[19] - The Left Person

587 29 23
                                    


Baik Nesya, Daffa, Eza, ataupun Fanny, sama-sama tak berkutik usai membaca riddle pintu place endless - life or death. Entah mengapa, mereka mulai merasa kesulitan riddle ini meningkat. Sebagai pemecah riddle pemula, riddle ini terasa sulit.

"Ngerti gak maksudnya?" celetuk Daffa seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Nesya menggeleng. "Nggak. Padahal tadi gue mau mengorbankan diri, tapi gue malah gak bisa jawab gini."

Fanny mengangguk pelan. "Sama Nesy," ucap Fanny yang sependapat dengan Nesya.

"Gue pernah baca beberapa riddle. Dan itu beda-beda tipe. Ada yang mencari kejanggalan, mencari maksud, mencari apa yang ditanyakan, atau mencari pesan." Daffa mulai menjelaskan apa yang ia ketahui tentang riddle. "Mungkin... kita disuruh mencari pesan tersembunyi?"

Nesya mengangguk mengerti. "Kalau begitu... Nomor satu apa? M? E?"

"Nomor dua .... (K)." Fanny mengucapkan sesuatu, namun tak terdengar.

"Gak kedengeran, Fan," sahut Daffa yang membuat Fanny membulatkan matanya.

"Jawaban gue bener kalau gitu!" seru Fanny tersenyum riang.

Fanny dan Daffa akhirnya berakhir saling tukar pikiran mengenai jawaban riddle. Nesya pun juga mencoba memikirkan jawabannya, hingga ia menyadari sesuatu.

Nesya melirik Eza yang berada paling belakang. Eza tampak diam, dengan menatap lubang siksaan.

"Eza?" panggil Nesya yang membuat Eza menoleh. "Apa Nesy?" tanya Eza dengan senyum terukir di bibirnya.

Nesya menggeleng. Ia menyadari sesuatu yang salah pada diri Eza. Saat Eza menggerakkan kakinya, Nesya mulai mengetahuinya.

"Eza..." lirih Nesya yang menghentikan langkah kaki Eza. "Lo tau jawabannya ya?"

Fanny dan Daffa yang mendengarnya ikut menoleh ke Eza. "Bang Eja?"

Eza justru menanggapinya dengan senyum. "Iya, gue tau," jawab Eza. "Kalian gak akan coba menghentikan gue 'kan? Gak ada gunanya lho. Selain itu, waktu kita udah ga banyak." Eza menatap teman-temannya. "Ada kata-kata terakhir buat gue?" tanya Eza diakhiri senyum, lagi.

Fanny langsung membuka mulutnya. "Makasih buat semuanya, bang. Makasih udah mau temenan sama kita yang kekanak-kanakkan ini. Gue gak akan ngelupain lo." Fanny tersenyum tipis.

Eza mengangguk. "Sama-sama, Fan." Eza melirik Nesya, gadis itu mulai menangis. "Ada yang mau lo katakan, nona tsundere?"

Nesya mendecih seraya menepis air matanya. "Berisik lo, gue kelilipan aja ini. Gue bukan tsundere!" sahut Nesya yang justru membuat Eza tertawa. Nesya menghela nafas. "Makasih selalu menenangkan gue kalau gue lagi di luar kendali, Ja."

Eza terkekeh. "Anytime, Nesy. Eh udah gak bisa lagi ya?" Eza melirik Daffa yang berada paling jauh. "Gak mau ngomong apa-apa lo, sama gue?"

Daffa menunduk lalu menggelengkan kepalanya. "Lo bikin gue mau nangis sumpah, Ja," ucap Daffa yang membuat Eza tertawa. "Oh, seorang Daffa bisa nangis ya?" ledek Eza.

Daffa tiba-tiba mengangkat kepalanya, memperlihatkan wajahnya yang pipinya mulai dibasahi air mata. "Semoga tenang di sana, Ja. Cepet jawab sana, jangan kelamaan."

"Sialan lo ya."

Eza melangkahkan kakinya menuju lubang siksaan. Ia memasukkan kedua tangannya ke dalam lubang, lalu terdiam.

"Jadi ini, rasanya tangan lo dipegangin kenceng banget kayak dicakar?" gumam Eza yang mendapat seruan dari Nesya. "Jangan sembarangan! Cepet jawab sana!"

Eza tertawa lalu menghela nafas. Mulutnya mulai membuka untuk menjawab. "The answer is, I Kill You."




-----------

Lah kok apdet? Eh tp kok pendek? Aduh syg maaf chiku nipu.

/plak
/plak



Tp ini bener lanjutannya kok. Cuma hanya akan berhenti di sini.

Ga maksud ngegantung, cuma kalian tau? Ternyata saya tidak akan bisa pegang laptop atau hape sampe tahun depan.


backsound : jeng jeng jeeeeeeeeng


Padahal gue udah bilang mau apdet tahun baru kan yak? Iya tau, gue php cap kapak emang.

Jadi gini. Kalo nnt gue akhir tahun bisa pulang ke keluarga /karenasekarangguelagijadianaksantri/ nanti gue update.

Tapi kalau kalian lihat gak ada notif apapun, ya berarti tahun depan.

Apakah kalian mampu bertahan?

*kalauditinggalingapapakok
*chikurapopo

Oke sekian. Maafkan chiku yang banyak salah dan pehape ini. Sampai jumpa di chapter selanjutnya yang entah kapan akan diupdateee~


Riddle House [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang