17. Putri Caressia

22.1K 1.6K 39
                                    

Setibanya di penhouse, Aliand langsung membaringkan tubuh Cerry di sebuah ranjang quen size pada salah satu kamar khusus.

Kamar bernuansa biru muda itu tampak sangat berbeda dari nuansa rumah yang di dominasi warna merah, dark dan gold Devdand.

Kamar khusus itu sengaja di siapkan saat Cerry menginjakan kaki nya di penhouse Devdand. Alasan klise Aliand lah yang membuat kamar ini ada. Saat itu dipikiran nya hanya untuk berjaga2 apabila Cerry merasa bosan dengan kamar Liand.

Dan ternyata sekarang kamar itu memang berguna. Di kamar tersebut Cerry dapat beristirahat tenang bersama mimpi2 nya. Dan dengan nuansa langit yang cerah, Aliand berharap dapat membuat Cerry segera membuka mata nantinya.

"Kamar yang bagus"

Gumaman prince Gerald membuat Aliand menoleh singkat padanya. Ya, di kamar tersebut memang hanya ada Aliand dan Gerald saja yang menemani Cerry.

Sedangkan yang lain menunggu di ruang tengah. Aliand kembali terpusat pada gadis yang berbaring lemah di depan nya.

Kedua mata nya menyiratkan harapan besar akan pulihnya sang gadis. Dibelainya permukaan wajah pucat itu, dan mendaratkan sebuah kecupan sayang yang mendalam lewat kening nya.

Hancur & frustasi. Siapa pun yang melihat keadaan vampir tampan ini pasti berpendapat yang sama. Tak terkecuali pangeran dari utara ini.

Melihat keadaan dan cara Liand memperlakukan Cerry membuat sebuah senyum tipis terukir di sudut bibir nya. Entah karna alasan apa senyum itu tercetak.

"Kita kembali pada yang lain ! Biarkan dia istirahat !" ucap Gerald datar.

Liand tak menjawab hanya mengangguk sekali untuk mengiyakan.


Ellia Pov

Sial. Gara2 serigala jelek itu aku jadi seperti ini. Meski luka di perut sudah tertutup sempurna. Tetap saja rasa nyeri yang tertingggal membuat gerakan ku terbatasi.

Belum tersalurkan serangan balasan ku padanya. Jika nanti aku bertemu lagi, ku pastikan kepala dan tubuh nya terpisah di tangan ku. Itu balasan setimpal karna membuat ku dan Cerry terluka.

Hah iya,, Cerry. Gadis itu malang sekali nasib nya. Kalau di pikir nasib anak itu memang tak jauh2 dari masalah. Selalu saja ada seseorang yang ingin mencelakai nya.

Di awal kedatangan kami di kampus saja sudah di hebohkan dengan aksi cewek abal2 Selia ngegampar Cerry. Lalu aksi James dan keluarganya, Gracia dan terakhir tadi si black wolf jelek.

"Sedang menunggu ku eh"

Kepala ku reflek terangkat karna suara datar Gerald masuk seenak nya ke dalam telinga ku.

Ucapan nya memang benar. Sedari tadi kami berempat memang sedang menunggu nya. Lebih tepat nya menunggu penjelasan.

Dengan gaya kebangsawanan nya Gerald duduk di single sofa yang biasa daddy tempati. Huh, kalau saja itu bukan pangeran. Sudah pasti 3 pria di rumah ini sudah meleburkan orang yang berani duduk di kursi kebesaran daddy.

Sekarang sudah lengkap karna Liand baru saja ikut bergabung. Hening, tidak ada diantara kami yang memulai pembicaraan. Bahkan Lio yang biasa memimpin pembicaraan pun. Kali ini bibir nya malah terkatup rapat.


"Bisa dimulai sekarang"

Hmm,,, akhirnya ada yang buka suara juga. Liand, aku mengangguki ucapan nya.

"Baiklah langsung saja aku awali dari silsilah keluarga kami, Julius Kingdom" ucap Gerald membuka suara.

"Kalian semua pasti sudah tau siapa King Julius dan kedua putra nya bukan. Semua buku sejarah membahas tentang itu."

She Is MINE [COMPLETE]Onde histórias criam vida. Descubra agora