Eleventh

1.5K 54 0
                                    

Jika sedang begini pikiran ku tertuju pada Kevin, ya... Orang yang selalu aku pikirkan setiap saat, awal nya aku pikir dia sangat menyebalkan tapi dia selalu ada di benak ku. Apa ini yang dimaksud jatuh cinta?

Tapi, Henry lah cinta pertama ku dan aku masih takut untuk jatuh cinta lagi. Aku takut apa yang aku rasakan tidak ada yang membalas, aku takut jika di tinggal. Henry telah kembali, Apa kami akan terlihat sangat dekat di kelas? Lalu bagaimana dengan Kevin?

Ku lihat jam dinding menunjukkan pukul 22.30 tapi mata ku tetap saja tidak mau menutup, sangat kesal aku kenapa tidak kunjung tertidur juga? Ku lihat wajah ibu ku yang sudah tertidur, sesekali ia mendengkur mungkin ia terlalu lelah bekerja. Mata nya sembab, kantung mata nya juga tebal. Kasian aku pada ibu ku, tapi kenapa setiap aku tanyakan tentang ayah ibu tidak mau menjawab? Kemana sebenarnya ayah?

Ku lihat lagi jam 22.45 gila!! Kapan aku mau tidur? Kapan aku mengantuk? Gerutu ku dalam hati, jelas mana mungkin aku teriak di samping ibu ku. Aku mondar mandir dari sudut kanan ke sudut kiri, sesekali ku lihat ponsel ku. Namun kantuk tak juga menyerang ku, aku keluar kamar untuk mengambil air minum, aku ke dapur. Sepi...... Sekali gelap pula, sedikit merinding sih keluar malam malam, ku ambil gelas dan mengisi nya dengan air putih. Sampai saat ini hanya suara air yang ku dengar, sampai ku dengar langkah kaki awal nya aku biasa aja karena ku pikir itu ibu atau ngga bibi.

" Ibu...? Kau kah itu? Bi...? " tanya ku
Tidak ada yang menjawab, perasaan ku mulai tidak enak rasa nya kaki ku terpaku hingga tidak dapat lari dari tempat itu bodoh nya aku! Kenapa pake keluar kamar segala sih sendiri pula. Kenapa tadi ngga tidur aja sama ibu sesal ku dalam hati. Mata ku sibuk mencari saklar lampu, aku mendadak lupa seisi rumah ku.

Akhirnya aku menutup mata sangking takut nya. 'KLIK' orang itu menemukan saklar lampu nya, lampu menyala tapi mata ku masih tertutup, badan ku mematung tak dapat bergerak.

"Nak, kau takut?"
Ayah? Itu ayah? Sungguh? Batin ku, tapi tetap saja mata ku enggan terbuka, tangan lelaki itu meraih kepala ku, sekarang aku berada di pelukkan nya dan ya! Ini ayah mata ku makin tertutup dan senyum ku semakin mengembang, tangan ku melingkari tubuh ayah yang berotot.

"Ayah, kemana saja? Aku kangen.."

"Ayah juga nak, sangat kangen"

"Ayah capek? Ayo aku antar ke kamar, ibu sudah tidur..."

" Nak..."

"Kenapa yah?" perasaan ku mulai tidak enak, ada apa dengan mereka? Ayah tidak ingin bertemu ibu, ibu tidak ingin membahas ayah. Ya tuhan... Ada apa dengan keluarga ku.

"Nak, ayah masih ada pekerjaan di kantor mungkin ayah akan bermalam di kantor" kata ayah " Baiklah ayah, ayah jangan terlalu capek yaa... Sayang ayah.." kata ku " Kamu juga nak, istirahat lah besok kamu sekolah " kata ayah ku, ia pergi seraya mengecup kening ku.

Mereka berdua benar benar melupakan hari ulang tahun ku. Batin ku

Aku merogoh saku celana ku, karena ponsel ku bergetar saat ku lihat ternyata Kevin dan Henry mengirimi ku pesan

17.00
hy, nanti aku tunggu di taman komplek ya.. See you

Gila aja, Henry menunggu ku? Apa iya? Sekarang sudah jam 23.00!!
Ku buka pesan dari Kevin.

22.00
Woy, ke taman sekarang GPL!!!
Apa apaan ini? Mereka berdua menunggu ku di taman yang sama?

Aku langsung berlarian keluar rumah memakai baju seadanya memakai sandal capit dan hanya membawa ponsel berkekuatan 29% menuju taman komplek.

Sampai di sana aku memutar bola mata ku mencari cari mereka berdua, sepi sekali jelas saja jam sebelas malam di taman? Itu akan sangat dingin. Ku lihat seseorang di sana, tertidur sangat pulas di bawah dingin yang menyuntik, ku hampiri dia ku perhatikan lekuk wajah nya, dapat di pastikan bahwa itu Henry.

Ku menaruh tangan ku pelan pelan di atas bahu nya " Henry..." kata ku seraya menggoyangkan tubuh nya
" Henry maaf aku sangat terlambat
..." sekali lagi menggoyangkan tubuh nya badan nya panas, dia pasti sakit menunggu ku berjam jam di sini. Air mata ku mulai mengalir tak tega melihat orang yang ku cintai sakit gara gara aku tidak membuka pesan dari dia.

Henry perlahan membuka mata nya, aku langsung menghapus air mata ku

"Kamu datang juga aku menunggu mu sangat lama" lirih nya
" Maaf, aku tidak membuka ponsel ku seharian ini, aku baru membuka nya tadi, makannya aku langsung ke sini" kata ku sambil menekuk wajah ku
" Sudah tidak apa apa kok, aku sudah biasa menunggu sendirian" balas nya sambil menengadahkan wajah ku " Tapi kamu sakit gara gara aku" kata ku sambil melihat ke arah nya " Sudahlah aku baik baik saja, oh ya aku menunggu mu hanya untuk memberikan kado ulang tahun mu, tadi tertinggal di rumah." kata nya " Kenapa ga langsung aja ke rumah sih?" tanya ku " Ku lihat sudah gelap, aku ga mau mengganggu tante dan om yang kelelahan bekerja." balas nya

Aku menerima hadiah dari nya dan dia langsung ku antar pulang, karena badan nya yang mulai lemah. Tapi mata ku tetap mengincar seseorang, Kevin. Tapi sedari tadi aku tidak melihat nya lantas aku langsung berjalan menuju rumah Henry.

Sampai di gerbang, aku meninggalkan nya, melaju sendiri ke dalam rumah nya, tapi pandangan ku tak luput dari nya ku lihat agar dia sampai dengan selamat di rumah nya. Setelah itu aku pun pulang

BROKEN (COMPLITED)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum