Now, everyone can see me (Pt. 7)

58 9 0
                                    

"Dimana Allicia? Dia bilang akan tiba pukul dua siang," ujar Dianne yang telah menunggu Allicia selama lebih kurang 30 menit. Allicia berkata bahwa Dianne harus menemuinya di kafe tersebut, "O..Dianne? Kenapa kau ada disini??" tanya RyeoWook sunbaenim yang kebingungan melihat Dianne berada disini.
"Apa kau melihat DongHae hyung?" tanyanya seraya menggeser kursi dan duduk berhadapan dengan Dianne.
"DongHae sunbaenim? Aku bahkan menunggu Allicia yang tak kunjung datang," Dianne terus saja memandangi sekeliling, kedua bola matanya tidak berhenti mencari Allicia.
"Atau mungkin aku terlambat? Hyung bilang aku harus tiba pukul dua siang. Kurasa dia sudah terlalu lama menungguku, karena itu dia pergi,"
"Itu tidak mungkin, aku berada disini sejak pukul dua siang,"
"Benarkah?? Allicia yang menyuruhmu?" RyeoWook sunbaenim langsung mengeluarkan ponsel dari sakunya.
"Iya," jawab Dianne singkat.

"Sebentar, biarkan aku menghubunginya,"
"Nomornya tidak aktif," Dianne tampak bingung, sebenarnya apa maksud Allicia mengajaknya kesini??

"Lalu, apa yang akan kita lakukan??"
"Ini sudah terjadi, sebaiknya kita jalankan dengan baik,"

"Pelayan," RyeoWook sunbaenim sepertinya tahu apa yang direncanakan oleh Allicia dan DongHae sunbaenim.
"Kau mau pesan apa? Aku yang traktir," ujarnya yang sibuk membaca daftar menu.
"Tidak usah, kurasa aku harus pulang sekarang," Dianne bergegas bangun dari kursinya.
"Kau pasti lapar menunggunya. Makanlah dulu, nanti ku antar kau pulang," ucap RyeoWook sunbaenim yang menepuk kursi di sebelahnya, menyuruh Dianne untuk duduk kembali.

"Bagaimana jika RyeoWook tidak datang?" DongHae sunbaenim khawatir jika Dianne terlalu lama menunggu, biar bagaimanapun Dianne adalah hoobaenim.
"Jangan, kalau kau aktifkan ponselmu sekarang, maka RyeoWook sunbaenim terus menghubungimu," Allicia menghalangi DongHae sunbaenim untuk mengaktifkan ponselnya sekarang karena dia ingin rencananya berjalan dengan lancar.
"Tapi..," "Jangaaan,"
"Kenapa kau tega membiarkannya menunggu disana? Bagaimana jika para penggemar mengenalinya??"

DongHae sunbaenim terus saja berjalan ke kanan dan ke kiri, sepertinya dia sangat cemas.
"Tenangkanlah dirimu, sunbaenim. Aku sudah mengatasi hal itu," rupanya, Allicia memang betul-betul sudah merencanakan semuanya.
Dia membuat fanmeet khusus HyoSun dan JiHyun saja, dengan alasan, HyoSun adalah member tertua dan JiHyun adalah member termuda. Tidak kusangka dia akan melakukan hal semacam ini.

"Apa kau yakin mereka.. Yaaa, kurasa kau tahu apa yang ku maksud,"
"Aku yakin. Mereka saling berbalas, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri," Allicia terus saja tersenyum, sepertinya dia tahu bahwa rencananya akan berjalan dengan lancar.

"Lalu, apa yang akan kita lakukan?"
"Bagaimana kalau kita makan ramen??" Allicia dan DongHae sunbaenim mengisi waktu luang mereka dengan memakan ramen, menunggu kabar dari Dianne dan RyeoWook sunbaenim disana.

"Dasar kau ini, sejak kapan kau menjadi jahil seperti ini??"
"Sejak kau menjahiliku, sunbaenim," kata Allicia terkekeh.

Aku dan Yesung sunbaenim sedang berada di perjalanan, Dianne dan RyeoWook sunbaenim sedang berada di kafe, Allicia dan DongHae sunbaenim sedang memakan ramen, kasihan sekali HyoSun dan JiHyun yang harus menangani para penggemar.

Tapi, sudahlah, yang penting aku bahagia bisa berada di dekatnya.
Aku tidak ingin melakukan kesalahan sekecil apapun yang dapat membuatnya marah atau mungkin menjauhiku lagi.

Jika dia tidak berbicara, maka lebih baik aku diam.
Menatap wajahnya saja sudah membuatku merasa tenang, jika seharian bersama dengannya...

aku pikir aku bisa mencair seperti es yang tidak disimpan di dalam lemari es.

Dia bagaikan oksigen bagiku, jika dia tidak ada maka aku tidak bisa bernapas.
Bukankah itu sangat berlebihan?? Ya, aku tahu. Tapi memang seperti itulah diriku tanpanya.

***

Aku dan Yesung sunbaenim pun tiba di salah satu mall terbesar di Seoul. Para penggemar berkumpul di sekeliling kami sehingga kami sulit untuk naik ke atas.

"Astagaaa bukankah itu Yesung Super Junior dan Pearl Awesome Girls??"
"Mereka berkencan???" mereka terus saja mengambil gambar, berita ini pasti akan sangat cepat tersebar luaskan. Apalagi jika ada sasaeng fans di dalam sini.

Apa yang akan terjadi pada karier Yesung sunbaenim?? Sudah kukatakan kalau lebih baik kita menyamar, tapi dia terus saja menghalangiku untuk melakukannya.

"Yesung oppaaa,"
"Pearl, are you guys dating???"
"Lewat sini," dia tidak melepaskan genggaman tangannya meski para penggemar melihatnya. Dia terus saja menjagaku dari para penggemar, dia juga berusaha mencari celah agar kami bisa lewat.

"Sunbaenim, apa yang harus kita katakan pada staff Kim nanti??"
"Serahkan semuanya padaku," kami terpaksa menggunakan tangga darurat untuk dapat sampai ke bioskop.

"Sudah kukatakan untuk menyamar," kataku seraya memukul bahunya.
"Apeuda! Kenapa kau memukulku??"
"Apa kau sengaja membuat skandal seperti ini??? Jika kejadian ini hanya berdampak padaku, itu tidak akan jadi masalah. Tapi bagaimana jika kejadian ini juga berdampak padamu???? Aku tidak bisa membiarkan hal itu!"
"Memangnya kenapa dengan karierku?? Mungkinkah S.M. akan mengeluarkanku begitu saja??? Mereka pasti membutuhkanku,"
"Aish kau iniii... Lalu, apa yang harus ku lakukan jika semua yang ku pikirkan terjadi??!"
"Sudahlah, lebih baik kita menonton filmnya sekarang. Kita sudah terlambat," sebenarnya apa yang sedang dia pikirkan???

Bagaimana mungkin pria misterius seperti dia tidak menyamar?? Ini benar-benar sangat aneh, atau dia sudah bosan hidup sebagai seorang artis??? Dia sengaja melakukan hal ini??? Tapi, kenapa harus melakukannya bersamaku?? Kenapa bukan orang lain??? Kenapa harus aku??

Huh...aku hampir tidak bisa bernapas berada di sekeliling penggemar seperti tadi. Pria itu benar-benar sangat aneh.
Kenapa aku bisa tergila-gila padanya???

Tergila-gila pada pria berkepala besar seperti dia, aneh seperti dia, misterius seperti dia, kenapa bisa????
Sudahlah, jalani saja semuanya, ikuti apa rencananya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, bukankah dia berkata serahkan semuanya padanya? Jadi, kurasa aku tidak perlu khawatir.

Now, everyone can see meWhere stories live. Discover now