25. Meet Him

15.9K 1.1K 24
                                    

Sudah hampir satu minggu Aliando Devdand (Aliand) bersama seluruh saudara nya tinggal di rumah megah milik Calista untuk menemani Caressia. Seperti alasan2 sebelum nya mereka tidak akan membiarkan Carry sendiri tanpa perlindungan dan pengawasan ketat. Meski Carry sendiri merasa jengah dan kadang tak sungkan memberikan penolakan keras, tak membuat niat mereka luntur terutama sang mate Aliand.




Melupakan hal tersebut, ada hal yang lebih menyenangkan dengan adanya lima bersaudara Devdand di rumah itu. Terutama Ichel dan Ichi, mereka berdua yang paling semangat tinggal bersama Carry. Menyimpang dari alasan utama, mereka berdua bisa leluasa membuat kesal Grace dan Selia. Dengan jabatan baru sebagai babu, mereka berdua wajib melayani semua orang di rumah itu. Dan alasan itulah yang membuat Ichel dan Ichi tak lelah mengerjai dua babu baru tersebut. Memberi perintah ini itu yang tak ada habis nya. Jika mereka sudah puas, keduanya akan memberi waktu untuk istirahat sejenak. Tak lama, mereka berdua kembali beraksi membuat Grace dan Selia kalang kabut. Sedangkan yang lain hanya bisa tersenyum lebar melihat tingkah ke empat anak muda berbeda golongan tersebut.



Ya hanya tersenyum lebar bukan tertawa. Ingat mereka semua pasal nya memiliki karakter yang sama. Dingin dan datar. Termasuk Caressia dan Calista. Jadi jangan harap kalian bisa mendengar tawa lepas mereka semua. Karna itu akan terjadi jika hati mereka sendiri yang menginginkan. Dan itu sangat sulit ditemui.

*******






Calista Pov

Calista Pov

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seperti hari2 sebelumnya, kini aku tengah bersantai menikmati buku yang ku baca. Di ruang santai ini aku ditemani oleh adik ku bersama kekasih nya. Hanya kami bertiga. Sebenarnya aku lebih suka ditemani oleh Carry, tapi kalian tau sendiri bukan. Kekasih nya itu tak pernah pergi dari sisi Carry. Kadang aku juga merasa muak melihat keposesifan anak laki2 itu. Tapi setelah ku perhatikan lebih dalam, kurasa semua vampir pria memang memiliki sifat yang sama posesive & protective. Tak hanya Liand, aku juga melihat itu pada Lio dan Ichi. Mereka bertiga seolah tak membiarkan kekasih nya menatap pria lain apalagi sekedar menyapa, kecuali jika pria keluarga sendiri.




Bukan hanya posesif, mereka juga memiliki sifat protective yang teramat tinggi. Mereka tak akan rela jika pasangan nya terluka walau seujung kuku. Masih ku ingat, betapa murka nya Lio pada Ichi karena membuat Ichel hampir terjatuh karena ketidak sengajaan nya menabrak tubuh Ichel yang berjinjit untuk mengambil buka di rak paling atas. Dan saat itu juga pertama kalinya aku melihat sosok Lio sebagai vampir untuk pertama kalinya. Mata merah dengan kilat tajam dan dua taring yang mencuat di tiap ujung bibir. Aku terpaku saat itu antara takut dan takjub. Sosok mengerikan itu membuat ku benar2 merinding. Namun dari sudut hati terkecil, aku melihat nya takjub karena sosok pria berwajah tampan dan tubuh sempurna seperti Lio bisa berubah wujud menjadi sosok iblis yang sangat menakutkan. Dan saat itu juga aku percaya bahwa vampir memang nyata.




Sejak kejadian itu aku menyimpulkan sifat yang sama juga dimiliki Aliand dan Ichi. Terkadang aku juga memikirkan apa yang akan terjadi jika ketiga pria vampir itu tengah murka dalam waktu yang bersamaan. Mungkin aku adalah orang pertama yang pergi menjauh agar tak sampai kena imbas nya.
Baiklah abaikan itu. Ku yakin kalian lebih mengerti daripada aku.




"Sepertinya ada yang berbeda dengan udara disini. Apa kalian juga merasakan nya ?"


Aku mengalihkan fokus ku dari buku kemudian menengok ke arah Carry. Pertanyaan aneh. Tapi tunggu, sepertinya dia tidak seratus persen aneh. Kalau dirasakan benar2 memang hawa disini sedikit berbeda. Tapi entahlah.



"Hm,, kau benar sayang. Sedikit dingin kurasa" sahut Liand.


"Kakak bagaimana dengan mu ?" tambah Carry.


Dan aku hanya mengangkat kedua bahu ku sekali. Aku tidak bisa mengiyakan ucapan Carry meski aku juga merasakan nya. Aku tidak yakin. Karna ini memang aneh. Biasanya hanya mereka yang bisa merasakan keadaan seperti ini. Dan aku tidak. Karna aku murni manusia tak berkemampuan lebih seperti mereka. Tapi entah kenapa kali ini aku dapat merasakan itu meski tak banyak.


Semoga ini bukan bertanda buruk.

End Pov

*******





Carry Pov

Sudah ku katakan kalau aku merasa ada yang berbeda dengan udara di sekitar sini. Sudah ku coba pula untuk menelisik lewat segala indera tapi tak menemukan hal yang janggal.


Ini aneh, kalau ada suatu hal yang akan terjadi aku pasti orang pertama yang tau. Tapi kenapa kali ini aku tidak dapat melihat apa pun. Dan yang lebih aneh lagi adalah perasaan ku dan gelagat Calista. Meski suasana yang ku rasakan ini aneh, tapi hati ku tidak merasa was2 sama sekali. Malah sedikit bahagia ku rasa. Entah karna hal apa. Dan soal gelagat Calista, ku lihat dia sedikit berbeda sejak aku mengatakan kalau disini aneh. Kakak ku ini terlihat sedikit gelisah. Dan aku bisa dengar pikiran nya berkata kalau dia juga merasakan seperti yang ku rasakan. Ini lebih aneh, kalau memang berhubungan dengan mahluk selain manusia tentu saja Calista tidak akan dapat merasakan apapun. Tapi kenapa dia juga dapat merasakan. Apa kali ini ada hubungan nya dengan Calista ? Kalau pun ada,, apa hal itu ! Shitt,, ini membuat ku bingung.


Brakk !

Aku berjingkat kaget saat pintu ruangan ini di buka paksa. Mata ku menyala perak ke arah pintu. Menatap tajam seorang pria asing. Asing. Tubuh sempurna dengan tinggi dan ketampanan di atas rata2. Aku langsung berdiri dari duduk ku di ikuti Liand dan Calista. Tanpa permisi Liand langsung mengambil posisi berdiri tegak di depan ku layak nya sebuah tameng yang siap menghadang segala serangan. Pria itu tersenyum menatap ku tapi jika aku tidak salah itu bukan senyuman tapi sebuah seringai. Kedua mata ku menyipit mencoba menggalih segala yang ada pada pria itu. Tapi gagal, aku tidak bisa membaca apapun. Bahkan masuk ke dalam pikiran nya pun aku tidak bisa. Barier dalam pikiran nya sangat kuat melebihi yang ku punya. Ck, dia bukan orang sembarangan. Aku melirik ke arah Calista yang ternyata kini tengah menatap ku bingung. Lewat mata aku mengode nya untuk mendekat dan dia menurut.

"Penyambutan yang manis sweety"

Degh.
Hati ku langsung tersentak mendengar suara nya. Suara ini aku pernah mendengar nya. Suara dan nada ucap nya begitu familiar. Ya Tuhan,, diakah orang nya.



Jantung ku bergetar hebat sekarang. Ragu2 aku melangkahkan kaki ku untuk maju. Namun hanya sampai di samping Liand. Karna tangan ku ditahan erat oleh nya. Aku menatap pergelangan tangan ku yang dia genggam. Kemudian menatap mata nya yang kini menatap tajam padaku. Bukan tatapan tajam sebagai musuh. Tapi tatapan tajam sebagai teguran keras. Aku tau kekasih ku ini melarang ku tapi hati ku sangat ingin mendekat pada pria itu. Meski aku sendiri tidak tau alasan nya apa.




Lewat mata ini aku meyakinkan Liand kalau semua yang dia pikirkan tidak akan terjadi. Dan berhasil. Liand melepas genggaman nya dan aku tersenyum lembut pada nya. Kemudin kembali menatap pria yang masih berdiri angkuh dekat pintu. Bibirnya terangkat membentuk senyuman yang sangat mempesona. Dan perlahan kaki ku kembali melangkah maju hingga sampai tepat di depan nya. Aku tak melepas tatapan ku dari manik kelam nya. Begitu pun sebaliknya. Kami saling menyelam dalam manik masing2.

"Inikah dirimu ?"

____________________________

To be Continue_

Please Vote & coment.

She Is MINE [COMPLETE]On viuen les histories. Descobreix ara