bag 24

44.6K 3K 28
                                    

Di Mulmed itu fotonya Naresh , gemesin bangeeettt pengen banget punya anak unyu ucul ganteng kayak gitu :')

Bersabarlah buat yang ngerasa kalo konfliknya berbelit-belit.... karena saya butuh waktu untuk meluruskan kembali apa yang menurut kalian semua terlalu keriting hehe

Pesan saya jangan terlalu BEREKSPEKTASI lebih sama cerita yang saya buat, karena saya menulis sesuai dengan mood saya.

Okee cukuplah pembukaannya, selamat membaca :)

--

Satria, lelaki itu hanya duduk termenung di kursi kebesarannya di dalam ruangannya. Tak ada keinginan untuk membaca laporan-laporan yang sudah disiapkan oleh pegawainya, jangankan membaca melihatnyapun tidak.

"Pak.." Yoga telah berdiri didepan Satria.

"Pak!" Yoga kembali memanggil bosnya itu dengan intonasi suara yang lebih tinggi.

"Hmm..." Satria hanya bergumama menanggapi panggilan asistennya.

"Sudah ditunggu untuk rapat pemegang saham" ucap Yoga yang mengingatkan kembali mengenai rapat yang harus Satria hadiri.

Satria menghembuskan nafas, ia melipat keduatangannya diatas meja lalu menenggelamkan wajahnya disana.

Yoga mengangkat salah satu alisnya, ia seperti tidak mengenali sosok Rahadhi Satria yang ada didepannya.

"Pak...." dengan berani Yoga menyentuh pundak Satria.

"Bilang saja saya sakit" ucap Satria tanpa mengangkat kepalanya.

"Keluarlah saya ingin sendiri" tambah Satria.

Yoga mengangkat keduabahunya, lalu ia keluar dari ruangan besar itu. Lagi menjadi tumbal dari perilaku aneh si bos batin Yoga sembari jalan menuju ruang rapat.

Di tempat lain tapi masih di gedung yang sama. . .

Katrina sedang menimbang-nimbang akan niatnya untuk bertemu Satria dan memberitahukan apa yang sudah dia lihat kemarin di Mall.

Flashback . . .

Mata Katrina sedang melihat dengan seksama sebuah dress yang ia pegang di dalam sebuah butik ternama di Mall tersebut, memperhatikan setiap detail hingga jahitannya berusaha mencari kecacatan dress tersebut dan hasilnya nihil, Katrina pun tersenyum puas.

"Oke saya ambil yang ini" Katrina menyerahkan dress tersebut kepada pegawai butik yang melayaninya.

Katrina kembali mengedarkan pandangannya melihat-lihat pakaian yang ada disana, siapa tahu ada yang menarik minatnya.

DIA (BANYAK DIHAPUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang