Now, everyone can see me (Pt. 32)

32 5 1
                                    

Aku terbangun dari tidurku saat matahari pagi menyapa melalui jendela kamarku. Kuraih ponselku yang tergeletak di atas meja dan ternyata sekarang sudah pukul 10 pagi! Astaga, kenapa mereka tidak membangunkanku?

Kuraba sisi samping kasurku yang ternyata sudah kosong, rupanya Dianne bangun lebih awal?

Walaupun hari ini kami libur, tapi tetap saja aku adalah seorang leader yang seharusnya bangun terlebih dahulu untuk membangunkan member lainnya.

Segera aku turun dari kasur dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku ini. Setelah selesai mandi, kupakai kaus putih polos dengan celana jeans hitam, lalu keluar dari kamar dan melihat mereka semua berkumpul di ruang TV. Tapi, kenapa hanya 3 member? Di mana Dianne?

Kuhampiri ketiga member itu dan berkata, "Di mana Dianne?"

"Pearl? Kau sudah bangun? Dia ada di dapur," jawab Hyosun eonni singkat. Aku hanya mengangguk mendengar jawaban dari Hyosun eonni karena memang itu adalah hal biasa jika Dianne menyiapkan sarapan untuk kita semua.

Setelah beberapa saat aku dan member lainnya menunggu Dianne, aku melirik jam dinding dan ternyata sekarang sudah pukul 12 siang! Apa yang sedang Dianne lakukan di dapur? Tidak biasanya dia membuat sarapan sampai selama ini.

Akhirnya kulihat Dianne keluar dari dapur dan berjalan menghampiri kami, tapi kenapa dia duduk di sampingku? Kenapa tidak menyuruh kami untuk pergi ke dapur dan segera makan?

"Dianne, sebenarnya apa yang kau masak? Kenapa prosesnya lama sekali?"

"Memangnya mereka belum memberitahumu, eonni-ya?" Dianne justru balik bertanya padaku dan menatap semua member kebingungan. Sebenarnya apa maksudnya ini? Apa yang mereka sembunyikan dariku?

"Apa maksudmu, Dianne?"

Dianne menarik napas panjang dan perlahan menghela napasnya. Sebenarnya ada apa ini? Kenapa dia terlihat sangat frustrasi?

"Begini, Ryeowook oppa dan member Super Junior lainnya akan segera datang ke sini untuk makan siang bersama dengan kita, eonni-ya," ucap Dianne yang membuat mataku membelalak dan sontak aku terbangun dari sofa.

"WHAT?! What did you say?! Dianne, I don't need a joke right now, you know?!"

"Eonni, please calm down yourself. I know you will be shocked like this, but I really didn't mean to invite all of them! Believe me!"

"Dianne, you know that I didn't wanna see him even for one second!"

"Huh, I'm really sorry. Ryeowook oppa was the one who wants to taste my dish."

"STOP! I don't need your reason!"

Baru saja aku beranjak dari sofa dan hendak berjalan menuju ke kamar untuk menghindari pria itu yang tentunya sebentar lagi akan tiba, terdengar suara bel.

Ting tong!

"Biar aku yang membukanya," ucap Hyosun eonni dan langsung berjalan menuju pintu untuk segera menyambut para pria tersebut.

Dianne langsung menarik lenganku hingga tubuhku terjatuh ke atas sofa. Kulihat satu per satu member Super Junior memasuki ruangan. Namun, ketika aku sadar bahwa dia pasti akan hadir juga, aku segera mengalihkan pandanganku.

"Aku mencium aroma masakan di sini," ledek Ryeowook oppa sambil menghampiri Dianne dan memberikannya sesuatu, "Ini untukmu."

"Apa ini?" Dianne mengambil kotak tersebut dengan tatapan heran.

"Kau bisa membukanya saat kau seorang diri, arasseo?"

Apa yang sebenarnya diberikan oleh Ryeowook oppa? Kenapa member lainnya tidak boleh tahu?

"Ayolah, kalian tidak perlu membuat drama di sini. Aku lapar, kau tahu?" protes Kangin oppa yang membuat semua orang tertawa. Faktanya, Kangin oppa memang member nomor dua yang suka makan setelah Shindong oppa.

"Hahaha mianhae, hyung. Kupikir kau baru saja mampir ke kedai tteokpokki tadi?"

"Wookie-ya, kau tahu kan kalau satu porsi tteokpokki saja tidak cukup untuk mengisi perutku ini?"

"Sudahlah, kalau begitu langsung saja ke ruang makan, sunbaenim."

"Dianne, kenapa kau masih saja memanggil kami sunbaenim? Kalian boleh memanggil kami oppa," tukas Leeteuk oppa.

Aku, Dianne, dan member lainnya hanya mengangguk dan kami semua pergi ke ruang makan. Dianne harus bekerja keras hari ini, dia telah membereskan barang-barang agar ruang makan kami cukup untuk menampung 11 orang.

"Maaf, bisakah aku duduk di samping Dianne, Ryeowook oppa?" tanyaku pada Ryeowook oppa ketika aku melihat bahwa semua tempat sudah penuh. Kami memang tidak makan di meja makan karena budaya orang Korea memang seperti itu. Tapi, tidak bisakah mereka menyisakan tempat untukku agar aku tidak harus duduk bersebelahan dengannya?!

"Maaf, Pearl. Tapi, aku sangat merindukan Dianne. Kau bisa duduk di sebelah Yesung hyung."

Semua mata tertuju padaku sekarang, aku tak mengerti apa yang sebenarnya mereka pikirkan. Apa mereka sengaja melakukan ini?

Dengan sangat terpaksa aku duduk di sebelahnya dan mulai mengambil sumpitku untuk segera menyantap makan siangku dan kemudian kembali ke kamar. Aku tidak ingin berlama-lama berada di sampingnya.

"Omo!" teriak Leeteuk oppa yang membuat semua orang yang tengah menikmati makanan mereka masing-masing terkejut.

"Mwohaeyo oppa?"

"Ahra-ya, aku hampir saja lupa. Kemarin aku mampir ke Busan dan kebetulan aku melihat toko yang menjual berbagai macam snapback. Aku membelikan satu untukmu."

"Wow! It's really my style, oppa! Gomapta!" ucapku tersenyum sambil mengambil snapback berwarna biru putih tersebut. Memang dia adalah seorang malaikat, dia bahkan membelikanku snapback bergambar sayap malaikat.

"Aku senang jika kau menyukainya."

[Yesung POV]

"Omo!" teriak Leeteuk hyung saat aku tengah menyantap makananku dan seketika itu juga semua orang terkejut.

"Mwohaeyo oppa?" tanya gadis di sebelahku, Pearl.

"Ahra-ya, aku hampir saja lupa. Kemarin aku mampir ke Busan dan kebetulan aku melihat toko yang menjual berbagai macam snapback. Aku membelikan satu untukmu."

Apa?! Snapback? Andwae, member lain tidak pernah membelikan apapun untuk Pearl dan tidak pernah memanggilnya dengan sebutan 'Ahra-ya'.

"Wow! It's really my style, oppa! Gomapta!" ucap Pearl tersenyum sambil mengambil snapback berwarna biru putih tersebut. Dia terlihat sangat bahagia menerima hadiah dari hyungku itu.

"Aku senang jika kau menyukainya," jawab Leeteuk hyung sambil mengelus rambut Pearl. Hyung, sebenarnya apa maksud dari semua ini?! Bukankah dia berjanji ingin membantuku untuk mendapatkan Pearl kembali?!

Sekarang aku merasa diasingkan di sini. Aku bahkan tidak tahu kapan Leeteuk hyung pergi ke Busan dan kenapa dia menyempatkan diri untuk membelikan Pearl snapback? Semua orang di dunia ini tahu bahwa dia adalah pria yang sangat pelit, sangat tidak ingin mengeluarkan uang apalagi untuk hal yang tidak penting dan sekarang, apa yang baru saja dia lakukan? Membelikan noona-nya hadiah saja sangat jarang, kenapa terpikir olehnya untuk membelikan Pearl hadiah?!

Now, everyone can see meWhere stories live. Discover now