Empat Belas

21.2K 1K 23
                                    


"Dengan satu syarat, kamu mengulangi perbuatanmu itu kepadaku sekarang. Memeluk dan menciumku."Satu syarat konyol yang meluncur dari mulut Leo berhasil membuat Kartika membeku. Otaknya bekerja begitu cepat untuk mengartikan maksud dari ucapannya sehingga membuatnya kelelahan dan terhenti seketika. Hanya sesaat. Kartika memandang Leo dengan tatapan seakan memintanya untuk berbohong. Cengiran yang ditunjukan Leo saat itu menyadarkannya, bahwa Leo tidak bercanda dengannya.

"Jika kamu tidak mengingatnya, aku bisa membantu mengingat bagaimana caramu memelukku,"lanjut Leo yang langsung memeluk tubuh kecil Kartika dalam dekapannya. Ia membeku ditempat, pikirannya seketika menampilkan kejadian menakutkan yang selalu membayanginya. Namun bayangan itu menghilang, ketika ia merasakan kehangatan tubuh Leo yang mendekap erat tubuhnya. Kartika bisa mencium aroma white musk dari tubuh Leo dan aroma rokok yang entah mengapa berhasil menyihir Kartika.

Leo melepas pelukannya dan menatap Kartika yang sedang mengedipkan matanya seakan berusaha lepas dari sihir yang diberikan Leo pada tubuhnya. Leo menunjukan senyumnya sehingga tampak gigi putihnya yang datar, "dan bagaimana caramu menciumku," ucapnya yang langsung mencium singkat bibir Kartika dan menyisak rasa hangat di seluruh tubuhnya. Mereka saling berpandangan sesaat, tapi Leo menempelkan bibir seksinya ke bibir Kartika kembali.

Jantung Kartika berdegup begitu kencang, bahkan ia khawatir Leo dapat mendengarnya. Tubuhnya terasa aneh, mereka bergerak dengan sendiri melupakan suara teriakan dalam pikiran Kartika yang meminta menjauh. Mata Kartika perlahan menutup. Ia terhanyut. Terhanyut dalam suasan yang di ciptakan Leo. Terhanyut akan perlakuan lembut Leo kepada dirinya. Sampai tanpa ia sadari, tangannya mulai meraih tengkuk Leo, masuk menyusup ke rambutnya dan menekan kepalanya sehingga ciuman mereka terasa dalam.

Apa yang kau lakukan Kartika? Jangan terjebak! Semua lelaki itu berengsek! Suara di kepalanya mulai berteriak, sehingga membuatnya kesal. Ia pun melepaskan tautan Leo. Mereka saling menatap satu sama lain.

Dia berbeda. Dia bukan lelaki berengsek seperti kak Nathan. Dia... Aku menginginkan pria ini. Suara lain mulai terdengar, seakan ada pertarungan dalam pikiran Kartika. Ia ingin menjauh, tapi disisi lain ia menginginkan pria ini. Ada rasa aneh yang tercipta setiap kali ia bersama dengan pria ini. Rasa yang telah lama terpendam dalam dirinya. Rasa yang selalu ia nanti. Rasa Rindu.

Ketika sedang sibuk dengan suara dalam pikirannya, Leo kembali menautkan bibir mereka. Kartika sudah tidak peduli lagi kali ini. Ia menutup matanya. Ia menutup apapun sehingga ia tidak mendengarkan suara dalam pikirannya. Ia hanya tahu, bahwa ia menginginkan saat ini. Saat dimana ia merasa seperti wanita normal yang tidak bereaksi berlebihan saat di sentuh oleh orang.

Leo melepaskan ciuman mereka, Kartika membuka matanya kembali dan mencoba memperhatikan sekitarnya. Sekarang ia kembali lagi ke tempat ia terbangun, di kamar yang barusan ia tiduri namun bedanya saat ini Leo ada tepat di atasnya. Mereka saling menatap, Leo mendekatkan tangannya ke Kartika, membelai lembut dahinya, pipinya, bibirnya dan berhenti pada dagunya. Leo menaikan dagu Kartika sehingga ia agak mendongakan kepala, disaat yang sama Leo mengecup lembut bibir Kartika kembali dan mengecup kedua matanya bergantian.

Seakan mendapat dorongan aneh, Kartika melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Leo padanya. Ia meraba dahi Leo seakan ingin merasakan dan mengingat tekstur kulitnya, kedua alis tebalnya yang entah mengapa membuat Kartika merasa ada sesuatu. Seperti ia mengenal bentuk alisnya yang tebal.

"Kamu tidak berubah,"kata Leo yang membuat pandangan Kartika beralih kedua matanya yang menatap lekat Kartika, "kamu selalu menyukai alis tebalku, Chika."

Selalu? Selalu menyukai? Siapa kamu? Apa kamu?

Sebelum pikiran Kartika mencari jawaban akan pertanyannya, Leo mendekatkan wajahnya dan mencium pipi kiri Kartika sehingga membuatnya tertegun dan pikirannya menjadi kosong seketika.

Her Sweet Breath ✔ ( TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now