CHAPTER 3 : You With Me

15.2K 1K 11
                                    

Di hari yang sama. Chrystal sedang berdiri di depan pemanggang kue. Menunggu. Bagaimana adonan yang mentah itu mengeras dan menjadi matang. Beberapa kali Kate memanggilnya namun gadis itu tidak pernah menoleh hingga Kate mengalah dan memilih untuk menghampiri putrinya. Kate adalah seorang ibu yang sempurna. Dia adalah wanita yang tangguh dan selalu melakukan apa yang dia bisa. Hampir semua perilaku yang dilakukan Chrystal Kate yang mengajarkannya. Bayangkanlah bagaimana mengajari gadis itu yang notabene mempunyai pemahaman terbatas harus menyerap semua yang diajarkan Kate. Tetapi Kate selalu menunggu, dia mengingatkan. Itulah yang membuat keluarga yang terdiri dari ibu dan anak ini penuh dengan senyuman.

"Apa kau mau membantuku menanam bunga? Ibu baru saja membeli bibit yang baru," Kate memeluk Chrystal, merangkul bahunya sembari ikut memandang pemanggang. Mencoba mencari tahu apa yang menarik.

"Benarkah?" Chrystal tampak berhenti sejenak untuk merangkai kata, namun senyumnya perlahan mengembang. "Aku akan membantumu ibu,"

"Anak baik." Kate mencium dahi Chrystal penuh cinta sebelum menggiring Chrystal keluar dari toko dan mulai menanam tanaman yang berada di plastic bag.

Dengan semangat mereka berdua menaman bunga sembari mengamati jalanan. Tak jarang pula mereka harus berhenti sejenak, tepatnya Kate harus melayani beberapa pelanggan yang ingin memesan bunga atau membeli kue. Kehidupan sederhana memang menyenangkan jika kita menikmatinya. Chrystal melihat ke arah jalan, tempat dimana kendaraan bermotor melintas. Cukup lama hingga dapat di sebut lamunan. Kate yang baru saja selesai menerima uang untuk bunga mawarnya, kembali menghampiri Chrystal. Gadisnya itu sangat sulit di tebak. Dalam hal ekspresi Chrystal adalah yang terlemah. Tidak ada yang tahu kapan dia sedih jika air mata belum mengalir. Gadis itu selalu tersenyum dan itu menandakan dia bahagia. Tapi sesudahnya tidak ada yang tahu.

"Chrystal kau sedang apa?" Kate memegang bahu Chrystal dan memaksa gadis itu menatapnya.

"Ibu aku tidak melihat mobil Dave," ucapannya begitu polos dan membuat Kate tersakiti. Tidak mungkin pria sempurna seperti Dave akan datang menemuinya lagi. Kate harus bisa membuat gadisnya melupakan pria itu.

"Dave harus bekerja Chrystal, seperti kamu." elak Kate.

"Apa Dave juga menanam bunga?" bagus Chrystal tertarik dan Kate tidak tahu apa lagi yang harus ia katakan.

"Dave bekerja di gedung-gedung yang tinggi itu sayang," kata Kate akhirnya.

"Dave pasti senang, bukan begitu ibu?"

"Ibu tidak tahu. Oh ya, kuenya pasti sudah matang, mau membantuku mengangkatnya?" usaha Kate mengalihkan berhasil.

"Ayo ibu," Chrystal memasuki tokonya dan menggenggam tangan ibunya. Kata berharap hanya hari ini Chrystal mengingat Dave. Walaupun kadang Kate berharap pria itu bisa bersahabat dengan Chrystal, Dave adalah orang pertama yang bisa bercengkerama dengan Chrystal selama 24 jam.

*~*

"Chrystal!" Kate menyusuri semua sisi toko dan rumahnya yang tepat berada di belakangnya. Tetapi dia tidak menemukan gadis itu. Kepala pusing dan ia mulai panik. Kate keluar dan mencari di semua sudut yang biasanya sering ditempati Chrystal. Matanya menyelusuri di seberang jalan dan mendapati Chrystal mengikuti seorang pria berpakaian kantor.

"Chrystal!" Kate berlari setelah memastikan kendaraan mulai senggang dan berlari mengejar gadis itu. Saat jarak mulai terkikis Kate terhenyak ketika Chrystal memanggil pria yang dia ikuti dengan sebutan Dave. Tetapi layaknya pria itu mengacuhkannya. Dengan cepat Kate memegang lengan Chrystal dan menahannya.

"Chrystal itu bukan Dave," Kate bergetar karena merasa bersyukur Chrystal tidak hilang.

"Tapi itu bajunya ibu." Chrystal berbalik dan menatap Kate.

Come Home With Me [Lover Series #2] ~AVAILABLE in Playbook~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang