Prolog

44.3K 1.4K 27
                                    

MY MYSTERIOUS BODYGUARD-DAISY

PROLOG

Seorang wanita berdiri di depan cermin menatap bayangannya yang mengenakan gaun putih panjang dengan motif bunga, bermodel off-shoulder serta menampakkan punggungnya yang putih bersih dan mulus. Rambutnya yang pirang dan panjang disanggul tinggi dengan tambahan mahkota dan tudung dari bahan tulle yang tipis.

"Carissa." Seorang wanita paruh baya memanggilnya, membuat wanita cantik itu menoleh.

Riana Rosalina Zacrie menghampiri putri semata wayangnya dengan mata berkaca-kaca. Tangannya yang kurus menangkup tangan Carissa. "Kau sungguh cantik."

Carissa tersenyum. Pandangannya beralih pada William yang baru masuk ke ruangannya. Pria paruh baya itu membawa sebuah bucket bunga Daisy, namun tangannya terlihat sedikit gemetar menandakan bahwa ia sedang gugup. Melihat itu, Carissa segera menghampirinya dan menggenggam tangannya dengan erat.

"Kau membawa bunga kesukaan kak Flora, seperti yang aku minta, Dad. Terima kasih, Dad."

Entah apa yang terjadi, tangan William semakin gemetar. Wajahnya mulai mengerut seperti sedang menahan tangis. "Daddy takut melakukan kesalahan lagi, Carissa. Aku tidak mau kehilanganmu lagi."

Carissa menggelengkan kepala, menggenggam tangannya ayahnya semakin erat, berharap dapat menenangkannya. "Dad, aku tidak akan kemana-mana. Aku aman bersama Maxim."

Seketika William mengusap matanya yang basah dan mengangguk. "Ya, kau benar. Kau bersama Maxim. Dia sudah berhasil menyakinkanku selama dua tahun."

Carissa tersenyum. Ia menerima bunga Daisy itu dari tangan William dan menatapnya dengan lekat. "Ini sangat indah, Dad. Terima kasih."

"Berhentilah mengucapkan terima kasih. Kau harus siapkan dirimu di altar nanti."

Riana berjalan mendekat dan memeluk mereka. "Carissa sudah siap. Yang harus menyiapkan diri sekarang adalah dirimu," ucap Riana dengan menyenggol kecil bahu William. Berhasil membuat Carissa tertawa dan menghilangkan sedikit rasa gugup dalam dirinya.

Kali ini mata Riana yang berkaca-kaca. Pandangannya jatuh pada bunga Daisy yang digenggam Carissa. "Aku seperti sedang melihat kedua puteriku sekarang."

Mendengar itu, Carissa berusaha untuk menahan air mata yang menggenang dipelupuk matanya agar tidak mengalir yang akan merusakkan riasan wajahnya.

"Jangan menangis, mom. Jika kau menangis aku juga akan menangis."

"Sudah lah, ayok sekarang kita pergi." William memberikan lengannya untuk dipegang Carissa. Bersiap untuk melangkah masuk menuju gereja dan melangkahkan kaki di atas altar.

Di sana Carissa dapat melihat Maxim mengenakan pakaian serba putih dengan rambut yang tertata rapi. Tersenyum dengan penuh haru melihat kedatangan pujaan hatinya.

Tiba di sana, tatapan Carissa maupun Maxim tidak terputus. Memandang satu sama lain dengan begitu dalam. Pendeta bersiap melakukan pemberkatan dengan menggenggam sebuah alkitab di tangannya.

Dengan dituntun pendeta, Maxim mulai mengucapkan perkataan janji di hadapan Tuhan dengan menggenggam tangan Carissa erat. "Saya mengambil engkau menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang Kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."

Kemudian disusul dengan ucapan dari Carissa. "Saya mengambil engkau menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya: Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang Kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."

MY MYSTERIOUS BODYGUARD: DAISYWhere stories live. Discover now