Bagian 3

3.9K 209 0
                                    

Jill POV 

    Aku masih terus menatapnya seperti dia adalah seorang vampire yang ingin meminum darah segarku. Dengan mengeluarkan keringat dingin dipelipisku pikiranku masih terngiang dengan kata-kata Justin tadi, “Kau sudah memasuki duniaku dan kau tak akan pernah bisa keluar dari situ.”. kata-kata itu seperti kaset rusak yang terus-menerus diputar diotakku. Dia langsung menjauhkan wajahnya dari wajahku, dan tersenyum miring padaku.

    “Ketakutan Mrs.Hends?”sahutnya dengan nada yang amat menyeramkan dan dingin. Aku berusaha menelan ludahku yang sudah mengumpul di mulutku. Aku menggigit bibir bawahku dengan keras, dia tertawa sebentar, jujur saja walau dia tertawa tapi tawanya sungguh membuatku takut. Entah mengapa.

    Dia lalu menarik tanganku keluar dari Universitas, aku berteriak-teriak seperti anak kecil yang diajak ibunya pulang dari pasar malam.

    “DIAM!”bentaknya. aku langsung terdiam, dia langsung menarikku masuk ke sebuah mobil Fisker karma. Aku rasa itu mobilnya. Dia langsung menutup mobilnya dengan keras. Lalu dia bergegas ke jok kemudi. Aku menatapnya bingung,dia tidak boleh mengajakku pergi dari Universitas. Ini belum selesai dari jam pelajaran. Dia kemudian menyalakan mesin mobilnya.

    “Hei! Pria gila! Kau tidak bisa mengajakku pergi! Ini masih jam sekolah orangtua ku bisa—“ sebelum aku menyelesaikan perkataanku dia langsung menatapku dengan tatapan ‘horor’nya itu. Aku langsung terdiam. Dia kembali menatap lurus kejalanan.
Sebenarnya dia mau bawa aku kemana sih? Dia itu pria gila dan bodoh yang pernah kutemui.

***



    Sudah hampir 30 menit aku masih dimobil justin,entah kemana dia hendak mengemudikan mobilnya, dia terus melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Lalu sampailah kita di sebuah seperti perumahan tapi hanya ada 1 rumah mewah disana, disekelilingnya hanya ada hamparan taman yang luas dan indah, tempat apa ini? Kenapa Justin membawa kukesini? Tempat apa ini? Hatiku terus bertanya-tanya tentang tempat ini.

Justin POV

    Aku sengaja membawa si perempuan cerewet itu, ya Jill. Aku membawa dia ke G-Houseku. Tempat dimana aku,Harry,dan Zayn beristirahat atau kadang mabuk-mabukan atau menyusun strategi pembunuhan. Aku memberhentikan Fisker Karmaku tepat di Garasi rumah mewah ini.

    “Turun!”seruku dengan nada dingin. Dia masih menatapku dengan takut,seolah aku ini adalah vampire yang ingin meminum darahnya. Aku menghela nafas berat dan sebal.

    “Baiklah, Jika kau tak mau turun aku akan biarkan mobil ini terkunci rapat tanpa ada udara,sehingga kau mati didalam!”ancamku dengan nada dingin. Dia langsung melotot, dan turun dari mobilku.

    “Ikuti aku”sahutku. Lalu aku mengunci mobilku kemudian berjalan masuk tapi Jill hanya berdiri mematung melihatku masuk.

    “Ayolah gadis bodoh! Kau ini lambat sekali dalam berfikir! Sudah kubilang ikut aku! Kau itu terlalu bodoh tau!”marahku padanya. Dia langsung tersentak lalu langsung mengikuti aku masuk.

Jill POV

    Aku memasuki rumah yang besar dan mewah ini ya well,sebenarnya lebih mewah dari rumahku. Aku melihat Justin memberikan high fivenya kepada pria berambut keriting itu,aku tidak tau namanya. Namun menurutku dia juga lumayan tampan. Dia tersenyum padaku dan menampakan lesung yang ada di pipinya,sungguh manis pikirku dalam hati.

    “Siapa dia? Pacarmu hm? Dia menarik”sahut pria berambut keriting itu menatapku sambil tersenyum padaku.

    “Tak usah genit padanya Styles”sahut justin dingin pada pria keriting itu. Dia tertawa renyah kemudian mengedipkan sebelah matanya padaku. Aku hanya tersenyum tipis padanya,dia genit sekali -_-“.
Sedetik kemudian Justin menarik tanganku tepatnya menyeretku, aku sedikit berontak kemudian aku diseret oleh Justin ke atas tangga. Sungguh, ini benar-benar menyakitkan sekali.

    “JUSTY! SEBAIKNYA WANITA ITU JANGAN KAU SERET! LEBIH BAIK KAU BERIKAN SAJA PADAKU!”teriak pria berambut keriting tadi. Aku bisa mendengar Justin mendengus, lalu kemudian dia hanya menarik tanganku dengan sedikit kasar dan menyakitkan.

    “Aww! Dasar pria bodoh! Sakit tau!”seruku pada Justin, peduli setan aku jika dia akan marah padaku. Dia tidak peduli dan terus menarikku. Hingga sampailah kita eh emm maksudku aku dan Justin. Di sebuah ruangan dengan cat berwarna cream lembut dan mententramkan hati.Disana terdapat seorang pria dengan warna mata kecoklatan dan rambut berwarna hitam. Juga memiliki alis yang tebal dan dari wajahnya terlihat seperti orang keturunan Arab.

    “Hei Bro!”sahut pria itu memberikan high fivenya pada Justin. Dia menatapku aneh. Lalu mengerutkan keningnya.

    “Siapa dia?”sahut pria itu menatapku.

    “Dia hanya perempuan bodoh yang kutemui di Universitas”sahut justin dingin.

    “Lalu mengapa kau bawa dia kesini?”sahut pria itu.

Justin lalu membisikan sesuatu kepada pria itu,kemudian pria itu menggangguk.

  “Hei,kemarilah. Kenalkan namaku Zayn Malik”sahut zayn sambil menjulurkan tangannya.Aku berjalan gugup mendekat dengan Zayn dan menjabat tangan Zayn.
 

  “A—aku mm aku Jill, Jill Cermanotta Hends”sahutku gugup. Dia melemparkan senyumnya padaku.
 

   “Tidak perlu takut Jill, aku tidak seperti Justin. Dia memang dingin pada perempuan tapi percayalah dia penyayang kok. Dan Selamat datang didunia kami”sahut Zayn sambil tersenyum.

 Tunggu.. tunggu dulu, dia bilang apa tadi? “Selamat datang didunia kami”. Aku menelan ludahku.

Tiba-tiba..

    “Justin! Aku sudah membeli….”terdengar suara si pria berambut keriting itu dan semua langsung menatapnya.

   “Oh..aku pikir perempuan itu sudah pergi. We need talk Justy”sahut pria berambut keriting itu serius.
 

  “Not now Styles!”seru Justin. Pria itu kemudian menaikan bahunya berjalan mendekatiku.
   

   “Hei sweetheart! Kenalkan aku Harry Styles, pria paling tampan dan menarik yang amat digilai perempuan dan aku sangat berbahaya rawrr!”seru harry sambil terkekeh dan mengulurkan tangannya.

   “Mmh Ha—hai Harry, aku Jill Cermanotta Hends”sahutku sambil menjabat tangannya. Dia tersenyum.

  “Kita tidak punya waktu banyak untuk berkenalan Mr.Styles,dia harus ikut aku sekarang”sahut Justin sambil menarik tanganku. Aku menatap kebelakang melihat Harry memberikan lambaian tangannya untukku. Sementara Zayn hanya tersenyum tipis.

   “Justin bodoh! Kita mau kemana lagi? Aku lelah!”seruku dengan nada pasrah. Dia hanya tersenyum misterius sambil menyalakan mobilnya.


Lost Or In Danger With Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang