DUA

116 17 11
                                    

HALLO My Beautiful Readers :* makasih buat yang masih setia mampir dan tolong jangan jadi pembaca gelap ya :) tinggalkan jejak kalian melalui vote dan komentar. karena demi apapun aku butuh banget KRITIK dan SARAN kalian :) .

(MAAF YA KALAU MASIH BANYAK TYPO/SALAH KETIK)

HAPPY READING GUYS :*

Semburat jingga cakrawala, mengingtkanku pada masa indah yang sempat terjadi.

Kala itu, kau sentuh lembut pipiku, kau belai mesra rambutku yang terhempas angin mengganggu, seakan mereka cemburu menyaksikannya.

Tak bisa ku alihkan pandangan dari mata indah kecoklat-coklatan. Aku, telah jatuh terlalu dalam pada pesona mu.

Kau pandangi lekat setiap sudut wajahku. Deburan ombak seakan seirama dengan ucapanmu memperindah setiap bait janjimu

"Aku Gilang, tak akan pernah meninggalkan gadis cantik yang ada di hadapan ku saat ini, karena aku sangat menyayanginya.

Oh. . . Dunia seakan berhenti berputar untuk menjadi saksi. Tak bisa ku tahan hasrat untuk memelukmu. Tapi, saat kucoba untuk melingkarkna tangan di tubuhmu, aku tidak mendptkan apa-apa.

Hingga aku tersadar,kini, yang kupeluk hanyalah bayangmu.

***

Sebelum takdir menjengahkan hidupnya, Sekar pernah merasa bahwa Dia adalah wanita paling bahagia dan beruntung di dunia ini.Bagaimana tidak,dulu, gadis ini memiliki segalanya. Cinta,kasih sayang,dan keluarga yang harmonis.

Hidupnya sempurna, tapi sayang dibalik kersempurnaan itu harus terselip sebuah kata yang membangunkannya dari khayal, dan kata itu adalah -dulu-. Satu kata yang tak bisa mengembalikannya pada dunia yang sempat indah, satu kata yang membuat semuanya telah berlalu, dan satu kata yang menyadarkannya bahwa masa indah itu telah terjadi bukan yang sedang terjadi.

Dulu, sebelum memutuskan untuk menguncup, Sekar pernah merekah dengan sangat indah karena seorng lelaki yang sangat Dia cintai yaitu -Gilang-.

Gilang lelaki paling beruntung yang pernah dimiliki Sekar. Sebab, wanita ini adalah salah satu tipe orang yang tak mudah jatuh cinta. Tak akan ada yang percaya kalau sekar hanya pernah jatuh cinta dan menjadikannya pacar hanya kepada satu lelaki yaitu Gilang.

Karena jika dilihat oleh sepasang mata, gadis yang duduk di kelas X dan berusia 16 tahun ini nyaris sempurna. Tubuhnya putih,tinggi,dan langsing dengan rambutnya yang indah, membut siapa saja yang melihatnya tak berkedip karena terpana, namun, setelah tahu sikapnya yang dingin, orang yang tak lepas memandanginya mendadak mengalihkan pandangan dan menjauhinya.

***

Hanya deburan ombak yang terdengar di telinga Srekar saat ini. Jika akhir pekan telah tiba, bukan mall atau bioskop yang kebanyakan remaja seusia Sekar menghabiskan waktu untuk dikunjugi, tapi gadis ini lebih memiih tempat sunyi yang jauh dari keramaian. Sendiri, mungkin lebih baik baginya. Hanya ditemani gitar dan alam yang membuatnya tenang dan melupakan semua masalah walau hanya sesaat, karena pada kenyataannya dia memang tidak bisa untuk lupa.

Inilah waktu yang ditunggu Sekar, melihat sunset di tepi pantai yang sunyi, seperti hatinya sunyi tak berpenghuni. Ya, Sekar selalu kagum melihat penomena alam yang disediakan Tuhan untuk makhluk di bumi ini yang kesepian, seperti dirinya.

Sekar yang sedari tadi duduk sendiri ditepi pantai, akhirnya mengambil gitar akustik berwarna violet. Dia mulai memetik benda cantik itu dengan sangat indah, diiringi lagu When You're Gone dari Avril Lavigne terlantun dengan sangat indah. Sekar sangat senang melakukan ini, melihat sunset dibarengi dengan alunan-alunan nada yang menenangkan jiwanya. Hal yang selalu dilakukannya bersama Gilang, dulu.

Melihat sunset yang perlahan tenggelam kedalam air, ada secercak harapan muncul dari hati Sekar, Dia ingin semua kenangan bersama Gilang pun ikut tenggelam kedasar lautan. Jika mentari itu tenggelam dan esok hari muncul lagi, Sekar berharap, kenangannya bersama Gilang akan tenggelam dan tidak akan pernah muncul lagi.

Langit jingga perlahan menggelap, Sekar pun memutuskan untuk pulang.

***

Hanya butuh waktu 30 menit Sekar sudah sampai di rumah. Dia langsung menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya.

Setelah selesai mandi Dia pun turun kebawah untuk menemui Papah dan Mamahnya yang mungkin sudah menunggunya untuk makan malam. Sesampainya di ruang makan, bukan senyuman ramah yang Sekar dapatkan dari orang tuanya, tapi, pertengkaranlah yang di suguhkan keduanya.

"Aku kan sudah bilang, aku telat karena banyak pekerjaan di Kantor!". Bentak Papah.

"Bohong!, jelas-jelas aku tadi melihat mobilmu terparkir di depan kafe yang kemarinn kita kunjungi". Teriak Mamah tak mau kalah.

"Mah,Pah!" Ucap Sekar cukup keras yang sama sekali tidak di hiraukan oleh keduanya, mereka sibuk beradu ucapan yang mereka anggap benar seakan tak mau kalah dan tetap berada pada pendiriannya masing-masing.

"Mah,Pah!", Ucap Sekar lirih, Dia tak sanggup lagi menahan kristal bening yang sedari tadi sudah memberontak ingin keluar dari kelopak matanya yang memang sudah perih karena terlalu sering melihat pemandangan yang membuat hatinya semakin hancur. Sekar kembali masuk kedalam kamarnya, karena pertengkran tadi membuat selera makannya hilang.

Gadis ini membenamkan wajah cantiknnya kedalam bantal. Dia tak habis fikir kenapa kedua orangtuanya harus selalu bertengkar untuk sesuatu yang mungkin bisa dibicarakan dengan baik-baik, bahkan mereka melakukannya di depan anak sematawayangnya seperti tadi.

BUNGA TAK BERTUANحيث تعيش القصص. اكتشف الآن