''Iya Njel, thx ya sebelumnya, jadi ngerepotin lu. hehe.''

''Sippppp, santai aja lagi. daa Fannnniiiii.''

Fani pun menyudahi pembicaraannya via Line dengan Enjel, setelah tau bahwa David juga akan datang, Fani mulai resah. sambil bersandar di tempat tidurnya, Fani menutup matanya seolah-olah berharap agar David tau diri untuk tidak datang. Malam itu sungguh hari yang menyebalkan, ''trus si David nanti dateng, trus dia tau gue masih jomblo, trus dia sok ngajak pasangan kesini, pasti dia bakal ngira gue masih belum move-on.'' Dalam hati Fani berkeluh kesah, malam itu benar-benar menyebalkan bagi Fani, bahkan akhirnya ia tertidur dengan lulur yang mulai mengering di wajahnya.

*****

Di pagi yang mendung H-2 sebelum acara, Fani terbangun dengan lesu, saat menatap ke cermin Fani sadar ia tertidur dengan lulur scrub di wajah yang sudah kering dan mengelupas. ''Gila, baru denger cerita Enjel aja, udah bisa buat gue jadi orang setengah tolol,'' Fani berbicara sendiri ke arah cermin, sembari  membasuh wajahnya, sejenak ia berfikir dan Fani bergegas mengambil ponselnya, Fani ingin mengajak Vira, Lina, dan Novi untuk bertemu. Melalui group chat, Fani mengabari ketiga sahabatnya tersebut.

''Guy's!, bisa ketemuan ga di cafe biasa, DARURAT!''

''Ping!''

''Ping!'' Chat Fani ke sahabat-sahabatnya.

Melihat notifikasi, satu per satu dari mereka membalas, ''kenapa Fan?, kok gwt bnget. gue hari ini jam 3 baru bisa Fan, hehe!''  balas Lina.

''Kenapa Fan? sidang skripsi kan uda lewat. Lu msh gawat aja, hahaha!'' balas Vira.

''Tar gue jelasin, jam 4 kita ketemu ya Guys. please!'' balas Fani.

"SIPPPP'' balas Lina.

''Ah lu buat penasaran aja Fan, okok!'' balas Vira.

''Guys, sori ya aku ga bisa dateng. ni lg ada acara sama keluarga Camer!'' Novi membalas paling terakhir.

''Cie yang mainannya uda sama calon mertua, haha!'' balas Lina.

''Haha gpp Nov, sukses ya acaranya. Lin, Vir! inget tar." balas Fani dan menyudahi Chat dengan sahabat-sahabatnya.

Menjelang sore, Fani pun bergegas untuk bertemu Lina dan Vira di sebuah Cafe bilangan Radio Dalam, Jakarta. sambil memacu mobilnya, Fani memecah arus jalanan ibu kota yang sangat macet menjelang jam pulang kantor. Sampai di sana Fani telah di tunggu oleh Lina dan Vira yang lebih dulu sampai.

''Eh sory..sory, gue telat! macet banget loh di jalan, guys.'' Fani menyapa Vira dan Lina yang telah lebih dulu datang.

''Ah Fani, kebiasaan jam karetnya!'' balas Lina.

''Sampe lumutan gue nunggu lu Fan!'' balas Vira.

''Maaf...maaf, eh lin, vir!sana  pesen apa aja deh, karena gue yang ngajak jadi gue yang traktir. hehe!''

''Yey! kalo urusan traktir-traktiran pasti lu lagi Hapy ya Fan?!'' goda Lina ke Fani dengan senyum manis cetarnya.

''Happy apaan! lu tau ga Lin. mamah gue di rumah mau ngada'in acara kelulusan kuliah gue, trus mama nyuruh undang temen dari SD sampe SMA, nah gue kan minta tolong ke Enjel, temen gue dari kecil yang gue pernah kenalin ke elu. trus sekarang tau ga dia malah undang David mantan gue buat dateng! gue kan uda ga mau ada urusan sama David''

Tidak Ada Cinta Di Manhattan!Where stories live. Discover now