20. Always With You

21.2K 1.5K 12
                                    

Tak peduli darah menetes,
Tak peduli kulit tersayat,
Aku akan terus disamping mu.

________________

Aku masih terus melesat membelah hutan dengan pikiran terpusat pada satu tujuan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aku masih terus melesat membelah hutan dengan pikiran terpusat pada satu tujuan. Dan juga bersama Carry yang masih bersandar dengan nyaman di gendongan ku.




Nafas lembut nya menyapu curuk leher ku membuat kulit ku meremang. Bahkan desiran angin lesatan pun tak membuat nafas nya beradu.




Kedua lengan halus nya mengalung indah di leher ku. Sampai bisa kurasakan tak ada lagi getar takut seperti saat pertama kubawa dia melesat.




Kesadaran nya sejam lalu telah merubah semua yang ada pada dirinya. Bukan Carry si gadis lemah dan penyabar lagi. Melainkan Carry sang putri tangguh dan penuh tekad.




Melihat perubahan nya sekarang membuat ku bahagia sekaligus bangga. Dia gadisku, cintaku dan hanya milik ku.



"Kapan kita sampai ?"


Aku menunduk singkat kemudian tersenyum kilat.
"Sedikit lagi, bersabarlah" balas ku kembali ke pandangan awal.




Tak lama hanya hitungan menit setelah ku berucap. Aku berhenti melesat dan menurunkan Carry perlahan.



Gemuruh derasnya air yang turun melewati bebatuan dari gunung dan juga terpaan ombak pantai yang menghantam karang memenuhi telinga.



Tak ada pujian yang keluar dari bibir ranum Carry. Dia hanya tersenyum mengamati pemandangan di depan matanya. Sesekali kedua matanya terpejam dengan bibir menyunggingkan senyum penuh ketulusan. Seakan meraup semua udara yang ada dan menyimpan nya dalam hati.



Cantik.
Setelah menunggu kesadaran nya dalam kegelisahan yang teramat dalam. Kini aku dapat tersenyum kembali dengan adanya Carry bersama ku.



Memeluk tubuh hangat nya dari belakang dan menghirup aroma lily di curuk lehernya. Sungguh aroma nya membuat tubuh ku bergejolak. Ku pastikan hanya aku yang berhak atas kenikmatan aroma ini.




"Apa kau sering ke tempat ini"



Aku mengangkat kepala dari kenikmatan yang ku sesap dan mengecup pipi nya sekilas.



"Ya,,, aku menemukan nya saat pemburuan pertama ku di negara ini. Dan sejak itu, aku sering kemari hanya untuk melepas lelah" jelas ku padanya dengan ingatan kembali ke pertama aku bersama kakak2 ku tiba di Indo.



"Tempat yang indah, mungkin aku akan melakukan hal yang sama seperti mu setelah ini" ucap nya lagi.



Aku tersenyum tipis dan menarik kepala nya agar bersandar ke dada ku. Dengan begini mempermudah ku mencium puncak kepala nya.



She Is MINE [COMPLETE]Where stories live. Discover now