Now, everyone can see me (Pt. 31)

43 6 2
                                    

Melelahkan sekali jika harus melatih para trainee hari ini. Kenapa staff Kim tidak menyuruh orang lain saja? Kenapa harus aku? Terkadang aku muak dengan sikap para trainee baru yang sulit sekali diatur. Bahkan mereka bisa menjadi sangat ganas dan menurut mereka, kami sang pelatih sangatlah cerewet. Tidakkah itu keterlaluan?

Saat aku masih menjadi seorang trainee, aku tidak pernah berani membangkang para pelatihku. Meski terkadang mereka jauh lebih serius dan pekerja keras daripada diriku, tapi aku tetap menghormati mereka.

Aku melangkahkan kakiku masuk ke gedung yang sudah lama tidak kukunjungi ini. Staff Kim menyuruhku untuk datang ke ruangannya terlebih dahulu untuk membahas apa saja yang harus kulakukan di sini. Kulangkahkan kakiku menuju ruangan staff Kim yang berada di lantai 3.

Sesampainya di depan pintu ruangan staff Kim, kuurungkan niatku untuk mengetuk pintu saat kudengar suara dari balik pintu. Sepertinya staff Kim sedang ada tamu?

"Maaf jika aku bersikap lancang padamu, staff Kim. Maaf juga jika aku mengganggu kesibukanmu. Aku datang ke sini hanya ingin meminta keadilan. Di mana simpatimu saat kau mendengar berita tentang pernikahanku yang batal itu? Tidakkah kau merasa bersalah atas apa yang telah kau katakan waktu itu? Bukankah kau yang bilang padaku untuk tidak menjalin hubungan dengan Pearl agar tidak merusak kariernya dan lebih baik jika aku menjalin hubungan bersama dengan member Girls' Generation yang akan membuat reputasiku naik? Bukankah begitu? Kau lihat sendiri hasil dari rencanamu itu? Hal yang jauh lebih buruk adalah Pearl membenciku! Kau dengar itu? Pearl membenciku! Dia sangat ti--"

Plaakkk!!

"Cukup, Jongwoon-ssi! Beraninya kau berkata seperti itu padaku?! Kau pikir siapa dirimu?!"

Brrraakk..

"Jadi selama ini kau adalah akal dibalik semua ini?! Kau yang menghancurkan segalanya?! Answer me, staff Kim!"

"Jinju-ya, tunggu. Jinju-ya, aku bisa menjelaskan semuanya."

"Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, oppa-ya! Aku tidak butuh semua penjelasanmu itu. Mulai sekarang, jangan pernah kirim pesan singkat untukku lagi!"

Aku muak atas apa yang telah mereka lakukan padaku! Aku hanya ingin segera pergi ke London dan meninggalkan semuanya yang ada di Korea! Aku benci orang yang bermarga Kim! I hate them!

Ddrrttt... ddrrtt...

Dianne is calling..

Ddrrtt.... ddrrttt...

Dianne is calling..

"What you want?!"

"Pearl, where are you?"

"Don't disturb me."

"Pearl, c'mon! Where are you now? Someone is waiting for you now."

"Who cares?! Just say to him/her that I will not come back home today. Bye."

Tut..tuuut...

Siapa yang peduli padaku saat ini?! Tidak akan pernah ada yang mengerti perasaanku ini!

NO ONE!

Aku harus segera membeli tiket untuk penerbangan di hari ulang tahunku, aku ingin mencuci otakku yang sudah sangat tidak jernih ini. Aku butuh penyegaran dan jika itu memungkinkan, aku tidak ingin kembali ke sini lagi.

Siapa bilang bahwa orang Korea sangat sopan dan santun? Kenyataannya mereka jauh lebih buruk daripada orang barat! Memalukan!

Harus ke mana aku sekarang? Aku bahkan tidak tahu harus menghubungi siapa di saat seperti ini. Tidak ada seorangpun yang bisa kuhubungi. What should I do?

Tiin..tiiinn...

Tiiinnn...tiiinnn...

"Hey?! Tidak bisakah kau arahkan mobilmu ke sebelah sana?! Tidakkah kau lihat bahwa jalanan ini sangat luas?!"

"Siapa yang membuat gadis cantik sepertimu marah di siang hari yang cerah seperti ini?"

"What?! Oppa?! Apa itu kau?!"

"Haha.. memangnya siapa lagi? Aku menunggumu di dorm, tapi Dianne bilang kau takkan pulang hari ini."

***
[Allicia POV]

Menyenangkan sekali aku bisa memiliki waktu luang untuk sendirian hari ini. Hmm.. apa yang cocok menemaniku di siang hari yang cerah ini? Apakah sepotong pudding cokelat dengan saus cokelat hazelnut di atasnya serta secangkir greentea? Sepertinya lezat!

Kurasa keberuntungan memang berpihak padaku hari ini. Mendapatkan waktu luang untuk mencari udara segar dan tidak ada kerumunan para penggemar di sini. Kurasa aku harus menghargai hari yang sangat langka untukku ini!

Kenapa Dianne, Jihyun, dan juga Hyosun eonni senang sekali berdiam diri di dorm? Memangnya mereka tidak merasa bosan dengan suasana yang sama saja setiap harinya? Ah sudahlah, untuk apa aku memikirkan mereka, lebih baik kunikmati hari keberuntunganku ini.

'Western Cafe?' gumamku saat melihat papan nama yang terpampang itu. Sudah lama sekali aku tidak memakan pudding dan greentea yang asli dari Western!

"Tidak, kumohon jangan tinggalkan aku, oppa. Kumohon kembalilah padaku."

Apa yang baru saja kulihat tadi? Apa aku tidak salah lihat? Apa betul itu dia bersama dengan gadis itu?

Tck! Memang dasar playboy! Benar apa dugaanku selama ini, lalu untuk apa dia mencoba menjelaskannya hari itu? Saat sedang menjalankan wajib militer pun dia menyempatkan diri untuk menemui gadis pujaannya itu. Lebih baik aku tidak merusak quality time mereka.

"Milano? Come stai? (Bagaimana kabarmu?)" langkah kakiku terhenti sesaat setelah mobil sedan hitam mengkilap berhenti tepat di hadapanku.

"Mi scusi? (Excuse me?)" jawabku sambil berusaha mengenali wajah pria yang mengemudi mobil sedan yang sangat mewah itu. Kurasa aku pernah melihatnya, tapi siapa dia? Kenapa dia mengetahui nama belakangku?

Pria itu turun dari mobil sedan mewahnya dan berjalan menghampiriku. Pria bertubuh tegap dengan kemeja putih dan celana panjang hitam, tapi memakai masker? Aneh sekali? Sebenarnya siapa dia? Dia baru saja berbicara bahasa Italia denganku.

"Mi fa male qui (Rasanya sangat sakit di sini)," ucap pria itu sambil menyentuh dadanya, tepatnya di jantungnya. Bahasa Italianya sangat fasih, sebenarnya siapa dia?

Pria itu membuka maskernya dan, "Daniel! Is that really you?!" kataku setengah teriak setelah aku menyadari bahwa pria itu adalah Daniel, teman dekatku dan kami tinggal di komplek yang sama di Milan, Italia.

"Yeah, It's me. Milano, volete andare al namsan tower? (Maukah kau pergi ke namsan tower?)"

"Oh astaga, Daniel! Kumohon berhenti berbicara formal denganku. Aku lelah, kau tahu?"

"Kalau begitu, masuklah. Aku akan membawamu ke suatu tempat."

"Ke mana? Namsan tower?"

"Lol, I was just kidding, honey."

"Hey, kenapa kau masih memanggilku dengan sebutan itu?! Anyway, bagaimana bisa kau tiba di Seoul tanpa memberitahuku terlebih dahulu?"

"Memangnya apa yang tidak bisa dilakukan oleh seorang Daniel Catanzaro?"

Untung saja ada Daniel yang datang berkunjung, meski kehadirannya memang sangat tak terduga. Biarkanlah apa tujuannya datang mengunjungiku yang penting aku senang karena setidaknya aku bisa melupakan pria itu untuk sementara.

Daniel sepertinya tahu betul tentang Seoul, bukankah dia tidak pernah mengunjungi Seoul sebelumnya? Gosh! Allicia, kau lupa bahwa Daniel adalah peta dunia berjalan?

"Milano, kudengar kau sudah sangat mendunia sekarang, pantas saja jika kau lupa denganku."

"Oh my Gosh! Daniel! Tentu saja aku tidak lupa denganmu, aku hanya sangat sibuk hingga aku tidak sempat untuk menghubungimu beberapa bulan ini."

"Sibuk dengan pria itu, apa aku benar?"

"Pria mana yang kau maksud?"

"Lee Dong Hae."

Now, everyone can see meWhere stories live. Discover now