PART 28

14.3K 1K 20
                                    

ALI POV

Perasaanku begitu kacau saat Prilly menelponku dengan suara yg bgtu lemah dan di sertai isakan. Apa yang terjadi dengan Prillyku ? Entahlah. Yang jelas saat ini otakku hanya memikirkan dan menerka nerka apa yang sebenarnya terjadi dengan calon istriku. Ku pandangi Kim yang telah mengerahkan kecepatan mobilku hingga di atas rata2, namun aku merasa waktu berjalan sangat lambat hingga aku tak sampai di tempat Prilly.

"Kim, kalau begini rasanya aku ingin naik helicopter saja kau tahu ?

Kim sepertinya tidak peduli dengan ucapanku, membuatku frustasi dan mengacak2 rambutku karena kesal.

"Tenang tuan Ali !!

"Tenang bagaimana ?? Saya ga bisa tenang Kim, mendengar nona Prilly dengan suara lemah dan isakan seperti itu !! Saya takut Kim, saya benar2 takut jika nona Prilly kenapa2 !!

"Nona Prilly baik2 saja, saya yakin itu !! Anda tak perlu khawatir, ucap Kim singkat namun bisa memberiku sedikit ketenangan .

*****

Setelah sekian lama menyusuri jalan menuju rumah Prilly, akhirnya mobilku memasuki pelataran rumahnya . Dari awal , rumah Prilly memang terkesan aneh. Ya, aneh. Pintu gerbang terbuka lebar tanpa ada satu security pun yang menjaganya. Bgtu Kim memarkirkan mobilnya, aku segera turun dan berlari memasuki rumah calon istriku ini. Bgtu ku injakkan kaki di ruang utama rumah Prilly, alangkah kagetnya aku melihat pemandangan di hadapanku . Ya, darah tercecer dimana mana dan mayat security berjejer di ruangan ini.

"Ya Tuhan" !! Ada apa ini ?? Pekiku yang benar2 shock atas pemandanfan dadakan ini.

Aku mengedarkan pandanganku ke arah sekitar mencari Prilly. Aku yakin, gadisku ini pasti sangat shock dengan apa yg terjadi dirumahnya saat ini.

"KIM "!!!!!!!!!! teriakku memanggil Kim yang membuatnya langsung berlari ke arahku.

"Ya Tua,, ucapan Kim menggantung melihat pemandangan di hadapannya kali ini.

"Tuan ini ada apa ? Dan di mana non Prilly ??

"Aku akan mencarinya segera, dan Kim, tolong kau hubungi polisi sekarang juga !!

"Baik tuan"!

Aku bergegas melangkahkan kaki mengitari setiap ruangan dirumah ini untuk mencari Prilly.
Di lantai satu, aku tak menemukan Prilly dimanapun. Dan sesegera mungkin aku berlari ke lantai 2. Aku memeriksa kamar gadisku itu, namun ternyata kosong. Setelah mencari di berbagai kamar akhirnya aku menemukan Prilly di kamar orgtuanya.

"Ya Tuhan, Prilly !!!!ucapku bgtu melihat dia terduduk di pojokan dengan menekuk lututnya dan menyembunyikan wajahnya.

"Sayang !!Heyyy, km gak apa2 ? Kamu baik2 saja kan honey ?tanyaku panik dan memeriksa seluruh badannya.

"Mama Li, mama !! Papa juga sama !! Mama papa ninggalin aku Liiii.... hikss hikss, ucap Prilly terbata yg membuatku tercekat.

Aku memeluk gadisku yg sekarang terlihat bgtu rapuh. Ia menangis sesenggukan di pelukanku.

"Sssshhhhh ,, tenang honey, tenang. Mama sama papa kamu dimana sayang ?tanyaku mencoba ingin tahu.

Prilly tetap terdiam. Ia hanya menunjuk ke arah balkon kamar org tuanya. Perlahan aku melepas pelukanku. Aku mengelus pipinya dengan lembut.

"Sebentar ya sayang", ucapku lalu berjalan ke arah balkon dengan hati2 .

Mataku dibuat hampir lepas ketika melihat pemandangan di balkon ini. Bayangkan saja, Claire dan Carloz keduanya sudah tidak bernyawa lagi. Dan yang paling parah, keduanya sama2 diikat di bagian leher, serta kepalanya mengeluarkan sekali banyak darah.

"Ya Tuhan, apa yg sebenarnya terjadi ? Ada apa ini ??

Aku kembali ke arah Prilly, dan memeluk kembali dirinya yg masih terus menangis itu. Air mataku pun ikut mengalir membayangkan Prilly yg kini tidak mempunyai siapa2 lagi untuk sandaran hidupnya.

"Aliii,, aku tinggal sama siapa, kalau mama sama papa meninggal begini ? Aku takut sendirian Li, aku takut ,huaaaa !!!

Tangis Prilly kembali pecah bgtu aku memeluknya. Dengan lembut, ku usap2 punggungnya supaya ia merasa sedikit tenang.

Terdengar suara mobil polisi yang memasuki halaman rumah Prilly.
Aku memapahnya untuk berdiri, dan berjalan menuju kamarnya.

"Sayang, itu ada polisi. Kamu istirahat dulu, biar aku yang urus semua ini, okay ? Nanti bgtu urusan polisi selesai aku akan langsung kemari.

Prilly hanya diam mematung mendengar perkataanku. Aku mencium keningnya dengan lembut, lalu turun ke bawah untuk melaporkan yg terjadi. Menurutku ini adalah kasus pembunuhan. Namun yg mjd pertanyaannya, SIAPA PEMBUNUHNYA ? Dan apa motifnya ? Hingga orgtua Prilly dan seluruh staf pekerja dirumah Prilly ikut terbunuh ? Dan yang paling mengganjal dalam hatiku adalah DIMANA KIM SI JINN ??

*********

Aku membopong Prilly dan membawanya ke dalam mobilku. Ya, malam ini Prilly akan ku ajak menginap di apartemenku. Rumah Prilly saat ini dipenuhi oleh garis polisi dan untuk saat ini polisi meminta untuk mengosongkan rumah Prilly untuk sementara waktu. Sedangkan mayat Claire dan Carloz, beserta pekerja di rumah Prilly semuanya di bawa Prilly untuk di otopsi sebelum akhirnya dikebumikan.

Berita ttg pembunuhan di rumah Prilly mjd berita terhangat di seluruh televisi Indonesia. Hampir semua breaking news memberitakan berita ttg kejadian di rumah Prilly.

Di dalam mobil, Prilly masih saja diam. Wajahnya sembab. Matanya memerah.
Dan yang pasti, air mata masih saja terus meluncur membasahi pipinya.
Aku memeluknya , berusaha memberikan sedikit ketenangan walau itu sangat nihil.

Aku berusaha mengerti posisinya, yg tiba2 ditinggalkan orang tuanya bgtu saja tanpa ada pesan apapun.
Kali ini ia menatap wajahku, dengan air mata yg masih bercucuran.

"Ali sekarang aku sendirian, aku ga punya siapa siapa lagi Ali, aku harus bagaimana Lii,, kenapa mereka pergi secepat ini ?? Apa mereka tdk sayang sama aku Li ?? Apa aku terlalu durhaka jadi anak sampai mereka ninggalin aku ??

Air mataku langsung meluncur bgtu mendengar ucapan menyedihkan dari bibir Prilly. Dengan segera, ku peluk dirinya, ku ciumi kepalanya berkali2.

Aku melepaskan pelukannya, kuhapus air mata yg membasahi pipinya itu. Kutangkup pipinya dengan kedua tanganku.

"Heyy, kamu ga bakal sendirian sayang, ga bakalan. Aku yang bakal terus nemenin kamu setiap waktu biar kamu ga pernah ngrasa kesepian sayang, dan kamu, ga perlu takut. Ada aku, aku yang akan menggenggam tangan kamu, menemani kamu kemanapun kakimu melangkah. Kamu ngerti kan sayang ??ucapku padanya dengan air mata yg ikut mengalir melihat betapa sakitnya perasaan Prilly kali ini.

Ya, hati siapa yg tak sakit. Ditinggalkan tiba2 dengan cara yg bgtu sakit. Jangankan aku, Kim pun berkaca2 saat ini bgtu melihat Prilly. Dalam hati aku berjanji, akan menjaga Prilly seumur hidupku. Apapun akan kulakukan agar hidupnya bahagia.

Tetapi yang ingin ku ketahui saat ini adalah, dimanakah Si Jinn saat ini ? Tak taukah ia dengan apa yg terjadi ? Harusnya saat ini, ia bersama Prilly. Tapi entahlah, aku jadi makin curiga kepadanya. Tanganku mengepal, mengingat Si Jinn yg entah dimana ia berada.

Hay hay,,sdh publish nih !!! Nah yang ngrasa pendapatnya seperti cerita di atas silahkan kirim pesan ya, nanti nona follback. Dan jgn lupa sebelum baca vote dulu, lalu koment ketika kalian sdh finish membaca, thabk you guys...

Ilove you.

Love,

NONA C. SUDARYANTO ❤❤❤❤❤

MY PRILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang