CHAPTER 1 : A Day With Me

27K 1.3K 24
                                    

Dave tetap terdiam namun tangannya terkepal erat di kemudinya. Dia tidak pernah merasakan ketegangan seksual seperti ini sebelumnya, walaupun dia tahu jika dia bukan orang suci tetapi dia selalu mampu mengendalikan nafsunya dimanapun dia berada. Jika saja Dave hidup di jaman Victoria dia akan menjadi seorang varda yang berarti dia adalah pengendali nafsu. Sedangkan sekarang ia menjadi berengsek karena gadis yang duduk terdiam di sisi bangkunya sembari menatap jendela luar. Seakan menganggap Dave tidak ada.

Perjalanan terasa singkat karena jalan yang senggang mengingat waktu hampir menunjukkan pukul tengah malam. Dave memasuki apartemennya dan menunjukkan arah kamar yang berada tidak jauh dari mereka berdiri. Sebenarnya Dave ingin tidur di rumahnya namun karena gadis itu, dia harus mengurungkan niatnya. Mungkin besok, batinnya dalam hati.

"Aku tidak mempunyai pakaian wanita di sini. Keberatan jika kau menggunakan bajumu untuk tidur?" Dave memegang kedua bahu Chrystal karena dia tidak ingin berkata dua kali. Namun sepertinya gadis itu menatapnya kosong seakan dia tidak mengerti apa yang di ucapkan Dave. Dan pria itu mengerang karenanya.

"Baiklah ku ulangi. Aku tidak mempunyai pakaian wanita di sini. Apa kau keberatan jika kau tidur menggunakan bajumu?" kata Dave berusaha memelankan tempo bicaranya dan berusaha mengucapkannya selembut mungkin walaupun batas emosi nyaris terlewati. Hal yang tidak pernah Dave lakukan.

"Ya itu okay." Dave mengamati jika Chrystal terdengar seperti orang linglung.

"Kalau begitu tidurlah." kata Dave akhirnya.

"Kau tidak mau memelukku?" perkataan itu sangat mengejutkan Dave karena tidak pernah ada perempuan yang berani berkata seperti itu padanya.

"Maafkan aku? Kau bilang apa? Memelukmu? Maaf saja aku tidak bisa karena aku akan menjadi pria berengsek nantinya, jadi nikmatilah malammu," Dave mencapai titik puncaknya dan ia memilih untuk pergi. Segera. Tetapi gadis itu bersuara dan memohon padanya, suara itu begitu lembut dan tidak ada satupun yang mampu menolaknya. Dan Dave runtuh akan suara itu, untuk kedua kalinya. Bahkan ia tidak sempat berpikir jika gadis itu merupakan perempuan murahan.

"Stop okay! You win. Masuklah ke kamar itu dan aku akan menyusul beberapa saat lagi," Dave berlalu dan meninggalkan Chrystal yang sedikit terpaku dan berusaha mencerna ucapan Dave begitu keras, lalu kemudian perlahan berjalan sesuai dengan perintah Dave.

Dave baru saja selesai membersihkan dirinya dan hendak membuka pintu kamar. Namun kegugupan menyelimutinya, Dave berfikir jika dia seperti remaja yang baru pertama kali bertemu seorang gadis. Terkutuklah aku.

Ketika pintu terbuka, Dave mendapati Chrystal yang duduk di sisi ranjang sembari mengayunkan kakinya seperti anak kecil. Dave tidak akan menggeram atau berdeham, karena dia pasti akan diabaikan. Untuk itu Dave memilih untuk menghampiri gadis itu dan berdiri di depannya. Matanya langsung bertatapan dengan iris biru laut yang baru ia sadari sekarang. Ia seperti terjun kedalam lautan.

"Kenapa belum tidur?" Dave bertanya dan menurunkan egonya agar dia bisa berlutut di hadapan Chrystal.

"Aku menunggumu," lagi-lagi Dave terkejut. Seperti gadis itu akan menjadi hadiah natalnya jika saja ini bulan desember.

"Baiklah, terserah kau saja. Kau bisa tidur sekarang." Dave merebahkan Chrystal ke atas ranjang dan ia menempatkan dirinya sejauh mungkin dari gadis itu. Namun tanpa disangka Chrystal memeluk Dave dan mengaitkan kakinya. Gadis itu memeluk Dave seolah Dave adalah boneka beruangnya.

Dave merasakan ketegangan yang sama seperti saat di mobil tadi. Dan tidak mungkin ia bisa tidur nyenyak. Dave menatap Chrystal dan hendak menegur gadis itu, namun ternyata dia sudah tertidur dan membuat Dave tidak tega membangunkannya. Cepat sekali tidurnya, pikir Dave. Di samping itu, Dave baru pertama kali melihat seorang perempuan berparas polos seperti Chrystal. Alisnya rapi dengan bulu mata lentik, wajahnya merona dan bibir tipis itu merah muda yang Dave yakin merupakan warna alami wajah itu. Kulitnya juga putih seperti salju dan menggoda untuk disentuh. Gadis ini terlalu polos dengan mata biru berbinar untuk disebut wanita jalang. Dave memutuskan untuk mendekap Chrystal dan mencoba untuk tidur ditemani wangi bunga lavender dan kue coklat. Ah, sangat manis dan menenangkan.

Come Home With Me [Lover Series #2] ~AVAILABLE in Playbook~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang