CHAPTER 2 : Dreaming With Me

19.9K 1K 6
                                    

Dave baru saja memasuki ruang kerjanya ketika mendapati Anna, saudara kembarnya duduk bersedekap di kursinya. Dave memutar matanya kemudian berjalan mendekat seolah tidak terjadi apapun bahkan ia tidak menganggap keberadaan Anna. Beberapa laporan bertuliskan grafik dan angka terlihat lebih menarik untuk Dave daripada dia harus menghadapi adiknya itu. Adik dengan selisih lahir tiga menit.

"Ayah menyuruh kita merayakan hari thanksgiving di mansionnya. Dan kau wajib datang." kata Anna berkata setegas mungkin. Dia tahu jika Dave dari dulu memang selalu mengacuhkannya seperti saat ini.

"Maafkan aku, seperti yang kau lihat aku mempunyai jadwal padat bulan ini. Jadi mungkin aku akan datang tahun depan saja." Dave kembali berjalan ke ambang pintu dan sepenuhnya tidak terpengaruh akan perkataan Anna.

"Dave aku rela untuk datang dari kota yang mempunyai perbedaan waktu tiga jam dengan kota ini. Aku membawa bayiku yang berusia 3 tahun dan kau yang bahkan hanya tinggal beberapa mil dari mansion ayah tidak datang? Sebenarnya apa yang salah?" Anna berdiri dan memukul meja dengan telapak tangannya, menimbulkan suara debuman buku dan barang keramik beradu dengan kaca.

"Tidak ada yang salah! Cukup! Pergi dan jangan temui aku!" Dave meledak. Anna sudah berubah, jika dulu saat kecil Anna tidak pernah menentangnya, tapi sekarang bukan hanya menentang namun dia juga berani membentaknya.

"Ibu mencarimu Dave," Anna berjalan mendekat dan mencengkeram lengan Dave, agar pria itu tidak pergi.

"Aku tahu. Hanya saja aku sibuk, pergilah Ann," Dave melepas cengkeraman Anna dan berjalan keluar dari ruang kerjanya. Satu-satunya alasan dia tidak ini pergi ke rumah orang tuanya adalah dia ingin membawa seseorang bersamanya, dan dia berjanji akan membawanya pada waktunya.

"David," Dave tidak menduga jika Anna akan menyusulnya dan mereka sedang berada di keramaian orang yang berlalu lalang. Dave hanya bergumam dan merasa jengah pada waktu yang sama. "Ibu mencarimu Dave, kau tidak pernah datang setiap kita berkumpul. Bukan hanya sekali Dave,"

"Pergilah Ann," untuk kedua kalinya Dave meninggalkan Anna. Dan wanita itu sama sekali tidak tahu apa yang terjadi dengan Dave. Hanya saja dia merasa jika pria itu sedang kacau, mungkin jatuh cinta. Dia berharap ada yang bisa merubah sifat kasar Dave karena ia maupun ibunya sekalipun tidak bisa. Sejauh yang Anna tahu hanya mamanya yang bisa mendekati Dave. Mama Angel.

****

Dave terbangun dari tidurnya dan ia merasa sesuatu yang menekan paru-parunya hingga ia sulit bernapas. Dia memutuskan untuk kembali tidur karena jam yang menunjukkan pukul tengah malam dan hari ini Dave sungguh-sungguh kehabisan tenaga karena harus pergi ke tiga negara berbeda dalam waktu satu hari. Efek jet lag hampir tidak bisa dielakkan. Pria itu baru saja memejamkan matanya ketika samar-samar dia mendengar suara lembut yang memanggilnya. Chrystal. Suara itu begitu lembut dan bahagia. Dave bangun, mengikuti suara itu.

Dave melihat Chrystal berdiri di depan rumahnya ketika ia keluar dari rumah. Tetapi kemudian terjadi goncangan yang sangat kuat hingga Dave terjatuh. Lingkungan di sekitarnya mulai runtuh dan yang dia pikirkan adalah Chrystal. Namun saat ia berdiri Chrystal menghilang. Goncangan itu sangat kuat hingga meruntuhkan rumahnya Dave berlari menghindari reruntuhan bangunan dan pepohonan. Tenaga terkuras habis. Kemudian terjadi ledakan yang menyilaukan putih dengan hawa dingin dan Dave terlempar jauh. Dia pikir dia mati, namun keadaan berubah. Dia berada di pusat kota, di depan sebuah bangunan mati yang sudah usang dan ditinggalkan oleh pemiliknya. Dia melihat sekitarnya yang kosong dan lenggang. Hanya beberapa lampu jalan yang menyala dan saat dia melihat jendela Dave melihat Chrystal di sana. Lalu seperti ledakan bom, gedung itu terbakar dengan kobaran api menyala-nyala. Pria itu mendengar Chrystal memekikkan namanya, memanggilnya. Secara impulsif Dave berlari memasuki gedung itu. Menyisir di antara kayu dan dinding yang terbakar, berusaha mengabaikan rasa panas yang menyengat dan hampir tidak bisa diabaikan begitu saja. Menurut Dave Chrystal berada di lantai ketiga dan dia baru saja melewati tangga pertama. Yang Dave rasakan adalah rasa panas yang sangat menyengat dan lebih pekat. Penglihatannya terganggu karena banyaknya api yang berkobar namun dalam benaknya dia harus menyelamatkan Chrystal. Dave terus menyisir, mencari tangga berikutnya tanpa mempedulikan kaus putihnya basah karena keringat dan usang. Tangannya bercorak kehitaman karena dia berusaha menghindari kayu yang jatuh ke arahnya. Hingga akhirnya Dave menemukan Chrystal yang sedang membelakanginya.

Come Home With Me [Lover Series #2] ~AVAILABLE in Playbook~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang