second

5.6K 134 0
                                    

Sampai di sekolah

Aku turun dan berjalan melalui koridor, kehidupan yang membosankan memang tapi ini yang harus aku lalui tanpa mengeluh, tidak ada yang memanggil nama ku hari ini? Karena tidak ada pr mungkin, atau mereka sudah bisa mandiri untuk mengerjakan pr nya masing masing. Saat sampai di kelas aku duduk di kursi paling belakang dan terpojok mungkin bangku ini identik dengan "Anak anak bandel" tapi di sini lah aku duduk dan memerhatikan guru yang mengajar. Saat bel masuk berbunyi wali kelas kami masuk sambil tersenyum sumeringah. Entah kenapa orang orang hari ini sungguh aneh.

"Assalamualaikum anak-anak" sapa bu Retno "Waalaikumsalam bu.." balas anak-anak serentak entah kenapa beliau malah senyum senyum sendiri, apa hanya perasaan ku saja? Entahlah aku tidak memperdulikan sekitar ku. "Nah anak-anak kita kedatangan murid baru, sini nak!" seru nya sambil mengayunkan tangan ke pintu
Tak lama, seseorang datang dari bilik pintu, semua orang tertuju pada sosok lelaki tinggi besar di depan sana, kecuali aku aku jarang sekali tertarik tentang hal hal yang baru dan lelaki itu pun mulai berbicara
"Assalamualaikum semuanya, perkenal kan.."
Teettt...teett....

Bel pergantian pelajaran berbunyi, lantas bu Retno mempersilakan laki laki itu untuk duduk di bangku yang tersisa, ia duduk di depan ku saat itu dia memalikkan tubuh nya ke arah ku dan bertanya "boleh tanya?" tanya nya "Silahkan" jawab ku ketus " untuk sekarang pelajaran apa?" tanya nya " Lihat kedepan, perhatikan guru di depan maka kamu akan tau pelajaran apa sekarang!" jawab ku
Judes? Jutek? Mungkin dia berpikiran begitu terhadap ku.

Istirahat
Aku kembali ke aula rencana nya aku ingin membuat jari jari ku menari lagi, tapi saat aku hendak membuka pintu, anak baru di kelas ku mengagetkan ku dengan menepuk pundak ku.
" Hey!!! Kenapa sih!!!"   " Kenapa? Apa salah ku? Dari tadi kamu marah marah terus ke aku?" tanya nya " Mau apa kesini!" tanya ku sinis " Aku rencana nya aku ingin berkeliling sekolah ini, dan aku ingin kamu yang mengantar ku, boleh?" pinta nya " Nggak!! Minta temenin sama yang lain aja kenapa sih!! Ribet amat!!" jawab ku " Memangnya kamu mau apa? Aku boleh ikut? " tanya nya " Sudahlah pergi saja sana, jangan terus mengikuti ku, kamu dan aku punya kehidupan masing masing kan!" kata ku.

Aku langsung meninggalkan nya dan masuk ke ruang aula, aku tidak mau waktu istirahat ku terbuang sia sia hanya karena percakapan dengan lelaki itu, aku duduk di depan piano dan mulai membuat jari jari ku menari lagi melantunkan nada nada yang menyejukkan hati ku, aku pejamkan mata ku untuk bisa menikmati sepenuh nya, namun lagi lagi ada suara yang mengganggu ku ya, suara orang sedang membuka pintu saat aku menengok kearah pintu lagi lagi hanyalah bayangan hitam yang melesat, hanya karena penasaran siapa yang mengintip ku aku langsung berlari menuju pintu namun saat ku buka pintu nya tidak terlihat satu pun orang yang mencurigakan, namun saat ku ingin menutup nya kembali ada satu kaki yang berasal dari bilik pintu sehingga pintu tidak dapat tertutup sempurna. Semakin lama pintu itu semakin terbuka dan semakin jelas siapa yang berada di bilik pintu, rasa nya aku ingin keluar dari ruang aula namun kesempatan itu hilang saat lelaki itu menutup pintu nya dan mulai melangkan mendekat ke arah ku. "Ka...kamu siapa?" tanya ku gagu " Kamu ternyata sangat lucu ya... Sangat takut jika ada yang mendekati mu sedekat ini kan!" aku semakin takut " Siapa kamu!!" tanya ku sedikit gemetar " Wohoho... Santai saja, aku tidak berniat untuk menodai mu kok, aku hanya ingin bertanya kenapa..." kata nya " Kenapa apa nya!!" jawab ku sedikit berteriak seraya menutupi ketakutan ku " Kenapa... Kenapa kamu sangat jutek, sangat pendiam?" tanya nya.
Tak sadar semakin lama wajah nya semakin dekat dengan wajah ku, ku tarik napas dalam-dalam dan menggunakan sisa tenaga ku untuk mendorong nya jauh dari tubuh ku.
" Kamu!!! Aku tidak kenal siapa kamu begitu pun kamu! Jadi kamu tidak perlu mengetahui kenapa aku seperti ini!" sentak ku "A... A!!! Aku tau siapa kamu, tapi aku hanya heran saja, kenapa kamu seperti ini padahal kamu mempunyai banyak potensi?" jawab nya " Apaan sih! Sudahlah ga penting untuk ku, dan ga penting untuk mu untuk tau siapa aku yang sebenarnya!" aku memutuskan untuk keluar dari aula. Aku berlari menuju pintu namun aku kalah cepat dengan nya, seketika aku teringat dengan kejadian di toko buku kemarin iya, ini lelaki yang kemarin di toko buku batin ku " Kamu! Kamu yang kemarin di toko buku itu kan? Yang mengambil buku di rak inspirasi? Ya kan?!!" tanya ku " Hmmm kamu mampu mengingat ku sekarang? Iya benar aku yang di toko buku kemarin, kenapa? Kalah cepat lagi dengan ku?" tanya nya " Minggir!! Aku mau ke kelas, sebentar lagi bel masuk bunyi!" aku mengusir " Kamu tidak ingin mengetahui nama ku? Sedangkan aku tau nama mu? Bukan kah itu tidak adil?" katanya " Tidak begitu penting siapa yang mengenali ku dan siapa yang tidak mengenali ku, jadi sekarang menyingkirlah atau..." " Atau apa? Kamu akan memumuli ku?" putus nya " Sudahlah menyingkir saja dari situ!!" amarah ku mulai memuncak " Baiklah baiklah tapi lain kali..." " Lain kali apa? Kamu berharap kita bertemu lagi? Gak sudi layau ketemu sama orang aneh kayak kamu!!" aku berlari menuju kelas karena bel sebentar lagi berbunyi
Teett...teettt...
Tepat saat aku sampai di bangku ku, bel pun berbunyi, apa yang aku alami hari ini benar benar membuat ku bingung. Rasa nya ingin cepat pulang dan tidak ingin masuk sekolah untuk beberapa hari. "Sovia?" suara lelaki itu menghancurkan lamunan ku " Kamu lagi!! Kenapa sih hari ini tuh banyak banget orang menyebalkan?" gerutu ku "Sovia.. Aku hanya ingin berkenalan dengan mu..." katanya " Kamu sudah mengetahui nama ku, untuk apa kenalan lagi?" jawab ku " Bukan begitu maksudnya..." sambil menyodorkan tangan nya " Aaaiiishh ya sudah, kenalkan nama ku S-O-V-I-A jelas?" kata ku sambil menyambut sodoran tangan nya " Nama ku Henry, senang bisa berkenalan dengan mu Sovia" jawab nya.
Baik, namun entah kenapa aku sangat sulit untuk berbaur dengan yang lain, aku sudah terbiasa sendiri baik di rumah maupun di sekolah, rasanya ada yang mengganjal di hati kalau aku bercengkerama dengan orang lain.
Bel pulang berbunyi
Aku berjalan melewati koridor menuju mobil dan pasti nya dengan supir nya, aku hanya ingin pulang dan beristirahat saja di rumah, lelah? Bisa di bilang begitu meskipun tugas hari ini tidak terlalu banyak. Sampai di gerbang sekolah aku menengok ke arah kanan kaca mobil, aku merogoh ponsel ku yang bergetar, ternyata ada sms masuk lucu, tumben tumben nya aku mendapat sms batin ku, saat aku lihat "Nomor siapa ini? Kenapa dia bisa tau nomor ponsel ku?!" gerutu ku

Hai lagi gadis jutek, mau ke toko buku lagi?

Mungkin ini laki laki yang di aula tadi, sudahlah ku biarkan saja, ini hanya membuatku semakin lelah.
"Pak langsung pulang saja ya" kata ku " Baik non..." jawab nya.
Dijalan mobil nya berhenti karena lampu merah, ponsel ku bergetar namun ini bukan sms melainkan ada yang menghubungi ku, nomor yang tadi lagi, sempat berpikir untuk mendiamkan saja ponsel ku bergetar, namu banyak sekali pertanyaan yang ingin aku tanyakan, akhirnya aku mengangkat nya
Tut..
"Akhirnya di angkat juga" suara dari seberang sana "Dari mana kamu mendapat nomor ku?!" kata ku kesal "bukannya tidak penting bagi mu dari mana aku tau nomor ponsel mu?" jawaban yang mulai membuat ku semakin kesal, ingin mengakhiri percakapan tersebut namun......

BROKEN (COMPLITED)Where stories live. Discover now