PART 4

19.7K 1.4K 1
                                    

Ali Pov.

Aku heran dengan Prilly. Kenapa dia selalu saja merepotkanku dan aku pun selalu menolongnya karena tak tega.
Setelah kejadian di kasir, dia menungguku tak jauh dr letak kasir tempatku dan Prilly membayar. Bgtu melihatku mendorong trolly, ia mendekat ke arahku. Gadis itu tersenyum, dan senyumnya sangat menawan.
"OH NO, ALI !!! Kamu tidak boleh terpesona dengan Prilly. Lihatlah dia telah merepotkanmu lagi, batinku dalam hati.
Mendengar ucapan hatiku, aku memasang tampang dingin yg biasa aku lakukan setiap hari. Namun sepertinya Prilly tdk peduli. Ia tetap berjalan ke arahku dan bahkan kini di hadapanku.
"Maafkan saya tuan Ali, saya merepotkan anda untuk yang kedua kali, ucapnya terdengar bgtu sungkan.
"Ah, itu kebetulan saja saya disana, balasku dengan nada cuek.
"Ada yg perlu anda butuhkan lagi? Kalau tidak saya akan pergi dari sini, pamitku padanya karena melihatnya terdiam.
"Hem, tidak. Saya akan segera pulang dengan taxi saja, tadi saya berangkat di antar supir, jelasku padanya yg membuatku malah kembali khawatir karena hari mulai malam. Dan setauku, tidak semua pengemudi taxi itu orang baik.
Lagi lagi perasaan iba kembali menghampiriku. Entah apa tepatnya. Tapi melihatnya dengan bgtu banyak barang bawaan, membuatku berfikir untuk mengantarkannya pulang.
"Anda tidak perlu naik taxi, saya yg akan mengantarkan pulang. Tapi sebelumnya saya ingin bersantai sejenak di cafe. Jika anda tidak ingin ikut ke cafe, anda bisa menunggu di mobil bersama supir saya, ucapku memberitahu Prilly.
Prilly tampak berfikir sejenak. Dan akhirnya ia menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju.
"Saya ikut anda tuan Ali, ucapnya yg disertai senyumnya yg bgtu menawan.
"Ah, knapa dia tersenyum lagi ? Senyumnya bgtu indah pula, ucapku dalam hati mengagumi senyumnya yg memang menawan itu.
"Oke, saya akan mengurus barang kamu, dan kamu pergilah ke GREEN CAFE di lantai 3, saya akan menyusul segera, ucapku padanya.
"Oke, maaf saya bgtu merepotkan, ku dengar dirinya meminta maaf, lalu meninggalkanku menuju lantai 3 tempat GREEN CAFE berada .

Dengan segera, aku menghubungi Kim dan memintanya datang membawa bodyguard ku yg lain. Ya, orangtuaku memberikan bodyguard dengan alasan keamanan. Namun, aku enggan memakainya. Aku akan memakainya bila ada peristiwa urgent seperti ini.
Tak butuh waktu lama, kini Kim dan 2 bodyguardku telah berada di hadapanku.
"Anda asyik berbelanja rupanya, ucap Kim berkomentar ketika melihat 2 trolley dengan penuh belanjaan.
"Tapi ini kenapa ada barang peremuan ?tanya Kim bgtu melihat ada pembalut wanita di trolley Prilly.
"Anda akan mengetahuinya segera, Kim !
Dan tolong bawa ini ke mobil, saya masih ada urusan, ucapku datar lalu meninggalkan Kim dan para bodyguardku.

Author Pov.

Ali memasuki Green Cafe, tempat dimana ia meminta Prilly menunggunya. Tak perlu waktu lama, Ali menemukan Prilly yg tengah terduduk manis .
"Maaf membuat anda menunggu, ucapnya pada Prilly.
Prilly menggelengkan kepalanya, lalu tersenyum.
"Tidak apa2 tuan Ali, lagi pula kalau soal minta maaf, harusnya saya yg lebih pantas memaafkan karena terlalu sering merepotkan anda, ucap Prilly sungkan sembari menatap wajah tampan Ali.
"Mungkin Tuhan menakdirkan saya untuk selalu di repotkan anda, jawab Ali yg membuat Prilly tersenyum kecut.
"Anda tidak memesan makan atau minuman ? Saya bukan tipe pria pelit, yg membiarkan seseorang kelaparan, timpal Ali sembari menyodorkan buku menu.

"Saya pesan vanilla latte saja, ucap Prilly lalu kmbali menutup buku menunya.
Ali tampak melambaikan tangan ke arah waiters untuk memesan menu yg mereka inginkan. Prilly tampak bgtu terkejut bgtu mendengar Ali hanya memesan air mineral.
"Maaf tuan Ali, kalau hanya untuk memesan air mineral, knp anda harus capek2 ke kafe ?tanya Prilly penasaran.
Ali menatap wajah cantik di hadapannya.
"Saya tidak terlalu suka yang manis2. Bagi saya itu tidak sehat, jawab Ali singkat yg membuat Prilly mengangguk mengerti.
"Ah, pria ini pasti hidupnya sangat kaku, gerutu Prilly dalam hati.

Lima menit kemudian, minuman yg mereka pesan tampak telah tersedia di hadapan Ali dan Prilly.
Ali yang seperti kehausan, segera meminum air mineralnya hingga tersisa setengah. Dan Prilly, ia meminum vanilla lattenya sedikit saja .
Bgtu Prilly menaruh kembali cangkirnya, Ali terlihat bgtu mengamati wajah Prilly, hingga membuat Prilly salting.
"Apa ada yg salah dengan wajah saya ?tanya Prilly hati2.
Ali menggeleng cepat. Tiba2 ia mengambil tissue di hadapannya dan mengelap bibir Prilly karena belepotan.
"Maaf, tapi kopi anda berceceran di bibir anda, ucap Ali yg terdengar nervous itu .
"Ah, maaf . Saya bisa melakukannya sendiri, ucap Prilly lalu mengambil tissue lalu mengelap mulutnya.

PRILLY Pov

Aku tidak tau rencana Tuhan apa, tapi entah mengapa Tuhan mengirimkan malaikat yang sama untuk menolongku kembali. Ya, pria ini. Pria tampan dengan hidung mancung serta berbulu mata lentik di tambah bibirnya yg bgtu Errrrr,,menggoda iman.
Tadi sore, selepas bangun tidur , aku berniat berbelanja di mall dengan di antar supir.Bgtu aku rapi, aku segera menyambar sling bag ku tampa mengecek isinya. Dan disinilah akar masalahnya. Ketika aku hendak membayar di kasir, ternyata dompetku tak berada di dalam tas. Aku kebingungan, mengingat bgtu banyak barang yg hendak aku beli. Tiba2 seseorang di belakangku yang ternyata adalah tuan Ali, menawarkan credit card untuk membayar semua belanjaanku.
Awalnya aku ragu, tapi melihat ketulusan di wajahnya, akhirnya akupun menerima bantuannya.
"Oh tuhan, dengan cara apa aku harus membalas kebaikan pria ini ?tanyaku pada diri sendiri sesaat setelah menerima bantuannya.
Dan kini, pria ini berada di hadapanku setelah tadi mengelap bibirku karena belepotan akibat kopi yg aku minum.
Entah mengapa, jantungku bgtu berdebar saat dia mengelap bibirku.
Dan satu hal yg aku ketahui ttgnya, dia bukan pecinta minuman yg manis.
Saat ini, aku hanya berharap tidak akan merepotkan dirinya lagi . Entah mengapa dari sekian miliar orang dimuka bumi, selalu dialah yang menolongku di saat aku membutuhkan pertolongan.
Sepertinya, aku harus menyerahkan semua ini pada sang pencipta, karena aku yakin, Dia telah mengatur segalanya.

MY PRILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang