba membuat dirinya sendiri tersenyum. Melampiaskan rasa sepinya dengan mengirim sms pada Dipa. Walau balasannya selalu singkat tapi dia tetap nekat terus mengirim sms pada Dipa.

Pandangannya dia alihkan pada kursi paling belakang di samping bangku Jati dan Litha. Di sana duduk Senja dan seorang cewek cantik yang sejak jam pertama tadi membuat Jati dan Litha bisu di tempatnya. Bahkan Gada juga langsung pergi setelah melihat kehadiran cewek itu. Caca tidak tau siapa cewek itu, tapi Senja sejak tadi tertawa bersama cewek itu.

Saat memperkenalkan diri tadi, cewek itu bilang namanya Melita, Melita Anggraini Saputri. Dan sejak masuk ke dalam kelas, cewek itu menyita perhatian semua orang dengan senyumnya yang memikat.

Menurut Caca, cewek itu tidak bisa dibilang cantik. Masih cantikkan dia, dibilang imut juga masih imutan dia. Tapi keceriaannya membuat semua orang langsung suka. Berbeda dengan Caca yang selalu cuek, dan jutek pada orang-orang selain sahabatnya.

30 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang