Bagian 14

3.8K 149 0
                                    

Aku mengerjap-ejapkan mataku berkali-kali. Sinar matahari masuk melalui celah gorden kamar rumah sakit ini. Aku kemudian membuka mataku dengan sempurna. Dan mendapati  justin sedang tertidur pulas disampingku. Aku tersenyum ternyata saat ia tertidur dia tampan juga, tanganku tergerak untuk menyentuh hidungnya yang mancung itu. Mengelusnya pelan,awalnya dia menggerang namun dia tetap tertidur.

Lalu aku bergerak menuju bibirnya yang eksotis itu, mengelusnya, namun tiba-tiba tangan justin menahanku.

“Good morning mrs.hends”sahutnya lalu membuka matanya dan tersenyum padaku. Aku langsung terkaget dan tersipu malu karena ketahuan memegang justin.

 “G—good morning too justin”sahutku. Dia tersenyum manis dan meregangkan otot-otot kekarnya yang terlapisi oleh jaket kulit.

“Kau mau sarapan? Biar aku panggilkan suster untuk mengantar sarapanmu”tanyanya lembut. Aku langsung cemberut, memang aku paling tidak suka makanan rumah sakit. Kalian tau? Bubur rumah sakit saja rasanya hambar! Hambar sekali tanpa ada rasanya. Dan kalau ada daging atau lauk pauk rasanya juga aneh ugh! Aku paling benci makanan rumah sakit, menurutku makanan rumah sakit itu aneh dan tidak enak. Aku lebih memilih masakan mrs.victo kalau begitu.

“aku tidak mau makan, makanan rumah sakit!!”ucapku sambil melipat kedua tanganku diatas dada. Justin nampak berfikir sebentar dan mengusap-usap dagunya yang mulus itu.

“Hmm lalu kau makan apa?”tanyanya. aku berfikir sebentar.

“AKU MAU DONAT JCO! 1 KOTAK BESAR!”ucapku riang. Sambil mataku memancarkan binar-binar berkilau. Dan aku tersenyum menatap justin. ya sarapan pagi dengan donat JCO aku rasa tidak buruk, daripada harus memakan bubur dari rumah sakit yang rasanya aneh dan hambar.

“memangnya kau boleh makan donat JCO?”tanya justin sambil memasang wajah yang bodoh.

“Justin aku ini hanya patah tulang kaki sementara! Bukan terkena penyakit perut!”pekikku sambil merengek. Justin nampak berfiki sebentar.

“Hm… baiklah aku akan membelikannya tapi dengan satu syarat”sahutnya aku yang awalnya tersenyum saat mendengar kata “aku akan membelikannya” langsung cemberut saat mendengar kata terakhirnya.

“Huftt.. justin aku lapar… ayolah cepat beri tau syaratnya apa!”ucapku gemas. Dia tersenyum tidak jelas.

“Syaratnya adalahkau cium aku dulu..”sahutnya santai sambil memanyun-manyunkan bibirnya layaknya siap dicium. Aku mendengus kesal.

“Baiklah kalau itu yang kau mau, kau harus tutup mata dulu. Biar lebih romantis..”ucapku dengan nada manis yang dibuat-buat.

“Yeeyy, asik..”seru justin. lalu dia menutup matanya dan memanyunkan bibirnya. Setelah itu aku mencium telapak tanganku sendiri dan menempelkan telapak tanganku tadi kebibir justin dengan kencang.

“Tuh.. makan tuh ciuman..nih..”ucapku gemas sambil terus menempelkan telapak tanganku dibibir justin.

Dia menggerutu dan menepis tanganku lalu wajahnya berubah menjadi cemberut.

“Kalau begitu caranya aku tidak akan membelikan donatnya!”ucap justin. wajahnya sangat lucu saat sedang cemberut begitu.Aku terkikik pelan dan menatap justin.

“Oh..ayolah justin, aku lapar..”ucapku sambil mengelus-elus perutku yang masih kosong belum terisi makanan apapun. Dia tetap memalingkan wajahnya kesamping. Aku mendengus dan melipat kedua tanganku dibawah dada.

“HUAAAAA!!! JUSTIN JAHAT!!!!”teriakku kencang tanpa peduli dia akan budeg.

Ia langsung menutup telinganya. Dan menutup mulutku dengan tangannya. Aku langsung berontak dan menggigit tangannya.

Lost Or In Danger With Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang