32. A Little Hug

Mulai dari awal
                                    

Oh shit... Aku bahkan belum mandi masih mengenakan baju tidur.

"Kasih akses ke lantai saya," potongku.

Setelah cuci muka asal, aku langkahkan kakiku di lorong lantai apartemen menuju pintu lift sambil mengenakan kaosku. Jantungku berpacu sangat kencang, tak sabar bertemu Kinara untuk menanyakan perkembangan anak-anak. Aku tertegun saat lift berdenting dan terlihat sosok Kinara sedang tersenyum.

"Hai...," sapaku ragu takut Kinara masih marah atas tindakan gegabahku malam itu.

Yang aku heran, Kinara malah diam di lift sambil menekan tombol agar pintu terbuka, bukanya langsung keluar darisana, ia menoleh ke belakang, "Come on, step out."

Aku menolehkan kepalaku ke belakang Kinara.

Kinara datang tak sendiri.

Senyum terpatri jelas diwajahku begitu melihat dua malaikat kecilku sedang bersembunyi di balik punggung Kinara.

Dengan malu-malu mereka melangkah keluar dari lift, aku tahu mereka masih marah padaku karna mereka berdua hanya berdiri beberapa meter dihadapanku. Aku tersenyum kecut, bahkan pertemuan pertamapun tidak secanggung ini.

"Ayo salim...," ujar Kinara sedikit mendorong punggung mereka kearahku.

Ada rasa hangat menjalar dari punggung tanganku ke dadaku begitu mereka bergantian mengecupnya disana. Walaupun mereka sudah mau menyentuhku tapi masih ada rasa cangung. Aku begitu merindukan tatapan sinis dari Jared dan senyuman hangat dari Janet.

"Yuk, kita masuk dalam...." Aku membukakan pintu dan mereka seketika menyerbu ke dalam, menyisakan aku dan Kinara. "Kamu kok gak bilang mau kesini? Naik? Tahu alamat aku darimana?"

Kinara tersenyum mendengar lontara pertanyaan dariku. "Satu-satu Raka... Kita pengen ngasih kejutan jadi aku putusin nanya alamat kamu ke Levina dan bawa anak-anak kesini pake mobil."

"Nyetir sendiri?" Tanyaku cepat saat kita berdua sudah ada di sofa. Kinara mengangguk kecil sambil memperhatikan anak-anak yang sekarang sedang sibuk melihat kearah jendela besar diujung ruang santai.

"Ya Tuhan, Kin... Kenapa kamu gak bilang, kalo kamu memang mau ke Jakarta, tinggal bilang aja aku pasti jemput kamu ke Bandung."

Kinara memutar bola matanya, "Ya itu sih namanya bukan kejutan lagi."

Janet berlari langsung berhambur memeluk Kinara.

"Buna, ini kayak rumah kita di LA. Tapi ini lebih gede ya?" Tanya Janet. Sementara Jared masih asik bermain gorden

Aku berajak dari dudukku menuju dapur lalu menoleh kearah Kinara dan Janet.

"Kalian mau minum apa? Jus jeruk?" Tanyaku dijawab dengan anggukan.

Aku sangat senang dengan pemandangan yang aku lihat, Kinara duduk santai ditemani dua malaikat kecilku disisi kanan dan kirinya.

Setelah menyajikan jus jeruk di coffee table, aku duduk di armchair sebelah Kinara.

Kinara berdehem sebelum berkata, "Anak-anaknya Bunda.... Katanya mau ada yang mau ngomong sesuatu..."

Broken Vow (SERIES 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang