10] Sick

4.5K 449 15
                                    

krystal berlarian dilorong rumah sakit. Dan sampainya didepan kamar inap no 102




Braak





"KAI—"

Kai yang tengah terbaring diranjang rumah sakit terkejut melihat krystal yang tiba-tiba membuka pintu lalu berteriak memanggil namanya.

Mata krystal tertuju pada dua titik, yaitu kai dan—seulgi?

"Ah ada seulgi sunbae ternyata, maaf aku tidak sopan" krystal menunduk menahan malu

"Oh hai krystal, tak apa pasti kau sangat khawatir pada kai" seulgi berdiri dari duduknya disamping kai lalu membungkuk

"Kalau begitu aku pulang dulu ya kai, cepatlah sembuh" lanjut seulgi lalu melangkah keluar kamar inap kai

"Terimakasih seul" kata kai

"Hati-hati sunbae, dan terimakasih telah menemani kai disini" krystal membungkuk dibalas senyuman oleh seulgi.

Ruangan itu seketika hening sepeninggalan seulgi keluar. Krystal sedari tadi diam mematung dibelakang pintu ruangan itu sambil menunduk. Entah apa yang sedang ia lakukan

"Apa kau mau berdiam diri saja disitu eoh?" Tanya kai memerhatikan krystal

"........."

"Aku seperti berbicara dengan patung" sindir kai karena krystal tak kunjung bicara dan mendekat padanya.

"........."

"Hei" kai mulai kesal

Krystal menegakan wajahnya, matanya lansung bertatapan dengan mata tajam kai.
Tiba-tiba mata krystal mengeluarkan cairan bening yang sudah pasti disebut air mata.

"Ka—kau kau kenapa menangis" tanya kai terkejut

"Kenapa kau bisa jadi seperti ini" krystal bertanya lirih.

Kai kebingungan apa yang harus ia jawab.

"Aku tidak—" ucapan kai terpotong

"Kenapa kau bisa cidera seperti ini? Kenapa aku tidak tahu itu. Kenapa lagi-lagi aku harus tahu dari sehun kau terluka seperti ini" isak krystal mendekat kearah kai

"He-hei hei jangan menangis seperti itu, aku hanya terpeleset saat bermain baseball" terang kai

Krystal sudah berdiri dihadapan kai yang duduk diatas ranjang rumah sakit

"hanya katamu? Kau terluka parah kai sampai kakimu harus di gips seperti ini"

Kai terdiam

"Aku kekasih yang tak berguna untukmu" lirih krystal

"Hei bukan begitu" kalut kai melihat krystal sedih

"..........."

"Aku tidak ingin membuatmu khawatir" jelas kai menggenggam kedua tangan krystal

"Jangan seperti ini kai, kau membuatku-----"

"Ssstttt.. sudahlah"

"Aku selalu menjadi orang yang terakhir mengetahui sesuatu yang terjadi padamu, bahkan ketika kau ke jepang saja aku tidak tahu. Dan sekarang kau terluka aku juga baru tahu tadi dari sehun. Seharusnya aku menjadi orang pertama yang ada untukmu bukan seulgi sunbae seperti tadi" krystal akhirnya bisa mengeluarkan sesuatu yang saat ini ia pendam

"Jung....." lirih kai, kai tidak mengira akan seperti ini jadinya. Kai hanya tak ingin membuat krystal khawatir padanya.

"Bahkan ia sampai menyusulmu ke jepang, sedangkan aku hanya bisa berdiam diri menahan rasa khawatir dan rindu saat kau tidak menghubungiku, dan sekarang juga—hiks dia—" krystal tak dalat menahan emosinya saat ini.

"Jung dengarkan ak—"

"Ya, apa hanya seulgi sunbae yang boleh khawatir padamu. Lalu dia akan menjadi orang pertama yang ada untukmu--"

"Jung.. kau salah—" lagi-lagi ucapan kai dipotong oleh krystal, kai kesal saat ini ia mengacak-acak rambutnya geram.

"Sudahlah lupakan ini, maafkan atas sikapku tadi. Sekarang apa kakimu sudah tidak terasa sakit" krystal mengalihkan pembicaraan. Krystal tak ingin nantinya perdebatan ini menjadi pertengkaran diantara keduanta hanya karena ia cemburu, apa lagi kai sedang sakit seperti ini

"Jung.." bingung kai

"Apa kau mau buah? Akan aku kupaskan untukmu" krystal berjalan kearah nakas  disebelah ranjang kai mengambil satu buah apel. Kai memandang krystal teduh, ia merasa berasalah.

"Jung maafkan aku"

"Seharusnya aku yang meminta maaf kai"

"Kemari" titah kai

"Aku sedang mengupas apel" krystal menunjukan buah apel yang kulitnya sudah setengah dikupas

"Aku tak ingin makan buah"

"Lalu kau ingin apa?"

"Mendekatlah"

Krystal menyimpan apel yang sudah dikupasnya diatas nakas lalu mendekat kearah kai

"Ada apa" tanya krystal yang sudah dihadapan kai

Kai merentangkan kedua tangannya minta dipeluk

"Ini di rumah sakit kai" elak krystal malu

"Lalu" kai menaikan sebelah alisnya

"Nanti ada dokter atau suster yang masuk lalu melihat kita bagaimana"

"Biarkan saja jung, aku hanya meminta peluk bukan cium. Kenapa kau harus takut dan malu seperti itu" kai mengerlingkan matanya

Greb

"Maafkan aku jung" kai memeluk pinggang krystal erat. Krystal tersenyum melihat tingkah kai, ia mengelus rambut kai.

"Maafkan aku juga kai. Jangan terluka lagi seperti ini' pinta krystal

***

"Lepas kai, kau harus berbaring beristirahat" krystal  mencoba melepaskan pelukan tangan kai dipinggangnya

"Tidak mau, ini yang akan membuatku sembuh" kai malah mengeratkan pelukannya di pinggang krystal

Krystal menghembuskan napasnya jengah. Ia lalu memeluk leher kai. Karena kai memeluk krystal dalam posisi duduk dan krystal berdiri disampingnya.

Lama mereka sama-sama terdiam..













"Aww romantisnya"

Kai dan krystal terkejut, kai langsung melepaskan pelukannya. mereka menoleh kearah sumber suara, ternyata disana sudah ada sehun dengan senyum anehnya memandang kai dan krystal

"Apa yang kau lakukan disini" tanya kai tajam

"Menjenguk sahabatku, apa lagi?" Sehun mendekat kearah ranjang

"Tapi sertinya kau sudah sembuh kai" lanjut sehun

Tak!

"Awww!!" Kai menjerit, sehun memukul kaki kai

"Yak sehun apa yang kau lakukan" marah krystal

"Oops sorry kai" canda sehun sambil tertawa

"Awas saja kau sehun" geram kai menatap sehun tajam.






Ada saja yang mengganggu aku dan krystal. Minggu lalu ayahnya sekarang si albino sehun! Padahal Aku masih ingin memeluk krystal dan mencium aroma tubuhnya yang membuatku tenang. Damn!!

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang