first

12.7K 259 1
                                    

05.30
Seperti biasa nya, aku sarapan sendirian di meja makan yang luas, orang tua ku sudah berangkat sejak aku masih terlelap mereka berdua sangat sibuk, aku sudah terbiasa dengan ini semua.
Setelah sarapan aku berangkat ke sekolah, aku di antar oleh supir pribadi orang tua ku.

06.45

Aku tiba di sekolah, setelah turun dari mobil orang tua ku, aku berjalan melewati koridor sekolah. Dari jauh aku mendengar teriakan seseorang memanggil nama ku, " Sovia " jelas aku tau siapa yang memanggil ku, aku menghentikan langkah ku, dan membiarkan Lenia menghampiri ku, " Sovia, kamu sudah mengerjakan pr minggu lalu? " tanya nya saat sampai di hadapan ku " sudah, aku sudah mengerjakan nya, kenapa? Mau menyontek?" imbas ku, " ayolah Sovia... Kamu kan teman baik ku " " ya sudah, tunggu saja di kelas, aku juga mau kesana kan!" " baiklah Sovia, aku tunggu ya... Sebentar lagi bel masuk bunyi"

Ya, baik di sekolah maupun di rumah, aku sendiri. Bukannya aku tidak mau berbaur, hanya saja sulit untuk ku mengikuti alur kehidupan mereka, jadi aku lebih memilih untuk sendirian saja.
Saat tiba di kelas, benar saja Lenia duduk sambil menunggu ku datang, aku langsung mengeluarkan buku fisika dan memberikan kepada nya sebelum dia berucap.

10.00
Istirahat

Yang lain nya sibuk keluar kelas untuk pergi ke kantin, sedangkan aku hanya beranjak untuk ke aula sekolah, ini tempat favorit ku di sekolah ini, aku bermain piano yang ada di aula.
Tanpa sadar ada yang memperhatikan ku dari pintu aula, saat ku lihat, ia melesat hilang seperti bayangan, tapi aku tidak mempedulikan nya, paling orang orang iseng di luar sana. Aku terus memainkan piano nya, hingga jari jari ku terasa keram, aku memutuskan untuk kembali ke kelas.
Tiba di kelas,
Guru pelajaran terakhir hari ini sedang sakit, dan tidak ada yang menggantikan. Alhasil kelas ku ribut meskipun sudah di berikan tugas yang harus di kumpulkan. Aku sibuk mengerjakan sedangkan mereka hanya tinggal melihat hasil kerja ku, lama-lama aku jadi seperti budak mereka.
Bel pulang berbunyi, tugas nya sudah kuselesaikan tepat waktu, aku memutuskan untuk tidak memberikan pekerjaan ku pada mereka, karena sudah telat.

Seperti biasa, supir pribadi orang tua ku sudah menunggu ku di tempat parkir. Dan langsung menuju ke rumah, tapi aku meminta supir untuk mengantar ku ke toko buku sebentar, aku ingin membeli buku baru untuk ku baca di rumah, karena orang tua ku jarang bertemu dengan ku, jadi aku lebih memilih untuk membaca buku. Sesampainya di toko buku, aku memilih milih buku di rak novel, sastra, ipa namun belum ada yang menarik perhatian ku setelah satu jam aku berkeliling di sini, sampai akhir nya aku melihat buku di rak "inspirasi" yang berhasil menarik perhatian ku, saat hendak mengambil nya, aku kalah cepat dengan seseorang, saat ku lihat ternyata dia satu sekolah dengan ku, aku mengalah dan pergi mencari buku yang lain. Alhasil aku pulang tanpa membawa apapun.

17.00
Sampai di rumah, tidak ada yang berbeda dingin, sepi, bersih mengkilat seperti rumah tak bepenghuni, orang tua ku biasa pulang larut malam, mereka tidak memperdulikan aku pulang jam berapa pun, asalkan alu tetap bersama supir dan tetap menjaga nama baik keluarga ku.
Aku mengambil buku yang lama, ku baca ulang lagi, karena bosan aku mulai merasa ngantuk, entah kenapa hari ini aku merasa sangat lelah, ada suara dari bilik pintu. Tok tok tok...
" neng.. Ini bibi, ada surat untuk eneng..." aku membuka pintu nya dan tersenyum, sambil mengambil surat. Yaaa.. Orang tua ku senang sekali mengirimkan surat untuk ku, aneh ya? Zaman sudah maju tapi masih main surat surat-an, tapi setidak nya ada satu keunikan di keluarga ku ini.
"Sovia sayang, ayah hari ini pulang telat lagi, maafin ayah ya ga bisa nemenin kamu, kerjaan ayah numpuk banget di kantor, sekali lagi maafin ayah ya, ini juga demi kebaikan kamu kok

Salam sayang dari ayah"
Batin ku, apa ayah meng-copy paste surat surat nya? Sampai hampir semua surat yang ia kirim, sama semua kata kata nya satu lagi surat dari ibu.
" Anak ku... Maafin ibu ya, ibu pulang larut melulu, ibu ga bisa nemenin malem kamu kayak anak anak yang lain, ibu selalu sibuk bekerja, besok kamu mau apa? Hari ini ibu belikan
Peluk cium dari ibu."
Ya, itu surat dari orang tua ku, lucunya aku tidak bosan membacanya walaupun setiap hari nya kata kata yang mereka kirimkan sama saja.
aku tidur, karena sudah larut dan besok pun aku masih harus sekolah.

21.55
PRAAANGGG!!!
Aku terbangun, kulihat jam di samping kasur menunjukkan hampir tengah malam, orang tua ku bertengkar lagi, aku heran apakah mereka tidak bosan setiap sampai rumah selalu bertengkar, aku anak nya apakah mereka tega membangunkan ku tiap tengah malam? Entah apa yang aku harus lakukan aku hanya bisa mendengar kan ocehan mereka berdua dan menangis tiap malam, terdengar suara dari kamar ku

" kamu kalau pulang jangan selalu larut malam dong! Kasian Sovia, dia selalu sendiri kalau di rumah! Kalau jadi ibu itu yang bener! Ngurus anak aja!"
" kamu juga, selalu pulang larut malam, jangan hanya menyalah kan aku dong! Kamu tau kan aku itu orang yang ga pernah mau diam di rumah!!"

Apa ini? Mereka mengkhawatirkan aku atau malah menyakitkan aku? Aku harus apa?

"AYAH IBU TOLONG BERHENTI BERTENGKAR! Kalian tidak perlu mengkhawatirkan aku sendirian di rumah, bertatap mata dengan kalian pun aku sangat senang! Jadi via mohon, jangan bertengkar terus, via tau kalian capek, jadi via mau kalian istirahat ya.." kata ku.

Mereka akhirnya berhenti bertengkar dan mau menerima saran ku mereka langsung pergi kekamar dan beristirahat.

Esok hari
Aku sedang tidak ingin sarapan, mungkin karena masih mengantuk dan bosan sarapan sendiri jadi aku ingin langsung berangkat ke sekolah

Sampai di sekolah

Aku turun dan berjalan melalui koridor, kehidupan yang membosankan memang tapi ini yang harus aku lalui tanpa mengeluh, tidak ada yang memanggil nama ku hari ini? Karena tidak ada pr mungkin, atau mereka sudah bisa mandiri untuk mengerjakan pr nya masing masing. Saat sampai di kelas aku duduk di kursi paling belakang dan terpojok mungkin bangku ini identik dengan "Anak anak bandel" tapi di sini lah aku duduk dan memerhatikan guru yang mengajar. Saat bel masuk berbunyi wali kelas kami masuk sambil tersenyum sumeringah. Entah kenapa orang orang hari ini sungguh aneh.

BROKEN (COMPLITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang