CHAPTER 15 : Pajamas Party

2.5K 126 2
                                    

Malam ini sepertinya akan menjadi malam yang panjang bagi Via, Ify, dan Prissy. Setumpuk DVD dari mulai ber-genre romantic sampai horror , serta makanan beraneka ragam dari mulai cemilan kecil berupa snack sampai makanan berat pizza telah di sediakan. Bantal dan guling tambahan pun sudah tertata rapi di ranjang Via. Ya, acara ini memang di laksanakan di rumah Via. Telah di putuskan jika malam ini akan menjadi malam yang menyenangkan. So, let's pajamas party guys!

"Sebelum kita nonton film, gimana kalo kita main games truth or dare?" Usul Prissy menaik-turunkan alisnya memandang Via dan Ify bergantian.

Via yang lagi asik baca novel-nya menautkan kedua alis tebalnya. Begitupun dengan Ify. Ia terpaksa melepaskan tatapannya yang sejak tadi sok serius dari layar ponselnya. Padahal di balik itu semua ada maksud tersembunyi. Hal itu sudah mejadi salah satu rutinitas wajib baginya. And you know what lah. Apalagi kalau bukan berseluncur bebas di dunia maya. Hanya satu tujuannya. Men-stalker cowok impiannya. He is Mario as Rio.

"No no no! Ngapain sih kita hattcchiiii harus mainin permainan gila itu sih Priss? Hattchiiiiii Gak penting banget deh." Tolak Via mentah-mentah dengan suara yang terdengar sumbang karena flu yang menyerangnya.

"Mending jodohin gue sama Kak Rio aja deh Priss daripada gue mainin games gila itu." sahut Ify nyeletuk asal.

"Yee itu sih mau lo!" Prissy melempar bantal yang tadi di peluknya, tepat ke wajah Ify. Yeah exactly! Ify cemberut. Mencibir dalam hati.

"Life begin at the end of your comfortzone, guys! Kita coba hal yang lebih menantang. Gue jamin pasti seru deh." Seru Prissy sok meyakinkan. Raut wajahnya yang serius itu dalam sekejap membuat keduanya terkesima. Sebab, seorang Prissy tak pernah seserius dan semeyakinkan ini sebelumnya.

Via dan Ify tak berargumen. Mereka akhirnya mengangguk pasrah. Tidak tega dengan sahabatnya yang nanti malah kecewa. Atau yang lebih buruknya bunuh diri. Yayaya.. mungkin ini lebay okee lupakan!

Prissy tersenyum penuh kemenangan dan menarik tangan kedua sahabatnya dari ranjang. Menyeretnya ke lantai. Tangan kanannya sudah memegang sebuah botol dan di letakkannya di lantai.

"Oke kita mulai. Are you ready?"

"Yeah." Sahut Via dan Ify malas.

Prissy mulai memutar botol searah jarum jam. Beberapa detik berlalu. Via dan Ify yang tadinya cuek dan acuh tak acuh kepada permainan itu, mendadak harap-harap cemas. Sumpah demi apapun, permainan ini adalah permainan mengasah kekuatan jantung. Sport jantung!

Botol itu perlahan-lahan berputar. Sampai akhirnya mulut ujung botol itu berhenti di salah satu diantara mereka bertiga.

"Exactly Prissy! You're the first people." Koor Via dan Ify kompak. Mereka melakukan hi-five diatas penderitaan sahabatnya sendiri. Sementara Prissy yang menjadi target bulan-bulanan kedua sahabatnya menjambak rambutnya frustasi. Sepertinya karma sedang berlaku saat ini.

"Yayaya." Sahut Prissy memutar bola matanya malas.

"Truth or Dare?"

"Euumm.. Truth deh."

Via berdiskusi dengan Ify. Berbisik-bisik di belakang Prissy yang tengah melirik mereka berdua. Penasaran. Via dan Ify tersenyum menyeringai. Menatap Prissy seperti tengah menangkap mangsanya. Prissy meneguk ludahnya kasar.

"Sebagai playgirl yang udah punya mantan bejibun, siapa mantan yang lo sayang dan yang lo harepin buat balikan? Lo harus jawab dengan penuh kejujuran!" Tukas Ify telak.

30 DAYS FOR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang