Kertas itu berganti pada lembar ketiga. Terdapat gambar wajah laki-laki dengan tulisan 'AKU' di bawahnya. Lynn tampak membandingkan wajah dalam gambar dan wajah Maurer yang terlihat mirip. Maurer mengganti kertas itu dengan lembar ke empat yang terdapat gambar Pria dan wanita yang bergandengan tangan dengan tulisan 'KITA' di atasnya.
Norak tapi dapat membuat Lynn tersipu malu. Kini dia tahu maksud Maurer. Cowok itu berjalan mendekati Lynn dan berhenti tepat di hadapannya. Kertas yang tadinya terdapat gambar itu dibakarnya, awalnya Lynn terkejut, tapi senyum mengembang di wajahnya kemudian.
Bagaimana tidak. Kertas yang terbakar itu berubah menjadi setangkai bunga mawar. Lynn berdecak kagum, tak percaya Maurer dapat melakukan aksi sulap.
"Would you be my girlfriend?" tanya Maurer sembari menyodorkan bunga tersebut.
Teriakan dukungan dari para penonton membuat riuh suasana. Bryan dan Rhea yang tadinya bertugas di atap menyalakan kembang api kini sudah berdiri di dekat kerumunan dan ikut berteriak heboh. Begitu juga dengan Daryl yang tadi di lantai 2, tepatnya di Ruang Klub siaran kini berdiri di samping Kyra.
Lynn mengangguk pelan dengan pipi yang merona. Sorak kegirangan para penonton dan berondongan ucapan selamat membuat keduanya salah tingkah. Yura melihat semuanya dari pojok kanan lapangan, pertama kalinya ia ikut bahagia ketika saudara tirinya itu juga bahagia, dan rasanya menyenangkan.
"Agen 004, jalankan rencana terakhir!" kata Kyra.
"Siap!" Agen terakhir yang berada di sudut lapangan itu memotong tali balon menggunakan gunting hingga puluhan balon warna-warni terbang ke langit.
Balon-balon itu disembunyikan di balik pohon yang terlalu lebat. Untung Lynn tak menyadarinya, jika gadis itu sadar, maka semua rencana yang telah disusunnya akan gagal. Kembang api dan suara sirine itu hanya sebagai kamuflase untuk menarik perhatian target.
Puluhan balon yang dipesan khusus itu terdapat tulisan 'SELAMAT'. Lynn hanya bisa menggelengkan kepalanya, pasti para sahabatnya terkena virus alay yang berasal dari planet Mars. Tak sengaja mata Lynn menatap sosok Yura yang tersenyum kepadanya, tangan kanan saudara tirinya itu memegang sebuah gunting.
Yah, hari ini mereka berdua resmi 'jadian', acara bahagia itu buyar begitu saja ketika Bu Mitha, Bu Erny, dan Kepala Sekolah berjalan berdampingan ke arah mereka dengan wajah menahan marah. Langsung saja orang-orang yang ada di Lapangan kabur tanpa dikomando.
◆◇◆
"Norak! Alay! Gue maluuuuu," protes Lynn begitu mereka berkumpul di Kantin.
"Itu rencana paling briliant! Buktinya, acara 'penembakan' Maurer berlangsung dengan lancar!" sambar Kyra.
"Pagi-pagi nyalain kembang api lo pikir briliant?" balas Lynn.
Kyra dan teman-temannya hanya bisa nyengir kuda mendengar penuturan Lynn. Entah romantis, etah kampungan. Lynn sama sekali tak bisa membedakan. Maurer mencubit gemas pipi Lynn, gadis itu balas melotot.
Jelas Lynn bersyukur, hari ini adalah salah satu hari terbaiknya. Diam-diam dipandangnya wajah tampan Maurer yang tersipu karena digoda oleh kawannya. Dia merasa beruntung memiliki cowok itu di sisinya. Kemudian ia beralih menatap Bryan yang tengah menggoda Rhea, feeling-nya mengatakan cepat atau lambat kedua orang itu akan menyusulnya.
Kyra dan Daryl. Tak usah ditanya... bahkan para penonton sudah tahu bagaimana ending dari cerita cinta mereka.
Eits, tapi jika takdir berkata lain, bisa saja pertunangan mereka putus kan? Lynn segera menghapus pemikiran gilanya.
Maurer menggenggam tangannya erat. Cowok itu menatap Lynn tepat di manik matanya. Jantung Lynn selalu berdetak lebih cepat dari biasanya ketika Maurer menatapnya intens. Bisa-bisa umurnya menyusut jika Maurer terus menatapnya seperti itu.
"I love you," bisik Maurer tepat di telinga kirinya.
Wajah Lynn memanas, ia memandang lurus sepatunya yang mungkin bisa meredam rona merah di wajahnya.
"Kamu tidak ingin mengatakan sesuatu padaku?" tanya Maurer iseng.
Lynn melirik cowok di sebelahnya melalui sudut matanya, kemudian ia beralih pada teman-temannya yang lain yang tampak tak memperhatikan pasangan yang tengah kasmaran itu.
"I love you too!" ucap Lynn pelan dan cepat.
"Apa?" Maurer pura-pura tak mendengarnya.
Lynn mengangkat wajahnya sambil berdecak kesal. Dikiranya Maurer ingin mengerjainya.
"Serius aku tak mendengarnya!" kata Maurer membela diri.
"Bohong!" sahut Lynn.
"Serius!" Dia mengangkat tangannya membentuk huruf 'V'. "Coba katakan lagi...," Maurer merajuk.
"I love you too!" ulang Lynn pelan namun tidak cepat seperti tadi.
"Cieeeeeeee," Kyra dan Rhea kompak menggoda sepasang kekasih itu.
Berbeda dengan Maurer yang tersenyum lebar. Lynn kembali menunduk malu, tak disangkanya kedua sahabatnya dapat mendengar kalimat itu. Jika ini bukan tempat umum Maurer pasti sudah memeluk pacar pujaannya itu.
Entah sampai kapan cinta ini bertahan, yang mereka tahu, mereka ingin selalu bersama. Tak perlu mencari alasan untuk mencintai karena cinta datang tanpa alasan.
Cinta yang sempurna bukan hanya cinta dari kekasihmu, tapi cinta dari keluarga dan sahabatmu. Lynn berharap semoga kebahagiaan ini adalah selamanya.
◆◇◆◇◆
Maaf jika update cerita terlalu lama. Epilog ini saya buat hanya dalam waktu 3 jam kurang lebih. Nggak ada konsep! Pokoknya ketik aja. Saya nggak sempat mikir apalagi edit karena sudah terlalu lama saya diamkan cerita ini.
Jika tidak sesuai dengan ekspetasi mohon dimaafkan. Saya bukan penulis professional, melainkan hanya sebutir manusia yang sedang belajar menulis cerita.
Terima kasih buat kalian yang tahan baca cerita saya sampai EPILOG!!! YEY! makasih juga buat bintang dan comment-nya ya... Saya belum sempat Balas comment satu2, nanti pasti saya balas kok ^^
Karena cerita ini sudah selesai, maka... beberapa bab akan saya PRIVATE. So, follow saya dulu baru membaca part2 tersebut. Bukan untuk mencari followers! Hanya demi melindungi cerita saya yang bukan apa2nya ini dari tangan jahil.
Sampai jumpa di cerita Kyra yang berjudul 'Love Me Harder' dan cerita Rhea 'Wrecking Ball'. Ada pula cerita saya yang baru, nggak nyangka banget lumayan banyak yang suka! 'Nasty'. Part awal ceritanya agak dewasa yah...
PS: cerita Rhea di unpublish. Saya mau selesaikan cerita yang lain dulu yaaaa
Dan cerita Rhea sepertinya akan saya edit besar-besaran demi berlangsungnya jalan cerita.
Salam Lope Lope
Melinda
YOU ARE READING
I'm Not A Troublemaker #1
General FictionTiga cewek cantik, jago berantem berada di satu kelas yang sama dengan geng cowok yang mengganggu hidup mereka. Lynn, Kyra, dan Rhea harus menghadapi kelakuan Maurer, Daryl, dan Bryan yang absurd. Kyra dan Rhea yang moody, mudah emosi, mudah bt tent...
EPILOG
Start from the beginning
