[17] - The Door

292 20 1
                                    


Gadis ini berlari menuju suara rintihan dan suara familiar yang tadi ia dengar. Tak lama, ia dikejutkan dengan pemandangan yang benar-benar menyakitkan. Jessie, temannya yang tadi ia lihat baik-baik saja, entah mengapa ada di sini dengan mulut yang berkomat-kamit membaca mantra tanpa memedulikan darah yang mengucur dari dua sudut mata serta hidungnya. Kaki serta tangannya pun terluka. Namun gadis itu tetap diam memejamkan mata, memegangi sebuah sangkar, yang di dalamnya terdapat sesuatu yang menjerit-jerit kecil.



"Jessie! Ada apa----"




"Argh!"



Gadis ini terkejut ketika melihat Jessie tiba-tiba batuk mengeluarkan darah. Namun gadis itu tak berhenti dan melanjutkan membaca mantra dari buku yang setelah dilihat baik-baik adalah death note. Gadis ini hendak mengambilnya, namun buku itu menolaknya dan justru memberikan luka di pipinya.


Tak lama, ia mendengar suara keributan dari luar.


"....Jangan pedulikan gue, lari!"



Gadis ini semakin penasaran dan hendak berlari keluar, namun ia dikejutkan akan gadis lain yang masuk ke dalam.




"Jessie?"



"Nesya?"



Gadis yang baru masuk dengan wajah mirip Jessie itu memerhatikan keadaan sekitar. Lalu ia menatap Nesya dengan sedikit menunduk. "Maafkan saya yang sudah menyamar menjadi teman anda. Tapi ini adalah perintah dari nona Jessie."



"Perintah?" 




Gadis itu tiba-tiba berputar dan berubah menjadi sosok yang cukup kecil berwarna merah. Ia tersenyum lebar. "Perkenalkan, saya adalah Vaxa, iblis yang dikontrak oleh nona Jessie."




Nesya membulatkan matanya tak percaya. Gadis ini membuka mulutnya, namun belum sempat mengatakan apa-apa, tiba-tiba Jessie yang asli memekik dan mengejutkan Nesya.



"Gue gak peduli siapa lo sekarang. Yang jelas tolong hentikan Jessie sekarang! Tubuhnya mengeluarkan banyak darah!" pinta Nesya dengan nada memohon.



Vaxa tersenyum licik. "Heh, sekarang kau mau melindungi nonaku ya. Sayang sekali, aku tak bisa melakukan apapun. Selain itu, aku tak akan menuruti perintah orang lain yang bukan tuanku," ucap Vaxa dengan nada ketus.

Riddle House [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang