A Person from the Past

Start from the beginning
                                    

Jimin masih terdiam, menenangkan jantungnya yang dikejutkan oleh dua hal berturut-turut.

Pertama, ciuman.

Kedua, Yoon Gi yang tiba-tiba dipukul oleh Tae Hyung--

Eh?

"Brengsek, apa yang baru saja kau lakukan pada Jimin!?" bentaknya, menarik kuat kerah seragam Yoon Gi. Tak dipedulikan olehnya pandangan murid-murid yang lain juga Jimin yang kini mulai mencoba menenangkan dan membujuk Tae Hyung agar menghentikan tindakan tidak baiknya itu. Well, menghajar kakak kelas secara tiba-tiba itu bukanlah hal yang baik, bukan?

Tak merasa takut, Yoon Gi justru tersenyum. "Aku hanya menciumnya. Apa masalahmu?" tantangnya, berhasil membuat Tae Hyung kembali memukul rahang Yoon Gi dengan pekikkan yang lebih keras dari sebelumnya.

"Sialan, kau pikir kau siapa, eoh!? Berani sekali mencium Jimin seenaknya!"

Tae Hyung baru saja ingin menarik kembali kerah kemeja Yoon Gi, saat Jimin dengan keras menarik lengannya. "Sudahlah, Tae! Ada apa denganmu!?" bentaknya, berhasil membuat Tae Hyung tersadar. Seketika, ia hanya diam membeku. Mengurutkan setiap kejadian yang terjadi padanya semenjak beberapa menit lalu.

Ia bermaksud untuk pergi ke kantin, saat tiba-tiba saja matanya menemukan sosok Yoon Gi yang tengah mencium Jimin. Setelah itu, tanpa sadar ia mengepal kedua tangannya lalu berlari begitu saja ke arah Yoon Gi sebelum memukul kuat pemuda itu tepat di pipinya.

"Tunggu, kenapa aku berbuat seperti tadi?" gumamnya, berhasil membuat Jimin mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Kau aneh," komentarnya sebelum tiba-tiba saja kepala sekolah datang, dan... ya, semuanya berakhir.

Jimin's Love Circle

Helaan napas itu terdengar berat keluar dari belahan bibir tipis Tae Hyung. Posisinya yang kini tengah menghormat bendera dengan kaki kiri yang ia angkat dan dijemur di bawah sinar matahari pagi merupakan hukuman dari kepala sekolah setelah ia diinterogasi terlebih dulu sebelumnya. Ya, meskipun ini masih pagi, tapi tetap saja rasanya panas.

Otaknya kembali memutar kejadian saat di depan kelas setengah jam lalu. 'Aneh sekali, kenapa tiba-tiba aku berbuat begitu?' batinnya bertanya dan ia sendiri masih sibuk mencari jawaban yang tepat atas pertanyaan itu. Beberapa menit berlalu dan ia habiskan hanya untuk memikirkan jawaban, sebelum sesuatu yang dingin menyentuh pipinya. Membuat lirikan matanya terarah ke arah samping kanan.

"Kau pasti lelah," itu Jimin. Menunjukkan satu kaleng cola dingin yang sepertinya baru ia beli dari kantin.

"Bodoh, aku tidak boleh bergerak sampai satu jam ke depan." Respon yang diberikan oleh Tae Hyung berhasil membuat Jimin tertawa. Dan Tae Hyung pun mengerutkan keningnya karena tawaan Jimin.

"Sejak kapan kau jadi bodoh begini? Tidak ada yang mengawasimu, Tuan Kim! Dan berdiri setengah jam di sini menurutku sudah cukup. Lagi pula, siapa yang sanggup menjalani hukuman berdiri menghormat bendera selama satu setengah jam tanpa bergerak? Kau akan mati karena dehidrasi sebelum selesai menjalani hukuman," cibir Jimin panjang lebar dan Tae Hyung diam-diam membenarkan dalam hati.

"Sudahlah, ayo duduk!" Jimin sudah lebih dulu duduk bersila di lapangan. Beberapa detik setelahnya, Tae Hyung pun melakukan hal yang sama. "Ini," Jimin kembali menyodorkan kaleng minuman pada Tae Hyung dan pemuda itu pun segera menerimanya. Tanpa mengucapkan apapun, Tae Hyung segera menenggak habis minuman tersebut. Membiarkan beberapa tetes cola jatuh menuruni dagu dan lehernya, juga...

Membuat Jimin terdiam menatapnya.

Dalam hati, Jimin memuja ketampanan Tae Hyung. Memuji betapa kerennya Tae Hyung yang tengah mendongak dengan lintasan cola di lehernya juga sinar matahari yang membuat wajah Tae Hyung tampak lebih bercahaya di mata Jimin. 'Tuhan, kenapa kau menciptakan makhluk yang begitu indah namun tak bisa kumiliki?' hati Jimin berbicara. Membuat Jimin merasa tertohok akan kenyataan yang ia alami selama ini.

Jimin's Love CircleWhere stories live. Discover now