Now, everyone can see me (Pt. 33)

Start from the beginning
                                    

"Benarkah itu? Milano, come on! I saw what you saw."

Huh.. jadi Daniel melihat kejadian tadi? Daniel lihat bahwa mereka saling berciuman? Haruskah aku mengelak kali ini?

"Okay, I just..."

"Stop reject it. Hey, you have me, you know? I'll always be here for you."

"Daniel, sorry, I love him. I love Lee Dong Hae."

Sebenarnya aku mengetahui bagaimana perasaan Daniel selama ini padaku. Dia memang pernah menyatakan cintanya padaku saat kami berlibur ke Paris, aku tahu dia mencoba untuk mendekatiku. Aku tahu Daniel adalah pria yang baik, tapi bisakah dia tidak merusak persahabatan yang sudah berjalan selama hampir 10 tahun ini?

Aku tahu aku mungkin terdengar sangat bodoh untuk tetap mencintai seorang Lee Dong Hae yang bahkan telah menyakitiku. Aku tahu Daniel pasti berpikir seperti itu.

Peristiwa yang seharusnya tidak kulihat telah tertutup oleh kenangan indah yang selama ini telah dia buat. Aku tahu dia pasti sudah melupakan semua kenangan indah itu, tapi aku tidak bisa melupakannya. Meski aku tidak bisa memaafkannya dan tidak ingin bertemu dengannya, tapi hatiku berkata lain.

Jujur, aku menyesal tidak datang di hari terakhir dia berada di sini. Hari di mana dia berangkat untuk menjalankan wajib militernya. Aku sangat menyesal.

Dia, Lee Dong Hae, dia telah berhasil memasuki hatiku bahkan hingga ke tempat yang terdalam di hatiku. Setiap kali aku bersamanya, aku merasakan hal yang berbeda yang tidak pernah kurasakan dengan pria manapun, termasuk Daniel.

Honestly, It's hard to forget him.

"You just need time. Please just think about it. He made a deep pain in your heart, didn't he?"

Flashback End

Ting tong!

Terdengar bunyi bel yang langsung membuyarkan lamunanku. Aku berjalan untuk segera membuka pintu dan ternyata orang itu adalah...

"Hello! May I come in, Ms. Milano?" pria bertubuh tinggi tegap itu, dia adalah Daniel.

"Daniel? Bagaimana bisa kau..."

"Come on, I'm being a detective for you."

"Allicia eonni? Siapa itu? Kenapa tidak membiarkannya masuk?" tanya Jihyun yang masih sibuk menata ruangan di ruang yang telah kami siapkan untuk pesta ulang tahun Pearl.

"Kau dengar itu? Dia menyuruhku masuk," ucap Daniel terkekeh dan langsung memasuki ruangan meski aku belum mempersilakannya masuk. Kenapa dia harus datang sekarang dan darimana dia tahu dorm kami?

"Kalian sedang apa? Sepertinya sangat sibuk?"

"Ya, kami sangat sibuk. Kalau begitu, pulanglah."

"Eonni, tidak boleh seperti itu. Oppa, kau mau minum apa?"

Sikap Jihyun yang terkesan sangat menyambut kedatangan Daniel membuat pria itu tersenyum lebar dan berkata, "Kopi. Kau bisa membuatkan kopi untukku, 'kan?" ucap Daniel dengan tatapan sebagai seorang pemenang, dia merasa dirinya sangat disegani oleh Jihyun. Ck! Daniel Catanzaro, bahasa Korea-mu saja masih di bawah rata-rata!

Aku terus melanjutkan kegiatanku, membuka halaman demi halaman buku catatanku untuk memastikan daftar nama yang telah kuhubungi. Daniel duduk di sampingku dan memandangi buku catatanku, "Untuk apa itu semua?"

"Bukan urusanmu, Daniel. Stop bother me," jawabku ketus dan langsung pergi ke dapur untuk memberitahu Jihyun agar dia tidak bersikap ramah pada pria itu!

Now, everyone can see meWhere stories live. Discover now