CHAPTER 2 : Dreaming With Me

Start from the beginning
                                    

"Chrystal!" seru Dave sembari menghampiri gadis itu dan langsung memeluknya. Merasa bersyukur dia tidak terlambat, namun saat dia melepaskan dekapannya gedung itu runtuh bersama mereka.

"Dave," pria itu membuka matanya dan melihat Chrystal masih utuh di depannya. Merasa lega.

"Kau tak apa?" Dave bertanya dan seketika itu pula Chrystal tersenyum padanya dan mencium rahangnya.

"Aku menyukaimu Dave,"

Mata terpejam itu terbuka. Dave melihat ke semua arah dan baru menyadari bahwa apa yang dia alami adalah mimpinya. Tetapi dia bisa merasakan adrenalin dan ketakutan yang amat merayap dalam dirinya, seakan mimpi itu terasa sangat nyata. Jantungnya berdebar kencang, sama seperti saat Chrystal berkata jika dia suka padanya. Dave bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

Dia mengamati dirinya sendiri di cermin. Darah mengalir dari hidung dan mulutnya. Belum kering sepenuhnya. Sejenak Dave terkejut tetapi kemudian dia beranggapan bahwa ini hanya faktor kelelahan. Dave mengambil air dan mengusapnya di seluruh wajahnya, membiarkan darahnya ikut larut terbawa air. Napasnya terengah dan ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Tiba-tiba Dave teringat akan perayaan thanksgiving di rumah orang tuanya, perasaan rindu hinggap dan dia merasa ragu harus datang. Dalam keluarganya hanya dirinya yang belum berpasangan dan hal itu mengusik dirinya, walaupun terlihat sederhana dan bukan masalah besar Dave tetap terusik.

Setelah pakaiannya terganti Dave berjalan ke ruang kerjanya dan memutuskan untuk menyibukkan diri. Ia mengamati kue coklat pemberian Chrystal yang ada di meja ruang tamu yang dilintasinya. Sejenak Dave mengingat aroma gadis itu yang sama persis dengan kue yang di hari yang lalu membuatnya tersenyum. Gadis itu terlalu banyak membuat kue. Pikir Dave. Pria itu memutuskan untuk mengambilnya untuk menemani kesibukannya.

*~*

Dave meregangkan ototnya, hari beranjak pagi dan dia merasa sangat lelah. Pria itu beranjak dari tempat duduk ketika mendengar suara bel terdengar. Pelayan rumahnya pasti belum datang dan dengan langkah santai Dave melangkah melintasi ruangan menuju pintu depan. Dave menggerutu dalam pikirannya, siapa yang datang sepagi ini di rumahnya. Hanya dua kemungkinan, yang pertama Victor yang sedang hangover atau Anna yang selalu mengganggunya menjelang akhir pekan seperti ini.

Dan kemungkinan kedua terjadi, Anna datang bersama Fred, suaminya, juga anak kecilnya Leo. Jika saja bukan untuk sopan santun Dave sudah mengumpat kesal karena dia harus behadapan dengan Anna di jam seperti ini. Jam dimana seharusnya dia menyiapkan diri untuk pekerjaan nanti.

"Silahkan saja kalau ingin menyumpahiku, aku sudah tahan dengan mulutmu itu. Ayo!" tiba-tiba saja Anna menentangnya, Dave menduga jika wanita di depannya itu sengaja membaca pikirannya.

"Bitch! Apa yang kau lakukan di rumahku sepagi ini?" kata Dave dengan ketegasannya dan kemarahannya. Hal yang paling ditakuti oleh pekerjanya.

"Aku ingin kau mengurus Leo pagi ini." kata Anna mengangkat Leo seolah menunjukkannya pada Dave jika dia tidak main-main dengan perkataannya.

"Lupakan," pintu tertutup dengan suara paduan kayu dan besi yang keras, membuat Anna terperanjat. Wanita itu hanya menggelengkan kepalanya. "Ya Tuhan berilah kakakku istri." gumamnya pelan.

Melepaskan kausnya, setibanya dia di kamar tidurnya. Memutuskan untuk membersihkan dirinya. Air hangat yang mengalir membuatnya tenang untuk sejenak. Sebelum nantinya dia menghadapi victor atau manusia lain. Dave membuka rak berisi beragam kemeja dan celana untuknya bekerja. Setelah keduanya terpasang Dave melihat gaun Chrystal yang terletak di antara kemeja berwarna putih yang hampir mendominasi seluruh rak itu. Mungkin kurang tidur menjadi penyebab dia agak sentimental, tetapi dia ingin melihat gadis itu lagi.

Come Home With Me [Lover Series #2] ~AVAILABLE in Playbook~Where stories live. Discover now