Keenambelas

254 9 0
                                    

"Yaudah kalo lu tetep dateng hari sabtu gue ga jadi ke Jakarta," jawabnya yang cukup mengagetkanku. Bagaimana caranya ia dengan mudahnya membatalkan keinginannya untuk nonton Thirteen?
"Ga ih udah gausah, kan ada Thirteen tau," kataku menyuruhnya untuk tetap datang.
"Kok lu tau?" tanyanya bingung.
"Iya tau lah udah gausah lu ke jakarta aja," jawabku lagi.
"Gak udah gue gadateng aja gapapa kok, lagian kan emang gue yang udah janji sama lo," balasnya.

Handphone ku bergetar lagi, berbeda beberapa detik dari chat Wira yang belum ku balas. Nama Zhani terpampang dan sebuah foto masuk ke chat Line ku. Aku membukanya dan kulihat screencapture percakapan antara Zhani dengan Mamahnya, Tante Rika yang intinya jika mamahnya akan datang hari Jum'at dan pulang hari Sabtu.
"Yah ada nyokap lu?" balasku seketika.
"Iya lu pindah hari aja dah minggu gimanaa?" tanya Zhani.
"Yaudah minggu dah Zhan," jawabku.

Aku segera memberitahukan Wira. Mengirimkan foto capture lalu menjelaskan semuanya.
"Yaudah bagus berarti gue bisa pulang ke Jakarta dulu," katanya.

Semua telah diputuskan. Bukankah ini jalan terbaik di antara kami? Aku tak tahu apakah ada campur tangan Wira dibalik chat Zhani dengan Tante Rika, yang jelas aku bahagia melihatnya. Jujur, aku sebenarnya ingin sekali mengganti jadwal ke bandung pada hari Minggu, namun aku tak enak pada Zhani, masa aku mengganti tanggal demi Wira?

Aku segera beranjak menuju kantor travel terdekat dari rumah. Sedikit banyak aku sudah mengetahui bagaimana caranya memesan tiket travel dari teman-temanku yang memang menggunakan itu. Setelah aku datang aku memesan dan aku langsung bergegas pulang. perasaanku mulai tak karuan. sedikit lagi, beberapa hari lagi aku akan bertemu Wira, seseorang yang bertahun-tahun ku lihat dari kejauhan dan tak pernah mengetahui keberadaanku.

Mata sipitmu jauh seakan tak mampu ku gapai dari sini
Hatimu keras sekeras baja yang membuatku tak mampu menembus
Bahkan cipularang terlalu jauh untuk di jejaki
karena hati tak miliki ikatan berarti

Aku segera mengecek secara online bangku kosong untuk tiket pulangku nanti. Aku memang hanya sehari di Bandung, berangkat pagi dan pulang malam hari. untungnya travel yang ku naiki memang tak begitu jauh dari rumah sehingga aku tak perlu khawatir. Aku melihat di situs onlinenya dan hola, tiket travel ke dekat rumahku sudah habis! Aku bingung apa yang harus ku lakukan sekarang sembaring menimbang-nimbang untuk naik bis Bandung-Jakarta dan turun di Lebak bulus. Aku membayangkannya saja sudah takut. Bagimana tidak? Di dalam terminal sendirian dan malam-malam.

Ku coba memasukkan semua destinasi yang ada. Hampir semuanya untuk keberangkatan jam 7 malam itu penuh semua, hanya ada satu yang mengarah ke titik akhir Sarinah itupun hanya tersisa 2 bangku. Memang resiko sekali mengingat hari Minggu merupakan hari terakhir libur panjang yang dimulai dari hari Kamis, panjang bukan?

Aku segera menelpon ke customer service travel tersebut.

"Mbak untuk keberangkatan dari Buahbatu ke Jakarta hari Minggu ini ada yang kosong gak ya?" tanyaku di telpon. Seketika orang di seberang sana menjawab agar aku tunggu sebentar.
"Untuk jam berapa ya Mbak?" kata wanita dengan suara ramah.
"Jam 7an mbak yang malem," jawabku.
"Untuk keberangkatan dari Buahbatu ke Jakarta semua penuh Mbak," jawab wanita tersebut yang membuat hatiku seakan dihantam halilintar.
"Coba cek yang tujuan Sarinah Mbak, beberapa menit lalu saya liat masih kosong dua kok," kataku dengan nada sok tahu. Tak peduli aku salah ataupun benar, aku hanya mencari jalan untukku.
"Oh iya Mbak maaf iya ini masih ada kursinya, mohon maaf atas Mbak siapa?" katanya yang langsung mencatat pesanan kursiku.

Semua selesai, aku hanya tinggal menunggu waktu. Rasa lega terasa sekali. Hoki sekali aku masih mendapatkan bangku di tengah kepadatan. Aku tak bisa membayangkan, akan berapa lama waktu yang harus ku habiskan dari Bandung ke Jakarta di akhir liburan seperti ini. Yang jelas, pikiranku hanya tertuju pada Wira, bahwa aku akan bertemu dengannya.

Bandung dan Semua Yang Tertinggal [TAMAT]Where stories live. Discover now