bag 1

125K 6.3K 64
                                    

Sabtu pagi selalu menjadi saat yang paling membahagiakan untuk Sasti, ia tak perlu berangkat gelap untuk ke kantor dan juga pulang larut malam untuk kembali ke rumahnya.

Suatu kebiasaan bagi Sasti di hari sabtu dan minggu yaitu meregangkan tubuhnya dibawah terpaan sinar mentari pagi, membiarkan hangatnya menyelimuti serta menghirup dalam udara pagi yang sedikit lebih baik ketimbang siang hari.

Setelah puas berdiri di balkon apartmentnya, Sasti masuk ke dalam lalu menuju ke salah satu kamar yang ia sulap menjadi ruang wardrobe. Ia membuka salah satu pintu lemari pakaiannya, mengambil legging dan kaos lalu mengenakannya. Setelah itu Sasti mengambil salah satu running shoes yang ia miliki.

Sasti berdiri di depan sebuah cermin besar yang menampilkan bayangan tubuhnya dari atas hingga ke bawah, ia tersenyum melihat penampilannya. Tak lupa menjinjing tas gym yang ia dapatkan dari salah satu tempat gym di jakarta, Sasti pun keluar dari apartmentnya menuju tempat gym yang terletak di lantai GF tower 1 tempat apartmentnya berada.

--

Bulir keringat terus keluar dari pori-pori kulit Sasti bahkan nafasnya mulai terdengar ngos-ngosan, namun tak membuat perempuan itu berhenti berlari di atas treadmill.

Sedikit lagi batin Sasti saat matanya melihat ke arah jarak tempuh yang telah ia capai yaitu 9,7 km. Sasti terus berlari hingga saat Distance menunjukkan angka 10 km ia pun menekan tombol panah ke bawah agar kecepatan treadmillnya berkurang perlahan, hingga akhirnya ia menekan tombol stop.

Sasti menenggak infus water yang berisi potongan buah lemon dari botolnya, samar ia mendengar nada panggil handphonenya yang berbunyi. Ia pun mengacak isi tas nya, begitu handphonenya ditemukan Sasti langsung menyentuh gambar telpon yang berwarna hijau.

"Mamiiiii....mamiiiiiii" terdengar seruan dari balik telpon.

Sasti tersenyum mendengar suara tersebut, "Ayesh jangan teriak-teriak, kuping mami sakit".

"Mamiii Ayesh udah syiap nih, mami udah jalan belum?" tanya anak kecil itu.

"Satu jam lagi mami sampai, ayesh udah makan belum?"

"Ayesh nda mau maem, ayesh tundu mami ja yah" rajuk Naresh.

"Loh kalo ayesh engga makan mami engga jadi jemput" ancam Sasti.

Tak ada balasan dari balik telpon, "iya ayesh maem tapi maem loti ja yah" anak kecil itu pun mengalah.

"Iyaa makan roti aja" sahut Sasti lembut.

"Tapi satu ja yah mi" tambah Naresh.

"Iyaa satu, tapi harus habis nanti mami tanya ke nenek loh ya ayesh abis apa engga rotinya" ucap Sasti dengan nada digalak-galakkan.

Naresh tak menjawab ia malah cekikikan, tak lama suara di telpon itu berubah. "Sas..." terdengar suara ibu-ibu yang tak kalah lembut dari suara Sasti.

"Ibu, ayesh tolong diliatin ya itu bener makan roti apa engga" ucap Sasti.

"Iya, kamu mau ke sini jam berapa? Naresh udah mandi itu dari jam 7 pagi" ujar Rukmini.

"Iya bu sedikit lagi Sasti ke sana, Sasti mandi dulu baru habis olahraga" balas Sasti.

"Ya sudah, hati-hati ya nak"

"Iya bu.."

--

Baru saja selesai mandi, handphone Sasti kembali berbunyi.

Bapak!

Sasti mengerutkan kening saat melihat nama penelpon, pliss jangan ada panggilan hari ini batinnya.

DIA (BANYAK DIHAPUS)Where stories live. Discover now