Chapter 8 : Not Me

4.6K 252 74
                                    

Sasuke's POV

Senin

Aku bahagia. Aku sangat bahagia. Hari ini aku akan bertemu Sakura lagi. Perjalanan ke kantor terasa sangat menyenangkan. Aku merasa bernyawa. Aku merasa hidup.

Hari ini rapat. Dan perusahaan kami akan digabungkan. Apa nama yang cocok? SS? DoubleS? SukeKura? SasuSaku? Oh nama yang bagus.

SasuSaku.

Tunggu. Aku lupa. Naruto dan Sai. Mereka juga bagian dari perusahaan ini. Oh tuhan. Seharusnya aku tidak bergabung dengan mereka.

Aku tidak peduli. Yang penting Sakura bersamaku. Dia bagian perusahaanku. Dia tetanggaku. Dia bagian hatiku. Dan dia calon istriku. Aku akan mendapatkan hatinya. Lihat saja nanti. Sakura akan menjadi milikku. Aku tidak akan melepaskannya lagi. Selamanya.

Apa lagi kemarin sore. Astaga aku tidak pernah mencium wanita ketika mereka sedang pingsan. Tunggu, Sakura sudah bangun. Aku tau itu.

Aku mencium Sakura dan bagaimana jika ia marah? Dia akan memukuliku. Atau dia akan menendang bokongku. Dia akan mengebiriku. Atau dia akan menganiyayaku. Dia akan memutilasiku. Aku akan mati. Aku akan ma-

"Sasuke!" Ini seperti Dejavu.

"Keluar dari ruanganku!" Aku melotot menatap Naruto dan Sai.

"Ruanganmu? Apa maksudmu ruangan kita?" Oh, ini memang ruangan kita. Tapi bisakah mereka mengetuk pintu.

"Apa yang kau inginkan?" Aku berbicara sambil memelototi Sai dan dia menyeringai.

"Bukankah kita akan melakukan rapat?" Dia berbicara sambil mendekatiku.

"Ya" Itu benar.

"Tapi dimana Sakura?" Ya. Dimana Sakura?

"Itu!" Aku melihat arah tunjuk Naruto. Di jendela.

"Oh Cantik sekali." Aku akan mencolok mata Sai dan merobek bibirnya.

"Diam kau Sai. Apa kau ingin Ino mencakarmu?"

"Aku hanya mengatakan dia cantik. Aku belum menyentuhnya."

"Jangan pernah menyentuhnya." Aku memelototinya.

"Wow? Kenapa?" Dia menyeringai.

"Apa satu wanita saja tidak cukup untukmu? "

"Sepertinya kau menyukai Sakura."Lebih dari itu.

"Maksudmu, Jatuh cinta pada pandangan pertama?" Aku tertawa. Sebenarnya iya. Sebenarnya tidak. Aku mencintainya sebelum aku bertemu dengannya. Bertemu dengannya lagi maksudku.

"Tunggu. Untuk apa aku mengurusi hidupmu?" Sai menggaruk belakang kepalanya dan duduk disampingku.

"Selamat datang Sakura!" Naruto membuka pintu dan Cipika Cipiki? Dasar brengsek.

"Oh, hai." Sakura tersenyum. Manis sekali.

"Hai Sakura aku Naruto dan ini Sai dan itu, itu tidak terlalu penting. Kau tidak perlu tau namanya." Naruto keparat.

"Tidak penting?" Sakura berkata sambil tersenyum mengejek padaku.

"Naruto. Aku akan mencabut sahamku." Aku mengancam Naruto.

"Oh ayolah Sasuke aku hanya bercanda." Naruto tersenyum lebar. Aku ingin mencabut giginya. Dasar gila.

"Masih ada Sakura, Naruto kita tidak perlu takut." Kurang Ajar.

"Oh ya kau benar Sai."

"Sakura dia adalah Uchiha Sasuke. Suami Mei Terumi."

"Apa?! Brengsek! Itu Pelacurnya Sai."

Real Love💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang