Part 1 : Invitation

79 6 1
                                    

Sinar matahari di luar sana membakar rumput-rumput layu lapangan sepak bola sekolah. Dari jendela salah satu kelas di lantai dua, terduduk Rebecca Clair dengan rambut ikal coklat sepunggungnya. Rambut itu meminta untuk dihembuskan angin, Tapi tidak satu hembusan pun yang melewati jendela di sampingnya.

"PAA" Rebecca menjatuhkan kepalanya di atas meja, lalu melanjutkan kata, "NAS!" Tapi Rebecca bersyukur karena besok hari sabtu dan sekolah libur.

Tiba-tiba gerombolan gadis kelas itu mulai berbisik sambil berteriak kecil nan girang, ketika seorang laki-laki masuk menerobos pintu kelas mereka. "Bisa tolong panggil Rebecca Clair?"

Jika diperhatikan, rambut angular fringe-nya bewarna hitam senada dengan mata abu-abunya yang berbentuk almond. Susunan mata hidung dan mulutnya ditata secara sempurna mengikuti standar laki-laki tampan oleh Sang Pencipta. Jika semua orang di sekolah ini diberi pertanyaan, apakah Jason Latham adalah pria yang tampan? tanpa berpikir pasti mereka langsung mengangguk.

Seorang gadis menahan suaranya agar tidak bergetar, kemudian menunjuk ke arah Rebecca, "Di..disana. Mungkin dia sedang tidur."

Jason tersenyum sedikit, "Terima kasih," ucapnya. Lalu menghampiri Rebecca yang masih membenamkan wajahnya di atas meja.

Wajah gadis yang tadi berbicara seketika merah merona diikuti senyum gadis lainnya.

Sesampainya di meja Rebecca, Jason mengetuk meja Rebecca pelan. Tapi cukup membuat Rebecca mengangkat sedikit kepalanya. Mengintip dari sela-sela tangannya.

"Rebecca Clair?" Panggil Jason.

Mendengar suara Jason, Rebecca spontan mengangkat kepalanya dengan sekuat tenaga. Terlalu kuat hingga kursi dan dirinya jatuh ke belakang.

"BRUKK!!"

Seketika seisi kelas tertawa. Adapula yang menahan tawanya karena kasihan melihat Rebecca yang mempermalukan dirinya sendiri.

"JASON LATHAM!" Suaranya terlalu keras. "ha..hai, Jason Latham," ucapnya ulang sambil bangun dan duduk kembali seolah insiden memalukan itu tidak pernah terjadi.

"Kau tidak apa-apa Rebecca?"

"Hah? Oh ya,ya,ya, aku tidak apa-apa. Ekhm, Ada apa ya Jason Latham?" Rebecca gugup sampai ubun-ubun.

"Panggil saja aku Jason. Aku diminta menyampaikan informasi dari Ms. Reen."

Rebecca terlalu fokus mengagumi ketampanan Jason karena baru kali ini mereka berbicara secara langsung. Responnya menjadi terlambat, "In..info apa?"

"Kau wajib datang ke sekolah besok jam delapan pagi. Kita berdua diundang menjadi perwakilan untuk menghadiri festival di sekolah lain. Pake seragam sekolah ya," ucap Jason.

Mendengar kata 'kita', seolah-olah waktu ter-pause untuk beberapa saat. Rebecca hanya bisa mengangguk. Tanpa sadar Jason sudah pergi dari mejanya.

"Tunggu dulu, besok kan jum'at? Padahal aku sudah niat bolos sekolah, karena hari sabtu hari terakhir masuk sekolah sebelum libur musim panas," Ucap Rebecca pada dirinya sendiri. "TIDAAKK!!" lagi-lagi dirinya tak sadar berteriak.

Jason yang masih di dalam kelas berhenti berjalan dan menengok ke arah Rebecca.

"Ma..maksudku, tidak masalah! HAHAHA!"

It's okay Becca. Kau harus melihat ini dari sisi positifnya. Yaitu, menjadi perwakilan sekolah bersama Jason Latham. Jason Latham pria idaman itu?!

Rebecca menutup mukanya dan berteriak girang setelah berbicara dengan dirinya sendiri.

***

~Kring kring

Makasii sudah baca part 1 : Invitation. Kasih bintang kalau suka*-* atau komen kalau ada hal yang mau diutarakan ^^

~Wussh next ke part selanjutnya yaa :)

The Fault in Our CupcakesWhere stories live. Discover now