Chapter 14 : Ellie Goulding - Lost And Found

5K 309 18
                                    

A/N : Hai! Kalian udah denger lagunya belum? Duh lagunya country-feel nya dapet banget loh. Abis itu cocok banget lagi buat menggambarin keadaan Fian. Oh iya, maaf ya telat sehari updatenya. Soalnya gue udah mulai les buat tes masuk universitas gitu. 6 minggu lagi loh. Jadi agak gimana gitu ya sibuknya. Jadi gue ga janji deh bakalan tamat dalam minggu ini. Oh iya terus komen dan juga vote ya! Hehehe Gue seneng baca komentar kalian semua, thank you so much guys. Tanpa komen-komen itu gue ga bakalan bisa ngelanjutin chapter ini. Btw suaranya Ellie bagus ya? Dan ya masalah mpreg, gue juga udah mikirin itu sih. Gue pikir pasti bakalan keren dan jatohnya juga bakalan bagus. Tapi gue masih bimbang, yah, ga semuanya juga yang suka mpreg kan? But gue suka banget mpreg! Arrgh tuh dilema kan gue ya? Yah dinikmati sajalah dulu chapter ini. Gue akan mikirin lagi gimana nantinya. Btw gue lagi ada kolaborasi sama abang gue (bukan abang kandung sih) yang setelah gue liat-liat jalan ceritanya gokil banget. Gue yakin buat yang nge fans sama Don't bakalan suka sama cerita ini. Tapi simpen itu buat besok-besok-besok-besok-besok (besoknya banyak artinya masih lama) soalnya masih baru banget gue kerjain. Jangan lupa komen sama vote ya. Semoga kalian menikmati chapter ini! :) Jangan lupa didengerin juga lagunya buat yang pecinta musik country..

----

Chapter 14 : Ellie Goulding - Lost And Found

Gotta love this field and the cherry sky

Under blossom clouds though it's late July

You don't even try; still you look so cool

Like a cover boy when you light the moon

Is there anybody out there waiting for me on my way?

If that somebody is you, then baby I just wanna say

Tonight, nothing will bring us down, we're at the lost and found

Ben menghela nafas berkali-kali saat Clarisa tak henti-hentinya menceritakan hal yang tak penting di dalam kamarnya. Setelah Brad pulang dengan mobil yang Ben pinjam kemarin, bule itu pikir Clarisa juga akan ikut pulang karena dia harus sekolah. Tapi tanpa di duga-duga cewek itu ternyata juga ikut masuk dan mengikuti Ben hingga ke dalam kamar.

Apa tidak jelas baginya kalau Ben tengah capek dan tidak ingin di ganggu dulu sekarang?

Ingin rasanya Ben mengusir Clarisa dan menyuruhnya pulang saat ini juga. Tapi dia seperti tak punya keberanian melakukan itu. Clarisa itu adalah teman pertamanya di sekolah. Orang pertama yang mendekatinya di saat semua orang yang lain malah seperti menjauhinya-dengan memanggilnya Bule-seperti Ben adalah orang gila saja. Tapi berbeda dengan Clarisa yang berkenalan dan mengajaknya bergaul dengan baik.

Sementara Clarisa bercerita tentang apa saja yang ia alami selama Ben pergi ke kota untuk ikut berziarah ke makam orang tua Fian, bule tersebut hanya menggumam saja sesekali sambil memainkan ponselnya. Dia terlalu malas untuk menanggapi perkataan Clarisa dengan serius.

"So-" Kata Clarisa. "Aku dengar dari beberapa orang yang pernah dekat dengan Fian-"

Mendengar nama Fian disebut-sebut, Ben spontan langsung mengangkat kepalanya dari layar ponsel pintarnya. Sorot matanya yang sarat akan kebosanan tadi tiba-tiba saja berubah dengan semangat yang membara-bara.

Damn. Sudah sebegitu terperangkapnyakah lo dalam pesona brengsek itu, Ben? Gerutu Clarisa dalam hati. Tapi dia tetap tersenyum di depan Ben. She really hates the way she have to fake her smile. Dia hanya bisa berharap semoga Ben tidak tahu apa-apa tentang rencana yang sudah ia susun dengan Farel.

"Aku dengar Fian suka coklat."

"Oh." Kata Ben. Kadar antusiasnya mendadak berkurang sekarang. Dia sudah tau kalau Fian suka sekali dengan coklat. Terlebih lagi dengan coklat panas yang Budenya selalu buatkan saat Fian merasakan kedinginan.

Good LifeWhere stories live. Discover now