CHAPTER 8 : Play With Me

18.5K 777 5
                                    

Hari menjelang siang di LA. Kate ingin sekali menemui Chrystal namun saat itu dia tahu besarnya risiko yang akan dia tanggung jika menemuinya sekarang. Christian mengajaknya pergi ke rumah yang dia ceritakan adalah hasil penawaran dari Dave.

Ekspresi luar biasa dengan kreatifivitasan yang tidak terbatas dan sentuhan dari gaya yang abadi. Berdiri di tanah yang dahulu dikenal dengan Mon Reve Estate. Suasana alam sangat kental di sini, termasuk dengan lintasan hiking bertatahkan pepohonan terang. Kate tidak terkejut dengan luasnya lahan parkir ataupun fasilitas spa yang kompleks. Mereka benar-benar memasuki rumah itu setelah salah satu penjaga yang berada di luar memberikan christian sebuah kunci.

"Sebaiknya kau tidak keluar dari rumah ini. Kita tinggal di sini, dan sekarang aku ingin membersihkan diri," Christian menghilang di salah satu suite yang Kate yakin tidak tahu arahnya dimana setelah tiga puluh menit ke depan. Dia berjalan ke arah theater complex di depannya. Kate yakin dia akan tersesat jika tidak membawa peta.

Christian benar, mereka harus bersembunyi di sebuah tempat luas dan berpagar tinggi. Kate tidak tahu persembunyian yang mencolok dapat efektif. Mengingat nama pembelinya adalah Dave, walaupun yang menempati Christian, Kate yakin tidak ada satupun kecurigaan yang dapat muncul, kecuali untuk apa seorang lelaki yang akan menginjak usia tiga puluh tahun mengajak wanita tua berumur tiga puluh delapan tahun. Mungkin saja hanya itu. Kate mengamati setiap koleksi tetapi tidak ada yang menarik untuknya. Hingga dia menemukan sebuah buku sastra lama, ada di bawah kamar duduk yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. Menginjak umur dua belas tahun sastra adalah dunianya, setidaknya sebelum bertemu Max. Kate memutuskan untuk bersantai di sana dan menikmati setiap karya sastra yang tertoreh di sana. Mengagumkan.

*~*

Dave mendudukkan Chrystal di meja makan. Bersyukur rumah sangat sunyi kecuali untuk nanti jika mereka mengeluarkan desah atau teriakan. Dave sangat menikmati pemandangan di depannya, Chrystal adalah keinginan terdalamnya, dia tidak tahu jika dia sangat hebat bisa bertahan dengan godaan di depannya itu selama beberapa sebelum dan sesudah liburan mereka berdua. Dave mengambil sebuah sendok dan meraihnya bersamaan dengan selai kacang. Dave merasa bersyukur sempat memakai celana pendeknya, jadi dia tidak langsung memasuki Chrystal di atas meja makan. Baginya Chrystal adalah sebuah percintaan yang indah di atas ranjang.

"Kau suka selai kacang sayang?" Dave membuka tutup selai yang menenggelamkan sendok di sana. "Aku suka coklat," Chrystal bergerak gelisah ketika merasakan sapuan dingin sendok di garis bahu dan tengkuknya kemudian rasa lengket selai kacang. Dave menyeringai sebelum menjilati semua selai di sana, dia sangat menyukai selai ini, sendok penuh selai itu naik di rahang Chrystal menuju bibirnya sedangkan lidah dan bibirnya berada tepat di belakang sendok itu. Meninggalkan jejak lengket dan basah, tidak jarang Dave menggigitnya. Bibir mereka bertemu dan Dave meledak, dia melupakan selai itu ketika tangannya merasakan Chrystal kembali siap untuknya, rasa hangat di buku-buku jarinya yang berada tepat di bawah sana sungguh membuatnya gila, tapi Dave tidak menyukai sex di atas meja, kursi, dan sebagainya. Dave menarik diri, menatap Chrystal yang terengah-engah dengan bibir yang merah seperti buah strawberry. Ini sangat manis, Dave tidak peduli jika harus kembali suntik insulin karena memakan banyak sekali pemanis.

"Ah Dave, sakit, sakit ... " pria itu tahu dengan tepat bagaimana kesakitan yang dialami Chrystal mengingat kerasnya cengkeramannya yang berdenyut layaknya jantung yang berpacu tinggi. Dave bahkan tidak yakin jika keluar darinya Dave masih utuh. Dia ingin merasakannya lagi, Dave memainkan jarinya, lalu tanpa peringatan memasukinya, jarinya terasa tergencet, tidak tahu jika rahim ini sangat kuat. Dia menggerakkannya, Chrystal menitikkan air mata dan memeluk Dave kencang. "Shhh, sayang, ada apa?" Dave berhenti. Dia merengkuh Chrystal di kedua lengannya. "Kita kembali ke kamar okay?"

Come Home With Me [Lover Series #2] ~AVAILABLE in Playbook~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang